Chapter 61 Bertemu Helena

Ternyata apa yang dikatakan

sekertaris Han benar. Apa dia itu cenayang, bahkan bisa menebak kejadian dengan

tepat seperti ini. Hari ini Daniah mendapat telfon dari no tidak dikenal. Saat

diangkat ternyata itu suara Helena. Gadis itu bertanya ramah, dan bicara dengan

sangat manis, sampai keluarlah kata-kata “Bisakah kita bertemu? Bagaimana kalau

minum kopi.”

Kenapa aku sampai mengancam mau

menciumnya segala si. Kalau ternyata Helena akan menghubungiku duluan.

Daniah menundukan kepalanya,

berusaha menutup urat malunya yang bermunculan. Di depannya Helena dengan

sangat angun dan elegan duduk. Rambutnya yang terurai hitam, jatuh dengan

sempurna di bahunya. Bibir ranum itu tersenyum. Saat pelayan mengantarkan

segelas kopi untuknya, dan segelas jus mangga pada Daniah dia menggangukan

kepala dan tersenyum. Bahkan Daniah tersihir juga dengan kecantikan wanita ini.

Eh, kenapa ini.

Helena menyentuh tangan Daniah,

mengengamnya erat. Seperti memberikan persahabat, yang Daniah sendiri tahu

pasti tujuannya adalah untuk membuatnya dekat dengan tuan Saga. Tapi dia tidak

mau berfikir buruk, toh memang itu yang dia harapkan dari persahabatan ini.

Sejujurnya diapun punya niat terselubung.

“ Daniah, maafkan aku, aku pasti

membuatmu tidak nyaman ya?” Helena menepuk pungguh tangan Daniah lembut.

“ Eh, tidak nona.” Merasa canggung,

karena dia sebenarnya tidak seakrab inikan.

“ Panggil saja aku Helen.” Masih

lembut menepuk punggung tangan Daniah.

“ Baiklah Helen.” Karena merasa

tidak nyaman dia melepaskan tangan Helena secara natural, gadis di depannya

juga sepertinya tidak menyadari.

“ Nah begitukan lebih baik.”

Daniah merasa binggung sendiri

sekarang. Dia ingin sekali membantu, tapi percakapannya dengan Han kemarin

benar-benar membuatnya goyah. Dia bimbang, yang awalnya setegar karang dan

semangat sekuat pendaki himalaya sekarang dia seperti berfikir, apa benar

rencana yang sudah ia buat ini benar adanya.

Sekertaris Han bahkan bisa meraba apa

yang aku pikirkan, dia tidak melaporkankukan. Tapi tidak mungkin dia

melaporkan, memang dia punya bukti apa. Inikan hanya sekedar rencana

di kepalaku.

“ Daniah apa kamu tahu kenapa Saga

memilihmu untuk menjadi istrinya.” Helena membuka percakapan, ada senyum tipis

di bibirnya saat ia menyeruput kopi di gelasnya, yang tidak di sadari Daniah.

“ Haha, tentu saja saya tahu.”

Aku adalah gadis penebus hutang

orang tuaku, dia memilihku karena, karena apa ya. Karena aku jelek dan

kampungan, mungkin aku seperti mainan unik yang bisa menghiburnya.

“ Syukurlah kalau kamu sudah tahu,

kamu pasti sangat terlukakan?  Maafkan

aku ya, ini semua salahku.”

Eh kenapa? Ya, aku memang terluka

si, tapikan kamu tidak perlu bersimpati padaku. Inikan tidak ada hubungannya

denganmu.

“ Saga memilihmu karena kamu bukan

tipe wanita yang disukainya, dia hanya ingin membuatku marah dan cemburu. Itu

adalah pembalasan karena aku meninggalkannya dua tahun lalu tanpa izin.”

Daniah mencengkram jemarinya

di bawah meja, dia menundukan kepala menyedot jus mangga tanpa menyentuh

gelasnya. Suara saat ia menyedot jus terdengar jelas.

