Chapter 380 - Menghargai Orang Yang Tepat (bagian 1)

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
"Tuan Li, air ketuban Nona Tang pecah. Saya khawatir dia akan melahirkan bayi itu."

Mata Li Sicheng tiba-tiba menjadi tajam, yang membuat Su Qianci memutar kepalanya. Meskipun raut wajah Li Sicheng datar tanpa ekspresi, senyumnya yang halus menunjukkan bahwa dia sedang berada dalam suasana hati yang baik. "Oke, kirim pemburu ke Rumah Sakit Pertama."

"Baik." jawab Laurel.

Setelah menutup telepon, Li Sicheng berbisik kepada Su Qianci, "Tang Mengying akan melahirkan."

Su Qianci berkata dengan nada suara tidak percaya, "Kehamilannya baru tujuh bulan lebih."

"Wanita itu membuat drama setiap hari. Wajar saja kalau bayi itu lahir prematur," katanya sambil menekan nomor telepon Cheng You. "Rumah Sakit Pertama Kotaraja, Tang Mengying melahirkan secara prematur. Laksanakan rencananya."

Cheng You tampak berapi-api dan menjawab, "Ya, Tuan."

Melihat suaminya menutup telepon, Su Qianci bertanya, "Apakah kamu akan melihat ke sana?"

"Aku akan melihatnya sebentar saja."

"Apa yang sudah kamu lakukan?"

"Kamu akan mengetahuinya sebentar lagi."

Sambil tersenyum, Li Sicheng hendak mengatakan sesuatu, ketika dia mendengar seseorang memanggilnya, "Li Sicheng, kemarilah dan sapa tamu-tamu kita. Banyak orang yang mencarimu. Jangan bersembunyi di sana -- kita semua tahu bahwa kalian adalah dua sejoli." ujar Li Beixing.

Wajah Su Qianci sedikit merona merah sembari dirinya merasa sangat manis.

"Aku pergi sebentar."

Su Qianci tersenyum dan mengangguk. Dia berbalik untuk mengerjakan longevity peach-nya. "Aku akan sedikit terlambat."

Li Sicheng tersenyum lebih lebar dan membelai rambut istrinya sebelum dia pergi. Setelah menyelesaikan dekorasinya, Su Qianci meminta sang koki untuk menjaga agar longevity peach itu tetap hangat untuknya. Longevity peach itu sudah mulai dingin, tetapi dia tidak ingin kakek memakan apa pun yang sudah dingin. Setelah menyelesaikan semuanya, wanita itu berjalan keluar dari dapur dan pergi ke kamar mandi. Dia telah menahan diri agar tidak buang air kecil demi membuat longevity peach itu.

Ketika dia sedang mencuci tangannya, seorang pelayan masuk dan tampak terkejut saat melihat Su Qianci. "Apakah Anda Nyonya Li?"

"Betul." Dia melirik pelayan itu sambil mencuci tangannya.

"Tuan Li mencari Anda barusan. Beliau berpikir Anda pasti berada di kamar mandi wanita, jadi beliau meminta saya untuk membawa Anda ke Aula 888."

Su Qianci tersenyum dan mengeringkan tangannya. Dia berbalik dan berkata, "Baiklah, terima kasih."

"Saya akan membawa Anda ke sana. Tempatnya agak jauh dari sini."

"Oke, terima kasih."

Hotel itu besar. Selain aula perjamuan terbesar, terdapat banyak ruangan privat lainnya. Pelayan itu membawa Su Qianci melewati banyak lorong dan semakin sedikit orang di sekitar mereka. Su Qianci merasa sedikit lelah. Sambil memperhatikan nomor kamar, dia bergumam, "Kenapa tempatnya jauh sekali?"

Pelayan itu tersenyum dan berkata, "Tuan Li berkata beliau ingin memberi Anda sebuah kejutan. Anda akan mengetahuinya saat Anda melihatnya."

Su Qianci mendengar itu dan tersenyum semakin lebar. Dengan segera, dirinya tiba di Aula 888 bersama pelayan itu.

"Sudah sampai. Saya akan meninggalkan Anda sendirian."

"Terima kasih." Dia berterima kasih kepada pelayan itu dan berjalan memasuki aula. Namun, ruangan itu kosong. Mejanya juga belum disiapkan. Merasa sedikit aneh, dia memanggil, "Tuan Li?"

Tidak ada yang menjawab.

Dia berjalan lebih jauh ke dalam dan menemukan sebuah gerobak sampah diletakkan di sudut ruangan. Bagaimana benda seperti itu bisa masuk ke dalam sebuah aula hotel? Su Qianci mempunyai sebuah firasat buruk. Dia ingin berbalik dan melarikan diri, tetapi lehernya tiba-tiba dicekik. Dia meronta sekuat tenaga dan ingin menjerit sekeras-kerasnya. Namun, sebelum dia mengatakan apa-apa, sesuatu ditempelkan ke hidungnya. Dengan sebuah aroma yang menyengat, penglihatannya menjadi kabur, dan dia kehilangan kesadarannya dalam waktu kurang dari dua detik.