Chapter 129 - Simpan Saja Uangnya

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Ketika Su Qianci tertidur, perutnya masih terasa tidak enak. Namun, di paruh kedua malam itu, dia merasakan sesuatu yang hangat ditempelkan di perutnya, meredakan rasa sakitnya dan membantunya tidur nyenyak. Ketika dia bangun keesokan harinya, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Saat melihat jam, Su Qianci langsung melompat.

Sial, dia punya kelas hari ini yang diajar oleh seorang profesor yang streng 1 , yang pasti akan memperhatikan daftar kehadirannya. Jika dia ditemukan tidak mengikuti kelasnya, itu akan sangat mengerikan. Su Qianci segera bangkit. Kramnya jauh lebih baik dari kemarin.

Su Qianci dengan cepat berganti pakaian, kemudian melihat Nanny Rong menyodorkan segelas air hangat padanya. "Tidak perlu terburu-buru. Tuan Li sudah memberi tahu profesor bahwa Anda sakit."

Su Qianci tertegun. "Di mana dia?"

"Dia sedang berada di kantor. Tapi saya baru saja memeriksanya dan beliau bilang akan kembali setelah beliau selesai."

Mendengar bahwa profesornya telah diurus, Su Qianci merasa tidak terlalu gugup dan lebih tenang. Setelah meminum air tersebut, dia segera berbaring di tempat tidur lagi dan tertidur. Ketika dia bangun lagi, sudah lewat tengah hari. Su Qianci makan sebentar dan menyalakan laptopnya, membuka jendela chatting.

Lu Yihan sudah mengirim proposal kepadanya.

Namun, apa yang menarik perhatian Su Qianci adalah sebuah permintaan pertemanan dari L.

Siapakah L?

Su Qianci memeriksa profil orang ini dan melihat tidak ada informasi yang terisi. Namun, itu adalah pengguna yang telah mendaftar delapan tahun lalu. Su Qianci ragu-ragu dan mengeklik ya. Kemudian, dia mulai memeriksa proposal yang dikirim Lu Yihan padanya. Ketika dia baru setengah jalan memeriksa proposalnya, Su Qianci melihat sebuah pesan dari Lin Wanting, "Su Qianci, apakah kau di sana?"

Melihat namanya, Su Qianci merasa sedikit asing. Setelah insiden di reuni SMA, Su Qianci telah mendengar tentang apa yang terjadi pada Lin Wanting. Dia menderita. Tapi dia pantas mendapatkannya. Namun, Su Qianci tetap menjawab, "Ya."

"Berapa nomor rekening bank-mu? Aku akan mengembalikan uangmu."

"Bagaimana kau bisa punya uang begitu banyak?"

"Aku akan menikah. Tidakkah kau tahu itu?"

"?"

"Terima kasih kepadamu. Jika bukan karena dirimu, aku tidak akan bisa menikah dengan keluarga Ding. Jika bukan aku yang pergi ke kamar hotel itu dengan Ding Haibo di sana, kau seharusnya sudah hancur. Tidakkah kau berpikir kau harus berterima kasih kepadaku? Meskipun kau melakukan itu padaku, aku masih mengundangmu ke pernikahanku. Bulan depan tanggal sepuluh." Lin Wanting berkata banyak, dan Su Qianci bisa merasakan bahwa setiap kata yang ditulisnya mengandung kebencian dan dia tetap diam. "Kau tidak berani bertemu denganku?"

"Apakah kau tahu cara mengeja kata memalukan? Simpan saja uangnya untuk mengobati cederamu di masa mendatang. Aku dengar Ding Haibo seorang pria hidung belang."

Lin Wanting membanting kibor komputernya dan menjadi marah. "Pel*cur!" Lin Wanting mengambil sebuah pena dan menusuk-nusukkannya ke foto Su Qianci di atas meja. Namun, sebuah foto lain yang bahkan lebih rusak adalah salah satu foto Liu Anan. "Jika aku tidak membuat kalian berdua terbunuh, aku tidak akan pernah melupakan hal ini!"

Keras, ketat