Chapter 777 - Siapa Ini?

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Keheningan melanda saat tidak ada yang mengatakan apa pun. Sang mitra itu hanya duduk diam, menjaga agar tetap tak bersuara karena Ou Ming sedang menerima telepon.

Yu Lili menyadari keheningan di telepon itu dan dia akhirnya tidak bisa menahan air matanya dan mulai terisak-isak dengan perlahan. Sangat mudah bagi Ou Ming untuk menebak siapa penelepon itu, tapi telepon itu masih membuat dirinya merasa tidak enak ketika mendengar suara seperti itu.

Itu adalah Yu Lili. Wanita itu akhirnya datang kepadanya.

Yu Lili sudah menemui jalan buntu dan terlilit utang dalam jumlah besar. Dan wanita itu mencari Ou Ming kembali, karena uang, uang yang menjijikkan. Beberapa ratus ribu yuan hanyalah uang receh baginya, tetapi itu jumlah yang cukup untuk menggiring Yu Lili, kekasihnya dari masa lalu, hingga ke titik ini.

Betapa konyolnya itu.

Ou Ming mengepalkan tangannya. Terlihat lapis demi lapis kerumitan yang tak bisa dijelaskan yang tersembunyi di mata cokelat tuanya, pikirannya kacau. Dia membuka mulutnya setelah beberapa saat dan bertanya, "Siapa ini?"

Kata-kata yang terdengar dingin dan tidak ramah itu bak sebuah panah dingin yang menusuk ke dalam hati Yu Lili. Wanita itu menggigil dan menutup teleponnya. Lama panggilan telepon itu adalah 1 menit dan 33 detik. Terasa seperti sudah beberapa abad bagi Yu Lili meskipun itu hanyalah sebuah momen yang singkat. Momen yang terasa tidak ramah dan asing.

Setelah menarik napas panjang, Yu Lili menghubungi polisi.

-

Ketika mendengarkan nada sibuk dari ponselnya, mata cokelat tua Ou Ming terlihat meredup, seperti tertutupi oleh bebatuan dan pasir. Nyaris tak terlihat ada perasaan apa pun dari pria itu.

Yu Lili tidak mengatakan sepatah kata pun.

Setelah menatap nomor asing itu untuk beberapa saat, Ou Ming membuat sebuah kontak baru, ditulis dengan nama 'pel*cur'.

"Jika tidak ada masalah dengan kerja sama kita, mari kita tandatangani kontraknya, Ou Ming. Kami menantikan sebuah hubungan kerja yang menyenangkan dengan Anda."

Ou Ming meletakkan ponselnya, terlihat berseri-seri dengan sebuah senyum sopan di wajahnya, tetapi tidak di matanya. Pria itu mulai melihat-lihat surat kontraknya, halaman demi halaman dengan pikiran yang kusut. Dia akhirnya menyerah untuk membacanya dengan sabar dan menandatangani dengan namanya di atas surat kontrak tersebut.

"Saya harus mengurus beberapa hal yang mendesak, jadi saya harus pergi sekarang. Zhou, perlihatkan pelayanan terbaik kita kepada Tuan Wang." Ou Ming berdiri, tubuhnya berotot dan jangkung dan terasa sebuah perasaan tertekan yang berasal dari pria itu.

"Ya."

Ou Ming melangkah keluar ruangan dan mengeluarkan ponselnya, menekan nomor telepon manajer kantor cabang ibu kota, dan berkata, "Cari tahu status Yu Lili."

Xu Cheng terdengar kebingungan dan bertanya, "Sekarang?"

"Ya."

"Baik."

….

Para polisi tiba di apartemen Yu Lili, menyisir ke seluruh ruangan tersebut dan menyatakan kejadian itu sebagai tindakan perusakan properti pribadi yang berbahaya.

Mereka menemukan sejumlah orang dengan pakaian serba tertutup dari rekaman kamera pengintai. Tidak ada cara untuk mengenali wajah mereka. Orang-orang tersebut mengenakan topi dan bukan berasal dari lingkungan ini, mereka juga menyelinap masuk ketika staf keamanan teralihkan perhatiannya.

Yu Lili merasa sangat yakin bahwa kejadian itu ada hubungannya dengan Li De atau istrinya. Para polisi tersebut berusaha menemukan petunjuk pada malam itu juga dan membawa Yu Lili ke rumah sakit untuk menemui kedua orang yang bersangkutan.

Li De sedang makan malam bersama istrinya. Setelah sepenuhnya memahami situasi Yu Lili, istri Li De mencibir pada wanita itu, "Sepertinya seseorang membelaku dan membalaskan dendam demi keadilan, atau, kau tidak hanya merayu suamiku, sehingga seseorang yang lain juga marah padamu?"

Yu Lili menjadi berang dan mengejek, "Kau yakin bahwa kau melakukannya dengan sempurna? Aku tidak bisa memikirkan orang lain yang ingin balas dendam padaku. Salahmu sendiri karena kau tidak cantik, dan orang-orang jelek hanya menyebabkan masalah saja."

Nyonya Li merasa sangat kesal dan berteriak, "Kau pel*cur, jangan keterlaluan!"

"Pel*cur mengatakan apa?" Yu Lili melirik istri Li De. "Kau menghancurkan apartemenku, foto-fotoku, laptopku, kau bahkan mencuri buku harianku …." Semakin dia menuduh Nyonya Li suaranya terdengar semakin bergetar, dan Yu Lili memelototi istri Li De sambil berteriak, "Kembalikan semuanya padaku!"