Chapter 21 Perang 3 lawan 1

Setelah mengantar kepergian Saga,

Daniah menunggu sampai mobil itu menghilang dikejauhan. Keluar dari gerbang

utama. Tidak ada yang berani mengikuti langkah Saga, tidak ibu, Clarissa atau

adik ipar. Mereka tadi hanya bangun dari tempat duduknya saat Saga sudah

selesai makan. Tapi bahkan Clarissapun tidak berani merengek atau bertindak

aneh. Pasti semua karena makan pagi yang mencekam tadi.

Agak lama Daniah berdiri

di tempatnya. Membiarkan sinar matahari jatuh di seluruh tubuhnya. Memberinya

sedikit saja kekuatan, untuk bertahan di tempat mengerikan ini.

Baiklah, lebih baik aku pergi bekerja.

Daniah masuk ke dalam rumah. Baru

saja dia melangkahkan kaki keruang tamu sudah berdiri menghadang tiga wanita

di hadapannya.

Ahh, kalau saja aku hanya melihat foto kalian di sosial media aku

pasti akan bilang kalau kalian tiga wanita cantik dan mempesona. Bahkan mungkin

aku akan iri dengan kecantikan kalian dan gaya hidup kalian.

“ Saya permisi adik ipar.” Daniah

malas menanggapi, lebih baik ia menghindar dan tidak perlu mencari masalah. Dia

ingat pesan sekertaris Han untuk tidak mencari masalah dengan penghuni perempuan rumah

ini.

“ Tunggu!” Clarissa menarik lengan Daniah. Daniah mulai kesal sekarang.

“ Ada apa nona Clarissa?”

“ Kenapa kak Saga bersikap dingin seperti itu? Dia tidak pernah bersikap begitu pada ku sebelumnya.”

Mana kutahu! Tanyakan saja padanya.

“ Saya permisi nona, saya harus berangkat bekerja.” Daniah menarik nafas dalam agar tidak terpancing untuk

menjawab apapun.

“ Aku bilang tunggu, tidak dengar aku bicara pada mu!”

“ Sebenarnya masalah anda apa nona. Sudah saya katakan sebelumnya, saya tidak tahu dan tidak mau tahu hubungan anda dan suami saya itu apa. Jadi tolong, jangan menggangu saya.”

“ Apa kau pikir Kak Saga menyukai mu?”

Tidak! Aku tahu dia tidak

menyukai ku! Aku tahu, aku ini hanya pelayan berkedok istri! Tidak tahu kenapa

dia memilih ku untuk main rumah-rumahan ini. Tapi aku sungguh-sungguh tahu

posisi ku. Jadi berhenti menggangu ku.

“ Lihat ini!” Clarissa menyodorkan

hpnya di wajah Daniah. “Ini wanita yang dicintai kak Saga. Lihat diri mu, apa kau

pikir kau pantas berada di samping kak Saga.”

Hei sialan! Daniah memaki. Lebih

sialannya lagi dia hanya bisa memaki dalam hati.

“ Haha, ternyata wanita yang disukai tuan Saga bukan nona Clarissa ya. “

“ Apa!”

“ Kalau begitu berhenti menghabiskan energi anda dengan membenci dan memaki saya. Kejar dan buat Tuan

Saga menyukai anda bukan malah menggangu saya yang jelas-jelas tidak ada

artinya di hadapan tuan Saga,”

“ Kau!”

“ Minggir. Seharusnya ada berdandan lebih cantik dari nona difoto itu.”

“ Kurang ajar kamu!” Clarissa sudah

ingin menarik rambut Daniah kalau Jenika dan Sofia tidak menahannya. Kedua

gadis itu memegang lengan Clarissa kuat.

“ Lepaskan aku Jen biar ku cakar wajah wanita sialan itu.”

“ Sudah hentikan, dia memang pandai bicara, kita tidak akan menang berdebat dengannya.”

“ Sialan!”

Mereka bertiga duduk di kursi,

terperanjak saat kepala pelayan masuk ke dalam rumah. Pak Mun menundukan

kepalanya kepada ketiga gadis muda itu. Lalu beranjak pergi setelahnya.

“ Apa dia mendengar semuanya?”

“ Apa?”

“ Makian kita pada kakak ipar.”

“ Bagaimana ini? Kalau kak Saga tahu.”

“ Memang kenapa? Kak Saga jelas-jelas tidak mencintai wanita itukan.”

“ Benar, dia gadis rendahan.”

“ Aku yakin sebentar lagi dia akan dicampakan dan ditendang dari rumah ini.”

BERSAMBUNG..................