Chapter 212 Hadiah spesial Saga

Hari yang membahagiakan sekaligus

melelahkan. Keluarga Daniah bertahan sampai dengan makan malam. Saga melihat tatapan berharap di mata Daniah untuk mengizinkan keluarganya tinggal. Walaupun dia tidak mengatakannya. Lalu setelahnya mereka

berpamitan. Daniah bahkan sempat bicara banyak dengan ayahnya tadi. Dan seperti

semua hal yang tidak terduga terjadi. Ayah minta maaf dan memeluk Daniah untuk

sekian lama. Membelai rambut putrinya yang telah banyak berkorban pada

keluarga.

“ Ibumu pasti sangat bangga

memiliki putri sebaik dirimu Niah.” Walaupun masih merasa canggung, tapi Daniah

membalas pelukan ayahnya dengan menepuk bahu laki-laki itu. Ujung matanya sudah

berair. Setelah sekian lama, ayah menyebut lagi cerita tentang ibunya.

Hal apa lagi yang jauh lebih

membahagiakan selain itu. Begitulah Daniah, hatinya yang selembut kapas,

kerinduannya pada tangan ayahnya sudah mengikis semua kebencian di hatinya pada

orangtuanya. Laki-laki yang sudah membawanya ke rumah utama ini. Yang membuatnya

terpaksa menikahi tuan muda kaya yang selalu bersikap seenaknya itu.

“ Bicara dengan siapa?” Saga muncul

dari ruang ganti baju. Mengeringkan rambutnya yang terkena air. Membuat lamunan Daniah tentang ayahnya langsung pecah.

“ Aran" meletakan hp yang baru saja dia pakai. " Memastikan dia pulang

dengan selamat.” Daniah langsung memalingkan wajah dan tergelak. Menarik

selimut sampai menutupi wajahnya. Dia sedang tertawa di bawah selimut. Terlihat dari selimut yang bergoyang seirama dengan ketukan dia tertawa.

“ Beraninya kau menertawakanku, mau

mati ya.”

“ Haha, maaf sayang.” Mengintip

dari balik selimut. “ Habis kamu manis sekali si, cocokkan? Aku membelinya

dengan sepenuh hatiku lho.” Meraih hp tentu ingin mengabadikan momen aib tuan Saga dalam hidupnya. Kapan lagi dia memakai pakaian berwarna pink terang menyala itu.

Kalau di tambah pita-pita di kepalanya pasti lucu. Haha. Tapi aku tidak berani lebih dari ini.

“ Jadi aku harus berterimakasih

ni.” Menyeringai sambil melemparkan handuk sekenanya, nyangkut di atas meja.

Tidak, tidak perlu! Aku tahu kau

akan menyerahkan tubuhmukan!

Saga naik ke atas tempat tidur

dengan piyama warna pink bergambar miliknya. Meladeni Daniah dengan kamera hpnya.

“ Cih seleramu kampungan sekali.”

“ Kan janji mau mengabulkan

keinginanku hari ini tanpa protes, akukan sedang jadi tuan putri hari ini.”

“ Baiklah tuan putri. Cih, tapi

mataku benar-benar sakit melihat bajumu.”

Baju tidur Daniah berwarna senada dengan yang dipakai Saga,

tapi tentunya modelnya tertutup. Jadi seluruh bagian tubuhnya bisa dibilang

tidak terlihat, berbeda dengan baju tidur yang setiap harinya dia pakai. Yang

terlihat semua bagian tubuhnya. Baju tidur selera Saga.

“ Kemarilah!” Saga menepuk dadanya

meminta Daniah mendekat, gadis itu menurut. “ Kau bersenang-senang hari ini?” Mencium kepala Daniah yang bersandar di dadanya.

Daniah menempelkan wajahnya ke dada

Saga lalu membelai lembut. “ Terimakasih ya sudah mengundang keluargaku.”

Itu adalah kejutan luar biasa dibanding apapun.

“ Sayang, apa kamu tahu, ini

pertama kalinya keluarga lengkapku merayakan ulang tahunku.” Saga terlihat terkejut mendengarnya. “ Biasanya

aku merayakan ulang tahun hanya dengan Raksa dan karyawan di tokoku.”

“ Cih!”

“ Jangan marah.” Menepuk pelan dada

saga lagi. “ Aku tidak apa-apa kok, memang seperti itu aku menjalani hidup

selama ini. Jadi terimakasih ya kesempatan berharga ini.”

Kenapa kau menyedihkan begini. Saga menghujani pipi Daniah berulang kaki, membuat Daniah terpingkal dan mendorong tubuh Saga agar menghentikan kelakuannya.

