Chapter 905 - Sebuah Trik Yang Mengecoh

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Yu Lili menjadi sedikit tidak sabar. Dia memandang Shen Zhilie dengan jengkel dan berkata, "Kenapa kau banyak bicara?"

Shen Zhilie langsung berhenti berbicara. Yu Lili memelototi pria itu sebelum dirinya menekan tombol untuk lantai 26.

Shen Zhilie tidak bersuara lagi. Dia diam-diam mencatat nomor lantai Yu Lili. Ketika lift berhenti di lantai 20, Shen Zhilie keluar dengan kopernya. Pria itu tersenyum seperti seorang remaja di komik kartun yang tampan.

"Aku akan beres-beres dulu, tapi sampai jumpa lagi."

Yu Lili sebenarnya sama sekali tidak ingin mengabaikan pria itu, tapi dirinya mengetahui bahwa hal itu yang terbaik. Wanita itu menekan tombol untuk menutup pintu lift dan menahannya sambil menekan tombol untuk lantai 26, guna membatalkan pemberhentian di lantai itu. Dia kemudian menekan tombol untuk lantai 28 dan naik ke atas.

Sekembalinya ke apartemen, Yu Lili merasa sangat mengantuk. Dia mengganti pakaiannya, naik ke tempat tidur, dan dengan cepat tertidur dengan selimut yang masih berada di lengannya.

Wanita itu tidur hingga tengah malam.

Ketika Yu Lili terbangun, Ou Ming sedang tidur di sampingnya, bernapas dengan teratur. Ou Ming mengenakan jubah mandi dan lengannya melingkari pinggang wanita itu. Yu Lili menyukai cara alami pria itu meringkuk di sekitar dirinya. Wanita itu tidak dapat menahan tangisnya. Dirinya bersandar ke pelukan pria itu dan merasa terhibur oleh aroma tubuh Ou Ming yang sudah dikenalnya. Yu Lili memejamkan mata dan tertidur dengan tenang.

….

Ketika Yu Lili tiba di tempat kerjanya pada hari Senin, dirinya dikirim ke meja depan untuk bekerja sebagai resepsionis temporer 1 . Dia melakukan pekerjaan ini selama tiga hari berikutnya. Pada hari keempat, Yu Lili merasa sudah cukup. Dia tidak bisa menahan diri untuk pergi ke kantor Pemred dan mengetuk pintunya.

"Masuk."

Sang Pemred dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah hanya dengan melihat wanita itu. Dia menundukkan kepalanya dan bertanya, "Ada apa?"

"Pemred Zhou, saya diwawancarai dan dipekerjakan untuk menjadi seorang asisten editor, bukan sebagai resepsionis. Apakah saya akan menjadi resepsionis di meja depan atau akankah saya diizinkan untuk melakukan pekerjaan sebagai seorang asisten editor?"

Pemred Zhou membetulkan kacamatanya dan berkata dengan netral, "Sebagai karyawan baru, Anda harus belajar bahwa kami bekerja sebagai satu tim dan saling membantu bila perlu. Meja depan untuk sementara sedang kekurangan staf, jadi saya minta Anda pergi ke meja depan selama beberapa hari. Akan ada resepsionis baru yang akan menggantikan Anda besok, jadi Anda akan dapat kembali ke kantor Anda nanti."

'Sepertinya alasan ini agak dibuat-buat. Shan Yu juga masih karyawan baru. Kenapa dia menginginkan aku yang bekerja di meja depan bukannya Shan Yu?'

Yu Lili merasa tidak yakin, tetapi dia tidak bisa memikirkan hal lain untuk dikatakan yang tidak akan membuat dirinya bermasalah dengan Pemred Zhou.

Keesokan harinya, Yu Lili tidak melapor ke meja depan. Sebagai gantinya, dia langsung kembali ke kantornya untuk memulai tugasnya sebagai seorang asisten editor. Sang editor, Zi Yu, menghampiri mejanya dan berkata, "Bukankah kau seharusnya bekerja di meja depan? Kenapa kau kembali ke sini?"

"Saya sudah berbicara dengan Pemred Zhou kemarin. Beliau mengatakan bahwa saya bisa melanjutkan posisi saya sebagai asisten editor hari ini. Beliau mengatakan akan ada resepsionis baru di meja depan."

Zi Yu mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, kau bisa mulai dengan memeriksa tumpukan gambar orisinal ini."

"Baiklah," kata Yu Lili. Dirinya mulai bekerja, bertekad untuk melakukan yang terbaik.

Sekitar satu jam kemudian, Pemred Zhou datang menyerbu ke dalam kantor. Dia tampak sedikit garang ketika dirinya berteriak, "Di mana Yu Lili, di mana dia?"

Yu Lili mengangkat kepalanya dan melihat keluar. Dia mengangkat tangannya dan berkata, "Saya di sini."

"Tidak ada orang di meja depan! Tukang pos sudah lama menunggu, dan sekarang dia marah. Pergi ambil surat-surat itu dan lakukan dengan cepat!"

Yu Lili merasa bingung dan berkata, "Pemred Zhou, apa hubungannya dengan saya? Saya seharusnya tidak berurusan dengan tukang pos yang marah. Kemarin, Anda memberi tahu saya bahwa saya bukan resepsionis lagi."

Pemred Zhou menjadi marah dan berkata, "Apakah aku mengatakan itu? Kenapa kau begitu tidak patuh? Tidak bisakah aku mengandalkanmu untuk melakukan pekerjaanmu?"

'Apakah ini berarti aku akan dipecat?'

Sementara waktu; sementara; darurat.