Chapter 160: Bersama Hingga Akhir Nanti

Name:Legenda Dewa Harem Author:Lao_Ban69
Pada saat ini, anggota keluarga inti Laibahas sedang duduk bersama. Di tengah-tengah mereka, ada Inggrid dan Ibu Ipah.

Jack, sang kepala keluarga, duduk di kursi terhormat bersama dengan petinggi keluarga lainnya.

Ekspresi mereka semua terlihat serius sekaligus bingung khususnya Jack.

"Kenapa kamu sampai kabur ke kota Cendrawasih? Kamu itu sudah mempermalukan nama keluarga kita, dan sekarang kamu malah membuat ribut sama keluarga lain." Jack menatap Inggrid yang terdiam.

Inggrid menceritakan semua kejadian yang terjadi di kota Cendrawasih tetapi dengan sedikit perubahan cerita. Dia mengatakan bahwa orang suruhan Hans tiba-tiba datang dan mengajaknya kembali tetapi Ibu Ipah menghajar mereka atas permintaannya. Sedangkan insiden Randika menghajar Hans hingga babak belur, Inggrid menutupnya rapat-rapat.

Bagi Jack, putrinya satu ini benar-benar merupakan masalah yang menyakitkan kepalanya.

Ketika Jack dan Ivan, pemimpin keluarga Alfred yang sekarang, masih muda, mereka mengabdi bersama sebagai prajurit di angkatan darat. Mereka bertarung bersama, melewati bahaya bersama, bahkan pergi ke tempat pelacuran bersama. Bisa dikatakan mereka adalah sahabat yang saling melindungi punggung masing-masing. Kemudian, mereka mengambil alih keluarga inti mereka. Meskipun kadang terjadi konflik kepentingan yang menyangkut keluarga mereka, pertemanan mereka masih tetap erat.

Kemudian, Jack dan Ivan bersepakat akan menyatukan keluarga mereka. Harapan mereka adalah keluarga mereka akan bersatu berkat pernikahan anak mereka dan keduanya bisa menjadi keluarga aristokrat terbesar yang pernah ada. Rencana sempurna ini hancur gara-gara Inggrid.

Jack adalah orang yang sangat mementingkan wajah. Tindakan Inggrid ini benar-benar menghilangkan wajahnya. Hal ini bisa membuat hubungan keluarga Laibahas dan Alfred mencapai titik paling tegang.

"Pa, aku tidak mau menikahi orang itu." Kata Inggrid. "Papa tidak tahu bagaimana sifat anak bernama Hans itu. Dia menculikku dan hampir memperkosaku dengan tangan terikat di hotel. Kalau Ibu Ipah tidak menyelamatku tepat waktu, aku benar-benar sudah diperkosa."

"Semua itu hanya pengorbanan kecil demi tujuan yang lebih besar." Jack kemudian menyuruh Inggrid pergi.

Inggrid menjadi marah, ayahnya ini benar-benar keras kepala. Ambisi dan reputasi merupakan hal paling penting bagi ayahnya itu, dia sama sekali tidak memikirkan kebahagiaannya.

Pada saat ini, tiba-tiba suara seseorang terdengar. "Nona Inggrid, semua pernikahan ini berkaitan dengan kepentingan keluarga kita. Menyatukan kedua keluarga dengan pernikahan akan mendatangkan keluarga kita banyak keuntungan."

"Kenapa kebahagiaanku harus dikorbankan untuk kepentingan keluarga?" Inggrid tiba-tiba berdiri dengan wajah serius. Dia ingin memperjuangkan haknya untuk bahagia.

Ibu Ipah hanya bisa menundukan kepalanya sambil berharap yang terbaik untuk Inggrid.

"Karena kamu adalah darahku, kamu tidak akan lepas dari tanggung jawabmu sebagai anggota keluarga ini."

Pada saat ini, terdengar keributan dari luar.

"Ada apa ini?" Jack mengerutkan dahinya.

"Maaf tuan, sepertinya ada penyusup yang memaksa masuk ke dalam rumah." Lapor salah satu pengawal. "Kami sedang membereskannya."

Jack hanya mengangguk dan tidak peduli. Bagaimanapun juga, keempat pembunuh andalannya semua ada di rumahnya hari ini. Musuh seperti apa pun tidak akan bisa berkutik.

"Tangkap orang itu, aku ingin lihat siapa yang berani menyerang kita di siang buta begini."

"Baik tuan." Pengawal itu lalu keluar dari ruangan.

Jack kembali menatap putrinya dan berkata dengan nada dingin. "Aku tidak peduli dengan omong kosong yang kau katakan tadi. Sebentar lagi akan ada orang yang menyiapkanmu untuk menikah setelah itu kita akan pergi ke rumah keluarga Alfred dan meresmikan pernikahanmu hari ini juga."

Inggrid hanya menundukan kepalanya, dia sama sekali tidak membalas. Di dalam benaknya hanya ada Randika dan senyumannya itu. Samar-samar dia masih bisa mendengar Randika memanggilnya dengan sebutan sayang sambil memeluk dirinya.