“ Sayang hentikan!” Bangun dan duduk di

samping Saga. “ Sekarang aku mau minta hadiahku.” Tersenyum sambil menepuk pipi Saga lembut.

Hadiah terbesar yang sudah ku idamkan sejak lama.

“ Apa lagi, apa hadiahku dan

kedatangan keluargamu belum cukup.” Meraih jari daniah dan mengigitnya. “

Jangan serakah, kau bisa celaka nanti.”

“ aaaaa, sakit tahu.” Melepaskan

tangan dengan cepat. “ Tapi kamukan janji mau memberi apapun yang kuminta.” Mengibaskan tangan.

“ Kau mau minta apa?” Hemmm. Daniah tersenyum dan

menimang-nimang sebentar membuat orang penasaran. “ Kau mau minta separuh dari

kekayaanku?” lanjutnya lagi.

Mintalah, aku mau lihat sejauh apa

yang bisa kau minta.

Daniah menggeleng. “ Jauh lebih

berharga dari itu.”

“ Haha, Niah, apa kau tahu berapa

jumlah kekayaanku.” Tertawa mendengar jawaban Daniah. “ bahkan kalkulator di

tokomu tidak bisa kau pakai menghitungnya. Benar bukan itu yang kau minta?”

Daniah mengeleng cepat. Lalu menjatuh kan diri lagi dan memeluk Saga.

“ Ceritakan tentang dirimu, itu

hadiah ulang tahun yang ku minta darimu.”

“ Apa!” Kali ini Saga benar-benar

tertawa sambil uyel-uyel rambut Daniah. “ Kau benar-benar meminta itu daripada

separuh kekayaanku.”

Apa lagi rencanamu?

Daniah menganggukan kepalanya yakin. Bahwa memang itu yang ia idamkan selama ini. Mengenal Saga dengan segala kerumitan pribadi dan kehidupannya. Bagaimana dia tumbuh dan menjalani hidupnya. Apa laki-laki yang memiliki segalanya ini punya mimpi dan cita-citanya sendiri dalam hidup. Atau bagaimana dia bertemu dengan sekertaris Han. laki-laki yang selalu setia berdiri di belakangnya itu.

Bagaimana kau mengenal Han? Bagaimana dia bisa begitu patuh dan setia padamu. Aku ingin mengenalmu sampai sejauh itu tuan muda. Agar aku bisa membalas cintamu selayaknya apa yang sudah kudapatkan selama ini.

" Benar tidak mau merubah hadiahmu?" Sudah meletakan tangan di area favoritnya. " Aku akan memberikan separuh kekayaanku atas namamu."

Kenapa tanganmu masih sempatnya saja.

" Tidak! aku tetap mau hadiahku yang itu." Yakin. " Akukan sudah punya cinta tuan Saga yang mulia, aku tidak perlu kekayaanmu." sombongnya Daniah. Hehe. Baginya mengenal tuan Saga adalah harta paling berharga yang bisa dia dapatkan dalam pernikahan ini.

" Haha, percaya diri sekali kamu ya." menarik kancing baju Daniah.

" Eh kenapa?" Mempertahankan baju tidur norak yang dia pakai.

" Tapi pertama-tama lepas bajumu! Mataku sakit melihatnya!"

Aaaaa tidak mau, kamukan janji mau cerita tentang dirimu. Kalau aku lepas baju yang ada kamu sibuk dengan urusanmu dan hanya menjawab hemm, hemmm seperti biasanya.

" Lepas tidak! atau aku tidak mau cerita."

" Ia, ia aku lepas. Tapi janji ceritakan malam ini." masih memegang kancing baju. "Jangan melakukan yang lain, tapi fokus cerita tentangmu ya."

" Ia, ia. tidak percaya sekali, memang kau di bohongi seumur hidupmu." menyeringai tipis.

Lihat senyummu sudah mencurigakan begitu.

Dan apa lagi yang di harapkan Daniah, setelah dia melepas baju tidur pink miliknya.

Epilog

" Aku dan Han tumbuh bersama sejak kecil. Bahkan ayahku terlihat jauh lebih menyayangi Han daripada aku. Tapi, aku juga merebut kasih sayang paman." Untuk bagian ini Saga masih tertawa menceritakannya. Sambil memeluk Daniah erat dalam dekapannya.

Dan akhirnya sedikit demi sedikit masa lalu itu terkuak.

Bersambung.............

Selamat malam semua......

Terimakasih yang sudah setia dan selalu menunggu kelanjutan TMTM, hari ini alhamdulillah bisa update sesuai jadwal. semoga menghibur ya, masa lalu Han dan Saga akan terkuak minggu depan, tunggu kelanjutannya ya ^_^

Terimakasih semua atas dukungan dan apresiasi kalian untuk novel ini. Semoga bahagia selalu ^_^