Chapter 460 - Kami Berdua Sangat Nyaman Tadi Malam

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Wajah Cheng You berkerut sembari memaksakan diri untuk tersenyum dan membalikkan badan. "Hei Nyonya Bos, pria ini berkunjung ke Kota Dan untuk pertama kalinya, jadi saya datang untuk mengajaknya berkeliling, he he he …."

"Oh … jadi begitu?" Su Qianci mengerutkan bibirnya dan mencibir.

"Tentu saja, ha ha, bukankah itu benar?" Cheng You tersenyum dan menatap Rong Rui, raut wajah gadis itu terlihat penuh ancaman.

Rong Rui tidak mengubah raut wajahnya dan mengangguk. "Ya, tadi malam, kami berdua sangat nyaman."

Cheng You merasa malu dan memaksakan sebuah senyum. "Tuan Rong, berhati-hatilah saat Anda berbicara." Meskipun dirinya tersenyum, tangan gadis itu terulur ke bagian belakang tubuh Rong Rui dan mencubit pinggang pria itu.

Pria itu mengernyit. Terlihat tidak bersalah, Rong Rui berkata sambil tersenyum, "Apa yang salah dengan perkataan saya?"

"Aku tidak menyangka kalau Nona Cheng dan Tuan Rong berada dalam hubungan yang begitu baik." Li Sicheng berjalan keluar dari dalam kamar, sambil memegang tas istrinya.

Su Qianci mengambil tasnya dan menggantungkan tas itu di atas bahunya. Sambil meraih tangan Cheng You, dia berkata, "Ayo kita pergi dan sarapan bersama."

Cheng You tidak sabar untuk menjauh dari Rong Rui, jadi dia dengan cepat mengikuti Su Qianci. Namun, sepatu yang dikenakannya adalah sepatu yang dibelikan oleh staf hotel atas permintaan Rong Rui, jadi sepatu itu kekecilan. Jari kakinya terasa sakit saat dia berjalan.

Li Sicheng dan Rong Rui mengikuti para wanita itu. Rong Rui menyilangkan tangannya dan berkata, "Kapan kau akan kembali ke Kotaraja?"

"Malam ini."

"Mobil supermu terlihat seperti sudah dimodifikasi menjadi 4 kursi."

Li Sicheng sudah menebak apa yang ingin Rong Rui lakukan, mengerutkan bibirnya dan bertanya, "Satu orang?"

"Cheng You juga."

"Oke."

Berada jauh di depan para pria itu, Su Qianci telah menemukan sebuah meja dan duduk bersama Cheng You, melihat-lihat menu dan mulai memesan. Dengan segera, teh disajikan, dan berbagai hidangan dipesan. Li Sicheng mulai berbicara dengan Cheng You tentang ulang tahun Yu Lili.

Cheng You meminum beberapa teguk teh dan menyetujuinya tanpa ragu, "Tentu. Kapan?"

"Lusa malam," kata Li Sicheng dengan suara pelan dan mengambil cangkir teh istrinya. "Jangan minum teh. Air lebih baik."

Su Qianci merengut, tetapi dirinya hanya bisa meminum secangkir air hangat dan menyaksikan mereka minum teh Guanyin manis.

"Begitu cepat." Cheng You merasa sedikit terkejut dan menghitung dengan jari-jarinya. "Hari kelima Tahun Baru Imlek?"

"Ya." Berbagai jenis hidangan disajikan secara berurutan. Li Sicheng mencelupkan dumpling kecil ke dalam cuka sebelum meletakkannya ke dalam mangkuk istrinya, mengingatkan, "Berhati-hatilah dengan sup di dalam mangkuk. Kuahnya sangat panas."

"Oh." Su Qianci meniupnya dan menggigitnya.

Rong Rui mendengarkan mereka dan tidak berbicara. Matanya yang berwarna kuning kecokelatan menjadi lebih gelap, dipenuhi oleh berbagai jenis emosi yang dalam. Dia terlihat dengan sembarangan mengambil sebuah dumpling untuk dirinya sendiri. "Mereka akan kembali ke Kotaraja malam ini. Ayo kita pergi bersama, Cheng You."

"Aku khawatir ibuku tidak akan membiarkan aku pergi begitu cepat. Aku akan kembali lagi nanti dan bertanya padanya."

Jika Cheng You menanyakan tentang hal itu sendiri, ibunya tidak akan menyetujui. Namun, jika Rong Rui yang bertanya, hasilnya akan berbeda.

Rong Rui tahu betul mengenai hal itu tetapi tidak mengatakan apa-apa. Dia bertanya pada Li Sicheng, "Bisakah kita bertemu di sini nanti malam?"

"Tentu." Li Sicheng menggigit dumpling-nya.

Su Qianci menghabiskan dumpling kecilnya dan menggunakan sumpitnya untuk mengambil ketan berisi ayam yang dibungkus daun teratai. "Kita akan kembali ke rumah ayahku nanti. Apakah Nona Cheng tinggal di dekat sana? Kami bisa mengantarmu."

"Oke!" Cheng You sangat gembira. "Terima kasih, Nyonya."

Rong Rui mengerutkan keningnya dengan rasa tidak puas. Tapi bagaimanapun juga dia tidak mengatakan apa-apa.