Jadi ini alasan kenapa aku yang

terpilih, karen aku jelek dan berambut bergelombang. Berbeda dengan wanita yang

dia sukai. Aku berpenampilan kampungan, bereda dengan Helen yang modis dan

jelita. Jadi karena ini. Kenapa dadaku berdenyut ya. Ayolah Daniah, kamukan

tahu kalau tuan saga memang tidak mencintaimu. Perusahaan ayah hanyalah alasan,

karena alasan utamanya adalah aku. Karena aku bukan tipenya, karena aku bisa

membuat kekasihnya yang lari cemburu. Bagaimana gadis jelek dan kampungan itu

bisa mengantikanku. begitu pasti yang dipikirkan Helena. Huh! Kenapa hatiku sakit ya kalau alasannya seperti ini.

“ Maaf ya Daniah, karena aku

hidupmu harus menderita.”

Daniah menarik senyum di wajahnya

dengan lebar.

“ Haha, Helen bicara apa si. Saya

bahagia kok menjadi istri tuan saga, hehe. Bagaimanapun saya bisa hidup mewah

dan mendapat fasilitas premuim. Tuan saga bahkan membelikan saya mobil.” Daniah

menunjuk area parkir dengan jarinya. Masih terdengar tawa dari bibirnya. “ Saya

suka uang. Hehe.”

Menyedihkan sekali aku.

“ Benar, dia memberikanmu uang ya.

Tapi sampai kapanpun Saga tidak akan pernah memberikan hatinya kepadamu. Karena

dia tidak mencintaimu?”

Eh, kenapa mengucapkan kalimat ini.

Bukankah ini jahat sekali. Walaupun aku tahu ini, tapi kenapa kamu membeberkan

fakta-fakta ini supaya aku cukup tau diri dan tidak berharap lebih. Seperti

sebuah penegasan. Jangan bermimpi mendapatkan hal lain selain uang.

“ Apa Helen masih mencintai tuan Saga?”

“ Tentu saja.” Menjawab cepat.

“ Lalu kenapa dua tahun lalu anda

pergi? Bukankah anda orang yang paling tahu bagaimana trauma tuan saga karena

kehilangan seseorang yang dia cintai. Selain anda membuat luka baru, tapi anda

juga membuka luka lama yang sedikit demi sedikit dia obatikan.”

Hehe, maaf Helen, aku hanya ingin

membalas kata-kata jahatmu. Karena ternyata kamu bukan gadis lembut bak

malaikat seperti wajahmu. Rasanya puas juga pasti kalau membuatmu tak bisa

berkata-kata.

“ Itu karena kebodohanku, kebodohan

masa laluku. Aku yang belum dewasa, hanya ingin sukses dengan namaku sendiri.

Aku benar-benar menyesalinya.”

Untung kamu mengakuinya, kalau

tidak akukan jadi semakin ingin mencela.

“ Apa Helen sudah pernah mencoba

memohon pada tuan Saga?”

Helena menggangukan kepala dalam,

sambil menyeka airmatanya.

“ Sampai pada titik apa?” Daniah

bertanya lagi.

“ Maksudnya?”

“ Apa anda sampai berlutut dan

memohon dengan beurai airmata padanya.”

Eh, apa aku sudah gila, bagaimana

aku bisa melakukannya apalagi di depan sekertaris sialan yang tidak pernah

lepas dari sampingnya itu. Aku masih punya harga diri yang harus kujaga.

“ Ahh, aku tidak punya harga diri

yang harus kujaga di depan tuan saga atau sekertaris Han.” Daniah menjawab

seperti paham apa yang dipikirkan Helena. “ Anda benar, aku tidak mendapatkan

cinta dari tuan Saga, karena itu berusahalah Helena. Berusahalah merebut tuan

Saga kembali. Aku tidak akan memeluknya di tanganku, karena aku tidak punya hak

untuk itu. Tuan Saga akan kembali padamu kalau dia mengginkannya. Jadi kejarlah

dia dengan seluruh tenaga yang bisa kamu pakai.”

Daniah menghela nafas dalam.

" Kalau dia sudah menerima Helen, perceraian kami pasti tidak bisa dihindari."

Begitulah akhirnya, Daniah

mengatakan apa yang harus ia katakan. Dia sudah membuka setitik jalan,

selanjutnya semua tergantung bagaimana h/Helena memanfaatkan kesempatan dan

peluang.

BERSAMBUNG