Chapter 38 Saga Sakit (Part 3)

Saga sedang menyelesaikan pekerjaan

di ruang kerjanya, presdir Antarna Group walaupun sakit tetap harus bekerjakan.

Apalagi sakit yang dibuat-buat. Bersama sekertaris Han yang aneh itu. Sementara

Daniah tetap berada di kamarnya. Dia sedang tiduran di sofa. Berfikir dan mencoba

menemukan titik terang masalahnya.

Kenapa Han itu tidak senang kalau

aku bertanya tentang Helena. Gadis itukan wanita yang disukai tuan Saga. Seharusnya

dia juga suka dong kalau gadis itu kembali dan membuat tuan Saga bahagia. Ahh,

karena memikirkan masalah ini aku nyaris lupa lagi menghubungi Tika. Urusan toko

dulu, mumpung raja zhalim itu sedang tidak ada.

Hubungan tersambung.

“ Hallo Tika” Daniah senang, akhirnya bicara dengan manusia normal.

“ Mbak Niah gak ke toko hari ini?”

“ ia, kamu bisa handle semuakan? Maaf ya aku gak bisa ke toko hari ini.”

“ Kenapa mbak?”

“ Suamiku sakit.”

“ Apa? Tuan Saga sakit, kok bisa.”

Lihatkan, lihat manusia normal pasti akan bicara begini.

“ Diakan manusia Tika.” Kata Daniah

sok-sokan begitu bijak, padahal pikirannya juga sama. “ konveksi sudah menghubungi belum, soal PO

baju anak yang terakhir.”

“ Sudah mbak, aku kirim via chat ya

jumlah yang musti di transfer. Nanti mbak Niah konfirmasi kalau sudah.”

“ Oke Tika, makasih ya. Maaf membuatmu mengerjakan semuanya.”

Daniah sudah ingin menyudahi panggilan.

“ Apa?” Terkejut dengan info yang diberikan Tika barusan.

“ Ia mbak, ini semua barangnya sudah masuk ke dalam toko. Katanya kiriman dari suami mbak Niah.”

Kegilaan apalagi si yang mau kau buat.

“ Ya udah biar aja ya Tika, nanti kalau mbak sudah ke toko baru diatur. Kalian jangan lupa makan siang ya.”

Ketukan dipintu membuat Daniah segera mengakhiri panggilan. Sekertaris Han muncul. Masih dengan wajah yang sulit ditebak suasana hatinya.

“ Nona, tuan muda ingin makan buah.” Langsung memberikan info jelas.

“ Sekertaris Han, apa kamu yang

mengirim semua barang-barang itu ke toko.” Daniah tidak menjawab perkataan Han,

malah balik bertanya dengan nada kesal.

“ Ia.” Apa! Hanya menjawab dengan satu kata.

“ Memang aku memintanya?” Rasanya

kali ini dia benar-benar kesal, situasi ini sungguh diluar dugaannya. Karena dia

pikir tuan Saga tidak akan ikut campur sama sekali dengan pekerjaannya. Ya ini

pekerjaan tidak penting, omsetnya juga tidaklah terlalu besar. Bahkan Daniah

tahu, dia bisa mengunakan kartu yang diberikan Saga lebih besar dari omset

bulanannya. Tapi toko ini adalah hidupnya. Satu-satunya pegangannya kalau dia

harus terusir dari rumah ini nanti.

“ Itu perintah dari tuan muda, saya hanya menjalankan perintahnya.”

“ Baik, baik, aku tahu anda hanya menjalankan perintah, tapi bukankah anda bisa bicara dengan tuan Saga. Toko saya itu sudah sempit dan banyak stok barang. Tidak akan bisa muat untuk

ditambah benda-benda seperti itu”

“ Apa anda mau saya pindahkan ke tempat yang lebih luas.”

“ Tidak! Bukan seperti itu. Ini adalah pekerjaanku, tuan Saga sudah mengatakan kalau dia tidak perduli dengan

pekerjaan atau apapun yang aku lakukan. Jadi bisakah tolong jangan mengusik

pekerjaanku. Biarkan aku menjalankan pekerjaanku tanpa campur tangan kalian.”

“ kenapa?”

“ kenapa apanya?” Daniah gusar bertanya.

Han diam tidak menjawab. Dia hanya melihat Daniah lekat.

Kenapa? Anda ingin lari dari tuan saga suatu hari nanti.

“ Silahkan turun nona, tuan muda

menunggu anda.” Karena Daniah tidak memberikan pertanyaan lagi, Han meminta

Daniah segera turun.

