Chapter 81 - Hukuman Dari Li Sicheng

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Mendengar kata-kata dokter, Li Sicheng merasakan seolah-olah ada sesuatu yang telah memukulnya dengan keras. Bahkan Su Qianci tidak menyadari bahwa morning-after pill itu akan gagal. Para keparat itu!

Setelah dokter itu pergi, Lu Yihan dan Li Sicheng masuk ke dalam ruangan tempat Su Qianci dirawat.

Su Qianci sedang tertidur, wajahnya pucat. Jari-jarinya mencengkeram seprai yang berada di bawah tubuhnya dan dahinya dibanjiri keringat dingin. Dia tampak seperti sebuah bunga aster yang layu.

Setelah memandangi Su Qianci dengan dalam, Li Sicheng membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.

Lu Yihan terkejut, "Hei, Anda mau kemana?"

Namun, tidak ada yang menjawabnya.

Pelatih Jin tidak pernah meremehkan keberuntungannya. Dia telah mendengar bahwa tiga orang lainnya ditahan dengan keputusan yang belum jelas. Namun, tidak ada musuh Li Sicheng yang bisa mengharapkan sebuah akhir yang bahagia. Tidak ada.

Pelatih Jin berdiri di stasiun kereta dengan koper di tangannya, melihat ke kiri dan kanan. Saat itu hampir jam 10 malam, dan keretanya hampir tiba di sini. Selama dia bisa masuk ke dalam kereta, dia bisa melarikan diri. Ponselnya bergetar dan telepon itu berasal dari keluarganya.

Pelatih Jin menjawab, "Halo?"

"Di mana kamu?" Istrinya terdengar seperti sedang menangis. Dia juga bisa mendengar anaknya berteriak.

Pelatih Jin tiba-tiba terpikirkan sebuah ide gila: Li Sicheng mengejar keluarganya!

"Apa yang kau lakukan? Jangan …." Istrinya berteriak dengan marah.

Lutut Pelatih Jin menjadi lemas ketika dia berteriak dengan mata merah. "Apakah para b*jingan itu mengejarmu?"

Namun, bukan istrinya yang menjawabnya, tetapi suara seorang pria. "B*jingan?"

Mendengar suara itu, jantung Pelatih Jin hampir berhenti berdetak. Dia tidak bisa lagi mengendalikan dirinya sendiri dan terduduk di lantai.

"Kau membunuh anakku. Bagaimana kalau aku membuatmu merasakan rasa sakit yang sama?" Suara dinginnya membuat Pelatih Jin menggigil.

"Tolong jangan bunuh aku. Ayah, selamatkan aku!"

Mendengar teriakan anaknya, Pelatih Jin ikut berteriak juga. "Li Sicheng, jangan melibatkan keluargaku. Tangkap aku kalau kau bisa."

Li Sicheng tampaknya tidak peduli sama sekali. Melihat wanita dan anak yang disandera oleh pengawalnya tetap aman, Li Sicheng berkata, "Kau bisa menentukan sendiri apakah ini hanya ancaman atau bukan. Aku akan menunggumu di rumahmu."

Pelatih Jin merasa bahwa semua kekuatannya telah hilang. Dia tidak tahu bahwa Li Sicheng akan melakukan serangan dengan serendah itu.

Namun, apa masalahnya?

Meskipun keluarganya sangat penting baginya, dia selalu bisa menikah lagi dan memiliki anak lagi. Di sisi lain, dia hanya bisa hidup sekali. Selain itu, dia belum menikmati uang satu juta yuan yang telah didapatkannya. Pelatih Jin menggertakkan giginya dan bergegas masuk ke dalam kereta. Namun, beberapa pria kuat berkulit hitam segera mengepungnya dan mendorongnya keluar dari kereta.

Pelatih Jin terkejut. "Apa yang sedang kalian lakukan?"

"Ayo pergi." Seseorang menaruh sebuah kantong di kepalanya sebelum mereka meletakkan tubuhnya di bahu mereka dan kemudian memasukkannya ke dalam mobil. Pelatih Jin memberontak dan dikeluarkan dari mobil setengah jam kemudian. Saat kantong itu diambil dari kepalanya, dia melihat sesosok tinggi yang tampak mulia, dan tiba-tiba menjadi pucat.