Chapter 478 - Membawa Masuk Serigala Dan Dimangsa

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Botol kosong itu diletakkan di atas meja. Pipi Rong Rui kemerahan. Napasnya terengah-engah, dan bibirnya memerah. "Aku minta maaf atas apa yang terjadi kemarin lusa." Lalu dia berjalan menuju pintu.

Cheng You memandang punggung pria itu dan bertanya, "Apa yang kau lakukan?"

Tidak ada respon.

"Aku akan pergi dan memeriksanya." Gadis itu mengambil tasnya dan pergi keluar.

Luo Zhan merasa hatinya yang tulus telah hancur berkeping-keping oleh karena perilaku Rong Rui. Sambil memegang dadanya, pria itu duduk di sofa, menatap langit-langit dengan sebuah tatapan putus asa. Dia bertanya dengan sedih, "Apakah kau sudah mendengar itu?"

"Apa?" Su Qianci bermain bersama.

"Oh …" Luo Zhan menghela napas dan meratap, "Hatiku baru saja hancur."

——————————

Rong Rui berjalan dengan sangat cepat. Ketika Cheng You pergi keluar, dia tidak melihat pria itu. Berlari sepanjang jalan untuk mengejarnya, ketika dia melihat punggung Rong Rui, pria itu telah masuk ke dalam lift. Cheng You buru-buru menekan tombol lift dan pintu lift-nya terbuka lagi. Dia sedikit terengah-engah, menatap Rong Rui, dan berjalan masuk.

Rong Rui meminum wiski itu sekaligus, sehingga dirinya menjadi mabuk dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu singkat, wajahnya sudah merah padam. Keluar dari gerbang Istana Satu, pria itu berjalan dengan goyah menembus udara yang dingin.

Cheng You dengan segera menghampiri untuk memapah pria itu dan berteriak, "Kenapa kau minum sebanyak itu jika kau tidak bisa minum alkohol? Apakah itu sepadan?"

Rong Rui tidak menjawab, tetapi memegang tangan gadis itu, matanya yang berwarna kuning kecokelatan tetap menatap Cheng You. Namun segera, dia memejamkan matanya. "Kepalaku sakit …."

"Tidak, si*l!" Cheng You berteriak marah pada Rong Rui dan membantu pria itu menemukan mobilnya. Wiski itu terlalu kuat. Pada saat ini, bahkan dirinya sendiri merasa sedikit oleng, pikirannya pusing.

Rong Rui memperhatikan kondisi Cheng You dan mengambil kunci mobilnya. "Jangan mengemudi. Itu akan berbahaya. Naik taksi saja." Kemudian dia menyetop sebuah taksi kosong.

Rong Rui diantar ke kursi belakang oleh Cheng You. Ketika gadis itu hendak pergi, dirinya ditarik masuk ke dalam. Cheng You menjerit, dan ketika dirinya menyadari apa yang telah terjadi, pintu taksi itu sudah ditutup.

Rong Rui memberi tahu sopir taksi itu alamatnya, yang merupakan alamat apartemen Cheng You. Setelah membayar ongkos taksinya, dia bahkan merasa semakin pusing, dan begitu pula gadis itu. Melihat gerbang komunitas tempat dirinya tinggal, Cheng You merasa sedikit malu. Bagaimana cara dia membawa Rong Rui pulang? Aneh ….

"Ayo." Rong Rui meraih tangan gadis itu. Meskipun dirinya tidak berjalan dengan mantap, dia masih bisa menemukan tempat itu. Begitu keluar dari lift, dia menemukan pintu unit apartemen Cheng You dan mengulurkan tangan ke dalam tas gadis itu untuk mencari kuncinya.

Cheng You merasa sedikit pusing. Setelah mengawasi Rong Rui mengeluarkan kunci, dirinya tiba-tiba merasa ada sesuatu yang salah. "Kau ingin masuk ke apartemenku?"

"Aku sudah membayar … sewanya." Rong Rui tersenyum dan mendorong Cheng You ke dalam.

Otak Cheng You sangat pusing sehingga dia mengikuti petunjuk Rong Rui dan terjatuh ke atas ranjang ketika dia melihatnya. Namun, dalam waktu singkat, Cheng You merasakan sesuatu yang berat di atas tubuhnya. Membuka matanya, dia melihat Rong Rui. Wajah pria itu merah, tetapi tatapan matanya sudah sadar. Dia merasa sedikit malu. Sambil memandang Rong Rui, dirinya tidak mengetahui harus berbuat apa. Dia menatap pria itu dengan tatapan kosong.

Rong Rui mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium Cheng You. Dia kemudian berbaring dan berguling di tempat tidur dengan gadis itu di pelukannya. Cheng You dicium dengan tiba-tiba, dan tiba-tiba menjadi sadar dan meronta-ronta. Tapi Rong Rui mengencangkan pelukannya dan menjepit paha gadis itu dengan kedua kakinya.

