Chapter 10 Clarissa

Tawa masih memenuhi ruangan. Mereka bicara diselingi sesekali nyanyian dari para wanita.

Sekertaris Han bangun dari tempat

duduknya karena mendengar keributan di balik pintu, belum dia bangun karena

ingin mencari tahu, pintu sudah terbuka lebar. Muncul seorang wanita dan dua

penjaga di belakangnya.

“ Maafkan kami tuan, nona Clarissa

memaksa untuk masuk.” Dua pengawal terlihat takut saat melihat wajah Han. Mereka

bicara sambil menundukan kepala.

“ Kalian berdua mengurus satu

perempuan saja membuat keributan tidak berguna seperti ini.” Han berjalan

mendekat.

“ Maafkan kami tuan.”

“ Minggir.” Clarissa mendorong

tubuh penjaga, dia menatap Han sebal ketika melewatinya. Sekarang dia sudah

berdiri di dekat kursi, dimana pesta berpusat. Matanya menatap ke arah dua

wanita yang duduk di samping Saga. Ia ingin menarik rambut kedua wanita itu dan

mencakar wajah mereka. “ apa kalian bisa pergi, wanita rendahan seperti kalian

kenapa bisa duduk di samping kak Saga?” Semua orang yang duduk di ruangan itu

tahu siapa Clarissa, mereka ciut menatap Saga, tidak tahu bagaimana laki-laki

itu akan bereaksi. Mungkin dulu Clarissa bisa berbuat sesukanya, tapi sekarang

tentu semuanya sudah berbeda.

“ Nona Clarissa silahkan pergi dari ruangan ini.” Han sudah mendekat. " Anda hanya membuat suasana menjadi canggung."

“ Benar Clariss pergilah, jangan membuat keributan. Ini pesta tuan Saga.”

" Ini pesta tuan Saga, tolong jaga sikap mu."

Semua bicara menyuruhnya pergi, namun gadis itu seperti tidak mengenal takut. Dia mendekat ke kursi Saga,

menarik tangan dua wanita yang duduk di sampingnya.

“ Apa kak Saga akan pura-pura

menikmati ini, mereka bahkan tidak diizinkan menyentuh kakak, lantas apa

gunanya mereka di sini!”

“ Nona!” Han rasanya ingin menarik tangan gadis muda di hadapannya.

“ Keluar semua!” mendengar Saga yang berbicara  semuanya terdiam, saling

memandang, lalu satu persatu bangun dari tempat duduk. Para wanita juga

demikian, mereka mengikuti tamu yang keluar ruangan. Tanpa bicara. Hanya Han

yang masih berdiri di tempatnya. “ Kau juga keluar Han!”

“ Baik tuan muda.” Han menunduk hormat sebelum melangkah pergi, dia menatap tajam Clarissa.

Seringai muncul di bibir Clarissa.

“ Ambilkan aku minum!” Saga bicara setelah Han menutup pintu.

Clarissa mengambil botol soda

di dalam wadah es. Menuangkan ke dalam gelas lalu menyerahkan kepada saga. Dia

sudah duduk di samping Saga.

Saga menerima minuman itu dan menghabiskannya.

“ Jangan bersikap melebihi batas.” Suara Saga terdengar lebih lembut.

“ Kak Saga.”

“ Kau tahukan Han tidak akan menahan diri kalau kamu melebihi batas mu lebih dari ini.”

“ Kak Saga, kenapa kakak menikah

dengan wanita kampungan itu, kakak tidak mencintainyakan? kakak menikah

dengannya hanya untuk membalas kakak ku kan?”

Airmuka Saga berubah. Dia menarik

nafas panjang lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi.

“ Kemarilah.” Dia menjentikan

jarinya agar Clarissa mendekatkan wajahnya. Gadis itu patuh. Lalu dalam

sekelebat mata, wajah Saga juga sudah ada di depannya. Hanya tersisa ruang

beberapa centi meter. “Apa kau mau mengantikan kakak mu?” Bahkan saat bicara, gadis

itu bisa mencium aroma soda dari mulut Saga. Sekarang Saga menyusuri bibir

gadis itu dengan jemarinya.

Deg, deg. Clarissa merasa

jantungnya ingin meledak. Saat ini yang di pikirkannya bukan lagi kakaknya, tapi

dirinya sendiri. Bahwa ia ingin berada di samping Saga. Tanpa sadar ia

memejamkan mata, membayangkan saga mencium bibirnya.

“ Masuklah Han!” Saga bicara agak keras agar Han yang berada di luar pintu mendengarnya.

Eh, Clarissa membuka matanya,

wajahnya merah karena malu. Saga sudah duduk bersandar pada kursi. Dari pintu

yang terbuka muncul sekertaris menyebalkan itu.

“ Antar Clarissa pergi!”

“ Kak Saga.” Clarissa menolak, dia

menarik tangan Saga, mengenggamnya erat. “ Kak.”

“ Hentikan ketidaksopanan anda nona!” Sekertaris Han sudah tidak bisa menahan dirinya. dia bahkan ingin mengendong wanita ini dan melemparnya keluar.

“ Hei, lepaskan aku sekertaris bodoh, jangan sentuh aku!”

Tapi, tangan Han benar-benar

mencengram lengannya dengan kuat. Ia tidak bisa melawan. Clarissa berteriak

memanggil Saga, namun laki-laki itu hanya melihatnya, lalu menuangkan minuman

dan menghabiskannya.

“ Lepaskan aku!”

Han melepaskan tangannya, mendorong tubuh gadis itu keluar pintu.

“ Antar dia pulang ke rumahnya, dan jangan biarkan dia masuk ke tempat ini lagi kedepannya!”

“ Baik Tuan.” dua penjaga sigap menjawab, sambil membentangkan tangan saat Clarissa mau memaksa masuk lagi.

“ Hei Han kurang ajar, kalau

kakak ku kembali dengan Kak Saga, aku pastikan kamu yang akan ditendang dari

sisi kak Saga.”

“ Saya menantikan hari itu nona.”

Han membungkukan kepalanya, tapi

bibirnya tersenyum sinis sebelum dia berbalik meningalkan Clarissa yang masih

berteriak marah memaki namanya.

BERSAMBUNG.......................