Chapter 147 - Aku Tidak Mengizinkannya

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Ketika lagunya berakhir, tepuk tangan terdengar membahana. Song Yifan tidak bermain piano sejak bagian pertama. Permainan piano tadi hampir seperti sebuah konser yang dimainkan oleh Su Qianci.

"Siapa dia? Dia bermain sangat bagus!"

"Aku belum pernah mendengar tentang dia. Dia juga terlihat sangat cantik."

"Dia kelihatan hebat. Kudengar Song Yifan masih lajang. Mereka tampak serasi."

"Tidak mungkin. Song Yifan jelas jauh lebih tua darinya. Selain itu, dia datang dengan kekasihnya …."

Mendengar itu, banyak orang yang melihat ke arah meja Su Qianci.

"Wow. Sangat tampan!"

"Bukankah itu Li Sicheng?"

"Tidak mungkin. Itu benar-benar dia."

"Ya Tuhan, ini sangat menyenangkan karena bisa melihat begitu banyak selebritas pada saat bersamaan."

"Tunggu sebentar, apakah gadis itu kekasih Li Sicheng? Tidak, sebenarnya, jangan memberitahuku. Aku tidak ingin tahu."

"Namun, aku mendengar Li Sicheng telah menikah."

Mendengar bisik-bisik tersebut, Su Qianci merasa dirinya seperti seekor hewan di kebun binatang. Tersipu malu, dia langsung berdiri. Song Yifan juga berdiri dan mereka saling membungkuk hampir pada saat yang bersamaan.

"Lovebirds 1 !" Seseorang berteriak, sehingga menimbulkan gelak tawa orang-orang.

Jantung Su Qianci berdetak kencang. Sambil melihat Song Yifan, Su Qianci menguatkan dirinya untuk berkata, "Tuan Song Yifan, bisakah saya berfoto dengan Anda?"

"Itu akan menjadi kehormatan bagiku." Kata-kata Song Yifan membuat banyak gadis berteriak.

"Aku akan pingsan sekarang. Dia benar-benar seorang pria sejati."

"Seorang pria dewasa selalu yang paling menawan."

Ketika Su Qianci mengeluarkan ponselnya, sebuah tangan terjulur untuk menutupi lensa kamera dan mengambil ponsel itu. Su Qianci terkejut. Saat dia menoleh, dia melihat seraut wajah yang jelas terlihat tidak senang. Su Qianci pada awalnya sudah siap untuk marah, tetapi ketika melihat wajah Li Sicheng, Su Qianci segera melunak. Kapan Li Sicheng naik ke panggung? Su Qianci bahkan tidak menyadarinya. Namun, dalam keadaan itu, Su Qianci dengan panik berusaha meraih ponselnya. "Kembalikan padaku."

Wajah Li Sicheng tampak lebih dingin. Sambil menyembunyikan ponsel itu di belakangnya, Li Sicheng membawa tubuh Su Qianci ke dalam pelukannya.

Yang diinginkan Su Qianci hanyalah ponselnya. Sambil berjinjit, dia mencoba meraih bagian belakang tubuh Li Sicheng. "Kembalikan padaku. Kenapa kamu melakukan itu?"

"Aku tidak mengizinkannya." Jelas terdengar ada nada ketidaksenangan dalam suaranya.

Su Qianci tersentak, "Untuk apa? Ini ponselku, dan aku tidak berusaha berfoto denganmu. Kamu tidak punya hak."

Justru karena itu bukan foto denganku. Saat Li Sicheng berpikir seperti itu, bahkan dia sendiri merasa terkejut.

Namun, amat sangat tidak nyaman baginya untuk melihat Su Qianci berdiri di samping Song Yifan.

Mengabaikan keluhan Su Qianci, Li Sicheng mengencangkan pelukannya di pinggang Su Qianci dan berkata dengan tegas, "Ayo kita pulang."

Karena pelukannya yang erat, Su Qianci menyadari betapa intimnya mereka terihat pada saat ini. Dia hampir menempel di tubuh Li Sicheng. Saat dia bergerak, Su Qianci bisa dengan jelas merasakan panas tubuh Li Sicheng. Semua orang memandang mereka. Wajah Su Qianci terasa terbakar, dia dengan cepat menundukkan kepalanya.

Kata yang sering digunakan untuk menggambarkan sepasang kekasih