“ Minggir.” Daniah mendorong tubuh

Han yang tidak bergeming dengan tenaganya. “Kau tidak punya hati nurani ya,

selain berurusan dengan tuan Saga.” Mendengar ucapan Daniah, Han tetap tidak

bergeming.

“ Apa yang kau lakukan? Kenapa lama

sekali.” Sudah selesai menandatangani dokumen. Sudah merasa kesal menunggu.

“ Maaf tuan.”

Daniah membawa nampan berisi buah. Mendekat. Sementara Han juga mengikutinya masuk ke dalam ruangan kerja.

“ Kau kesal sekali sepertinya, Han bicara apa padamu?” Saga seperti bisa membaca aura di wajah Daniah, apalagi gadis itu melengos ketika Han masuk ke dalam ruangan.

“ Saya, tidak tuan. Saya hanya

berterimakasih karena dia sudah mengirim barang-barang ke toko saya.” Barang

tidak berguna, gumam-gumam.

“ Kau suka?” Malah Saga yang merasa antusias.

“ Ia.” Suka kepalamu! Memang tokoku mega ruko, tokoku itu cuma ruko kecil dua lantai.

“ Kenapa benggong, suapi aku.” Menunjuk buah di tangan Daniah.

“ Baik tuan.”

Selesai makan buah masih minta

disuapi makan siang juga. Setelah melayani Saga Daniah pergi ke dapur untuk makan.

Dia harus mengumpulkan tenaga ekstra untuk dikerjaikan. Apalagi pria gila yang

pura-pura sakit itu semakin menjadi.

Di dapur dia bertemu ibu mertua. Wajahnya masih terlihat kuatir.

“ Apa saga sudah baik-baik saja.”

“ Ia bu, dia sudah sehat walafiat, sudah makan siang banyak.”

“ Apa kamu merawatnya dengan baik.”

“ Ia bu, saya merawatnya dengan baik.”

Memang apalagi yang bisa kulakukan, aku merawatnya dengan sangat baik sekali.

Disaat itu muncul Jenika turun dari

tangga, dia menyodorkan hp ditangannya untuk dilihat ibunya.

“ Ibu kak Helena pulang hari ini ke tanah air.”

“ Benarkan!” Ibu mertua juga sangat

antusias. Dia melirik Daniah, tersenyum kecut, lalu berjalan duduk di ruang

keluarga.

“ ia bu, dia mau hadir dipembukaan galery.” Jenika berteriak lagi.

Itukan acara besok ya, aku disuruh datang bersama tuan Saga.

“ Jen.” Memanggil adik ipar dengan lembut.

“ Apa?” menjawab kesal.

“ Helena itu seperti apa?”

“ Kenapa? kau iri karena dia wanita yang dicintai kak Saga.”

“ Hehe, ia. Apa kamu tahu kenapa dulu dia pergi dan meninggalkan kakakmu?”

“ Karena dia ingin mengejar mimpinya sebagai pelukis. Dia ingin dikenal sebagai dirinya bukan sebagai

kekasih kak Saga.”

“ Wahh dia gadis yang luar biasa ya.”

“ Apanya yang luar biasa, gadis itu sudah meninggalkan tuan muda tanpa izin, bukankah saya sudah berpesan kepada nona Jenika untuk tidak membahas masalah nona Helena secara terbuka di rumah ini.”

Han muncul seperti hantu mengagetkan semua.

“ Maaf, maafkan aku. Soalnya kakak ipar yang bertanya.”

Jenika lari meninggalkan Han dan Daniah, menyelamatkan diri.

“ Kenapa? Akukan hanya bertanya, aku tidak bertanya pada mu karena kamu tidak mau menjawabkan.”

“ Kenapa anda ingin tahu tentang nona Helena.”

“ Tidak apa-apa, aku hanya penasaran tentang wanita yang dicintai tuan Saga.”

Han menyeringai.

“ Sekertaris Han, kenapa sepertinya

anda tidak menyukai Helena. Bukankah dia wanita yang dicintai tuan Saga.”

“ Kenapa saya harus menyukai wanita yang sudah membuat tuan Saga terluka.”

Daniah merinding dengan jawaban

Han. Apa ini, apa ini sejenis penyakit seperti brother compleks, inikan namanya

sekertaris compleks.

Apa anda pikir setelah

mempertemukan nona Helena, anda bisa lari dari tuan Saga. Maafkan saya nona

Daniah, karena sepertinya nama anda sudah mulai terukir di hati Tuan Saga. Jadi

kali ini, saya akan memastikan anda tidak bisa melukai tuan Saga untuk kedua

kalinya.

BERSAMBUNG