Selamat tinggal suamiku, aku benar-benar mencintaimu.

Inggrid benar-benar patah hati. Sekarang dia akan menjalani hidup sebagai alat keluarganya dan menikah dengan anak dari keluarga Alfred.

Ibu Ipah tidak memiliki kata-kata yang bisa menghibur nona mudanya yang sudah dia anggap anak itu. Semua kejadian ini terjadi begitu tiba-tiba. Meskipun nona mudanya sudah tahu hari ini akan datang, perasaan sedih dan penderitaan ini tetap membuat nonanya sengsara.

Ketika rapat keluarga ini mau selesai, keributan di luar sama sekali tidak mereda. Justru, teriakan minta tolong dan orang kesakitan terus terdengar.

"Kenapa mereka mengurus penyusup saja lama." Jack mengerutkan dahinya. "Ros, cepat turun dan tangkap orang itu."

"Baik." Rosidi, pengawal paling setia, segera turun dan memeriksa keributan.

Bersama dengan bawahannya, Rosidi terkejut bukan main melihat pembunuh andalan keluarga Laibahas tergeletak di tanah dan satu sedang lari dari kejaran. Ketika dia menatap tatapan dingin Randika, mau tidak mau pengawal ini merinding.

Melihat orang ini bagaikan berada di kutub utara!

Melihat penyusup ini berjalan mendekatinya, tanpa sadar Rosidi mengambil langkah mundur.

Melihat atasannya melangkah mundur, para bawahannya juga tidak berani pasang badan. Orang terkuat mereka saja tidak berdaya melawan penyusup ini, apalagi mereka? Meskipun gaji mereka besar, kehilangan nyawa adalah perkara lain.

Randika semakin mendekati gedung tempat Inggrid berada, tidak ada orang yang berani lagi menghalangi dirinya. Semua akan minggir ataupun berjalan mundur.

Keributan di luar sama sekali tidak mereda. Jack dan anggota keluarga lainnya malah merasa suara ribut itu mendatangi ruangan mereka. Semuanya saling bertatap-tatapan. Tiba-tiba, mereka menyadari bahwa Rosidi dan bawahannya justru lari masuk ke dalam gedung. Kenapa mereka malah kabur?

Beberapa orang mulai jadi panik, Jack dan anggota inti lainnya sudah bersiap lari. Namun, sosok Randika sudah nampak di hadapan mereka.

"Siapa kamu?" Jack dan lainnya menjadi tegang. Ketika Ibu Ipah melihat Randika, dia terkejut bukan main.

"Nona lihat! Pangeranmu telah datang." Ibu Ipah berbisik di telinga Inggrid sambil tersenyum.

Inggrid, yang sudah putus asa, langsung mengangkat kepalanya ketika mendengar itu. Kemudian dia melihat sosok Randika dikepung oleh beberapa orang. Inggrid hanya bisa melongo dan terdiam.

Apakah dia sedepresi itu hingga berhalusinasi?

Hati Inggrid mengepal, kenapa halusinasinya ini terlihat nyata?

Ketika Randika berhasil menemukan Inggrid, ekspresi dinginnya segera berubah menjadi senyuman.

Melihat senyuman Randika itu, Inggrid seperti melihat matahari. Hatinya yang gelap itu segera bersinar kembali dan menjadi cerah.

Randika datang menyelematkan dirinya! Tetapi kenapa dia bisa tahu kalau dirinya ada di sini?

Inggrid kemudian berdiri dan menghampirinya.

"Kenapa kamu datang ke sini?" Tanya Inggrid dengan wajah serius.

Inggrid yang tiba-tiba pasang badan begini membuat semua orang terkejut. Dia kenal sama penyusup ini?

"Aku datang untuk membawamu kembali." Randika tersenyum dan berjalan menghampiri Inggrid, dia tidak peduli tatapan semua orang. Di matanya sekarang, hanya sosok Inggrid yang terlihat.

"Ipah!" Jack naik pitam, dia langsung menoleh ke Ibu Ipah. Pasti pelayannya ini tahu sesuatu.

Semuanya menatap diam ke arah kedua orang tersebut. Namun ketika Inggrid mendengar kata-kata Randika, hatinya menjadi lembut dan wajahnya penuh dengan senyuman.

Pangerannya telah datang untuk menyelamatkan dirinya. Di dunia ini hanya Randika yang bersedia berdiri di sampingnya.

Ketika orang rela mengarungi 7 lautan dan memanjat gunung untukmu dan melewati semua bahaya demi dirimu, terlebih dia telah mengisi hati dinginmu itu dengan kehangatan, siapa yang dapat menolaknya?

Sejak pertama kali bertemu, pria ini terus memberi warna di hidupnya yang serba putih. Bersamanya Inggrid Elina bersedia menghabiskan hidupnya hingga akhir nanti.