Cheng You menolak, tetapi kekuatan Rong Rui tidak berkurang meskipun sedang mabuk, tetapi justru malah meningkat. Dia menindih tubuh gadis itu dan bergerak semakin liar. Mengulurkan tangan ke dalam jaket biru tua milik Cheng You, dia membelai pinggang gadis itu dengan tangannya yang besar, membuka mantel biru tuanya dan tangannya menyelinap masuk, dengan lembut mengusap pinggang Cheng You di atas bajunya.

Cheng You merasa dirinya hancur berkeping-keping, dan napasnya bertambah cepat. Menggerakkan kakinya, dia tidak bisa bergerak untuk melepaskan diri. Isi kepalanya berantakan, dia merasa dirinya belum cukup sadar. Cheng You bukanlah seorang peminum yang baik. Karena gadis itu telah bekerja untuk Li Sicheng selama tiga tahun, dia tidak pernah minum pada acara-acara bisnis yang bertentangan dengan keinginannya. Adalah suatu keajaiban bahwa dia dapat menarik dirinya melewati wiski yang kuat itu.

Wajah Rong Rui terlihat semakin kabur, tetapi perasaan di tubuhnya semakin jelas terasa. Pria itu menyentuh dirinya ….

Cheng You berusaha mendorong, tetapi Rong Rui menjadi semakin tidak bermoral. Cheng You hanya merasakan tubuhnya terbakar dengan nyala api. Pada akhirnya, dirinya tidak bisa menahan diri untuk menjerit kesakitan. Matanya menjadi basah ketika tubuhnya secara naluriah menolak masuknya benda asing itu.

"Jangan …."

Rong Rui merasakan perlawanan Cheng You dan memperlambat gerakannya, memeluk gadis itu dengan lembut, dan menyandarkan tubuhnya sendiri di atas tubuh Cheng You. "Apakah itu menyakitkan?" dia berbisik.

Cheng You terisak-isak dan mengangguk. "Iya …."

Rong Rui menarik kejantanannya keluar sedikit dan dengan gelisah berbisik, "Itu akan terasa lebih baik."

Cheng You merasa benda asing itu keluar dan merasa sedikit lega, tetapi dengan segera, dirinya berteriak dengan keras. Rong Rui tidak berhenti, tetapi malah mendorong semakin kuat, setiap gerakan membawa sebuah keinginan yang kuat untuk menaklukkan gadis itu. Jeritan Cheng You dengan segera berubah menjadi erangan yang terputus-putus, dan dirinya menggeliat tanpa sadar. Pandangan matanya kabur, dirinya dengan samar-samar melihat wajah merah Rong Rui.

"Rong Rui …."

"Ya," Rong Rui terkesiap. "Ini aku." Menurunkan tubuhnya dengan puas, dia menghujami gadis itu tanpa henti, berbisik, "Tubuhmu memberitahuku, kau sangat menyukaiku, Cheng You."

Cheng You tidak bisa berbicara. Sebuah cahaya putih muncul dengan tiba-tiba, dan dunianya menjadi kosong.

——————————

Setelah Su Qianci dan teman-temannya berhenti bermain, mereka pergi makan malam. Dalam suasana hati yang buruk, Luo Zhan dengan sengaja mengajak Lu Yihan bertengkar. Mereka dengan segera mulai bertengkar. Su Qianci menatap mereka tanpa suara sambil makan, menyuapi sebuah udang pada Li Sicheng.

Ou Ming melihat gerakan Su Qianci itu dan melirik ke arah Yu Lili. Yu Lili baru saja mengambil sepotong daging dan hendak memakannya. Melihat raut wajah Ou Ming, dia langsung memutar sumpitnya. "Kemarilah, aaaa ~"

Ou Ming merasa puas. Kemudian Ou Ming melihat bahwa Luo Zhan sedang menatap Lu Yihan dengan kesal dan berkata, "Ayo, aaaaa ~"

Merasa malu, Lu Yihan menampar pria itu. "Enyahlah!"

Luo Zhan roboh di atas meja dan berteriak, "Itu tidak masuk akal. Kenapa seorang pria setampan aku tidak bisa mendapatkan seorang kekasih? Butuh waktu lama untuk menemukan seseorang, tetapi dia melarikan diri dengan orang lain. Itu sangat tidak adil!"

Lu Yihan mendengus dan meminum sebotol bir. "Aku juga tidak punya kekasih. Aku lebih tampan daripada kau, lebih tinggi darimu, dan lebih kuat darimu. Aku harus mencari seorang kekasih sebelum kau melakukannya."

"Berapa umurmu, 22 tahun? Aku sudah 27 … oh!" Setelah selesai meratapi nasib, Luo Zhan tiba-tiba mendongak. "Bagaimana kalau kita berdua mencobanya? Kau merawat rumah agar tetap bersih dan tahu cara memasak. Aku tidak keberatan meskipun kau laki-laki."