Chapter 671 - Keluarga Yang Beranggotakan Lima Orang

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
"Dasar idiot! Pasti tidak ada daging di dalam kepiting sekecil ini." Li Jianqian menatap kepiting kecil itu dan mengejek Li Jianyue dengan kejamnya.

Gadis kecil itu berteriak, "Kau yang idiot!"

"Aku tidak idiot, kau yang idiot."

"Aku tidak idiot, Dasu yang idiot!"

"Ersu yang idiot!"

"Dasu yang idiot!"

Kedua anak itu bertengkar. Li Mosen sedang memegang kepiting kecil itu dan bermain dengan kepiting tersebut. Tiba-tiba, Mosen meletakkan kepiting itu di depan wajah Li Jianyue, membuat gadis kecil itu menjerit dan lupa untuk bertengkar dengan Li Jianqian. Merasa bersemangat, Li Jianyue bermain dengan kepiting kecil tersebut bersama-sama Li Mosen.

"Sayangku, kemarilah!" Li Sicheng berteriak di kejauhan. Su Qianci mendengar suara suaminya dan melambai pada pria itu. Wanita itu membalikkan badan dan meminta anak-anak untuk mengembalikan kepiting itu ke pantai. Mereka mengenakan sepatu dan berjalan ke arah panggangan di mana Li Sicheng berada.

Karena hari itu adalah Selasa, tidak terdapat banyak orang di area VIP ini. Terlihat pengunjung lain dengan anak-anak di panggangan yang lain, tetapi lebih banyak pasangan muda. Ketika orang-orang itu melihat Su Qianci, kebanyakan dari mereka sudah mengenali wanita itu. Mereka tidak bisa menahan diri untuk melihat ke arah Li Sicheng. Setelah melihat Li Sicheng, mereka semua tiba-tiba menyadari apa yang telah terjadi.

Li Sicheng mengambil sebuah panggangan di sudut. Itu adalah panggangan yang paling jauh dari keramaian, paling bersih, paling besar, dan dengan peralatan yang terbaik. Penghalang kaca transparan memisahkan tempat unik ini dari yang lainnya. Su Qianci menemukan bahwa bahkan ada AC di dalamnya. Anak-anak duduk di sana, dan Su Qianci mengeluarkan camilan dan makan siang yang mereka bawa dan meletakkannya di atas meja.

Anak-anak memakan camilan itu dan menyaksikan Li Sicheng yang sedang membuat barbeku dengan elegan. Di bagian atas, sebuah tudung kecil menyedot asapnya dan batu bara di atas panggangan itu menyala merah membara.

"Ayah sangat mengagumkan!" Li Jianyue berteriak dengan mulut yang berisi penuh camilan. "Ayah, aku mau makan daging."

"Oke." Li Sicheng menambahkan bumbu-bumbunya. Su Qianci tidak bisa mengalihkan pandangan dari mata suaminya yang dalam di seberang panggangan itu. Su Qianci tampak sedikit kebingungan. Bibir Li Sicheng melengkung dan pria itu berbisik dengan pelan, "Jangan menatapku seperti itu. Aku akan kehilangan kendali, Nyonya Li."

Kalimat itu, pipi Su Qianci merah padam. Sambil melotot pada suaminya, wanita itu berbisik, "Anak-anak masih di sini. Jangan menjadi contoh yang buruk!"

Li Sicheng mendengar itu, menatap istrinya dengan polos dan bertanya, "Apa aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak kukatakan?"

Su Qianci terdiam sejenak, dan ketika dirinya memikirkan tentang hal itu, wanita itu tidak bisa berkata-kata. Wajahnya semakin memerah, Su Qianci berhenti berbicara dan membuka sebungkus keripik kentang.

Dengan senyum yang semakin lebar, Li Sicheng menyerahkan sosis yang sudah matang terlebih dahulu kepada Su Qianci. Pria itu berkata, "Hati-hati. Ini panas."

Su Qianci mengambil sosis itu dan meletakkannya di atas sebuah piring kertas yang bersih. Dia mengambil sebuah pisau dan garpu kemudian memotong sosis tersebut menjadi potongan-potongan kecil untuk anak-anak. "Hati-hati." Tidak ada yang menyadari bahwa pemandangan yang harmonis tersebut telah difoto. Setelah menikmati kerja keras Li Sicheng, anak-anak merasa kenyang, dan bahkan Su Qianci pun makan sedikit terlalu banyak.

Keluarga yang beranggotakan lima orang itu berjalan-jalan ke pantai setelah makan. Ketiga anak itu berlari dengan gembira. Li Jianyue berlari-lari untuk mencari kepiting kecil dan menemukan bahwa kepiting itu sudah melarikan diri. Gadis kecil itu mencarinya di dalam air dengan kaki telanjangnya dan sesekali mengeluarkan sebuah kerang kecil. Saat matahari terbenam, cahaya senja itu memantulkan bayangan panjang semua orang. Mereka semua bermandikan cahaya keemasan di sekitarnya.