Chapter 113 episode 113

" Apa yang terjadi Tuan?"

Ziko tidak bertanya dia hanya menunjuk ke arah Zira. Kevin melihat ke arah Zira dengan seksama.

" Sepertinya nona Zira baik-baik saja." Ucap Kevin pelan.

" Apa kamu tidak melihat matanya tidak berkedip sedikitpun." Ziko menunjukkan ke arah Zira.

Kevin memperhatikan Zira lagi tapi sekarang dia melihat ke arah mata Zira.

" Owh itu tidak apa-apa Tuan, itu namanya senam mata." Ucap Kevin berbisik.

Ziko langsung menonjok lengan Kevin dengan keras. Kevin mengelus lengannya.

" Kamu tau tadi awalnya kami berbicara baik-baik tetapi tiba-tiba dia marah dan dia menyebut kuntilanak. Itu lihat matanya sampai sekarang masih melotot seperti itu, aku takut kalo dia kesurupan. Cepat kamu hubungi Mbah Jambrong. " Ucap Ziko rasa cemas.

" Sepertinya Mbah Jambrong cuti Tuan." Ucap Kevin cepat.

" Dari mana kamu tau dia cuti?"

" Intuisi saya Tuan." Ucap Kevin cepat.

Zira yang mendengar ucapan Kevin tentang intuisi langsung tertawa cekikikan. Dia lucu melihat tingkah dua orang didepannya selalu takut kalo mengenai masalah kesurupan.

Ziko dan Kevin langsung menoleh dengan cepat ke arah Zira.

" Tuan kalo ini memang kesurupan." Ucap Kevin cepat.

" Terus aku harus melakukan apa?" Ziko merasa khawatir dengan Zira yang biasanya bawel sekarang malah cekikikan.

" Menurut buku yang pernah saya baca." Kevin belum menyelesaikan ucapannya.

" Buku apa?"

" Buku dongeng Tuan."

" Kamu jangan bercanda Vin." Ucap Ziko kesal.

" Nggak Tuan saya berbicara benar, menurut suatu sumber kalo kita mengalami hal gaib atau apalah itu namanya, kita harus membaca surat surat." Ucap Kevin menjelaskan.

" Surat apa?"

" Surat perjanjian atau surat permohonan kerja Tuan." Ucap Kevin polos.

" Kamu kok tambah goblok sekarang." Ucap Ziko kesal sambil memukul lengan Kevin lagi.

Zira tambah cekikikan melihat dua mahluk yang mengocok perutnya.

" Oh maaf Tuan saya ralat bukan surat tapi ayat ayat."

" Seperti?" Ziko bertanya lagi penasaran.

" Ayat- ayat cinta."

" Apa aku harus menyebutkannya?" Ziko merasa ragu.

Kevin menganggukkan kepalanya.

Ziko menarik napasnya dalam-dalam kemudian mengeluarkannya dengan perlahan. Dia memegang tangan Zira.

" Istriku ayat-ayat cinta." Ucap Ziko pelan.

Zira langsung cekikikan sedangkan Kevin menepuk jidatnya.

" Mengapa bosku bodoh sekali."

" Kamu bilang akan berhasil tapi dia malah tambah tertawa." Ucap Ziko protes kepada Kevin.

Kevin pun bingung cara mengatakannya.

" Tuan harus mengatakan tentang cinta." Ucap Kevin pelan.

Zira masih cekikikan dia merasa terhibur dengan dua orang bodoh di depannya.

" Baiklah akan aku ulangi." Ucap Ziko cepat.

Ziko kembali memegang tangan Zira.

" Istriku Love."

Zira yang tadi cekikikan langsung berhenti ketika mendengar kata love dan kata cinta.

Zira langsung berdiri dari posisi duduknya.

" Awas." Ucap Zira cepat.

Ziko dan Kevin saling menatap.

" Hebat kamu Vin, hanya menyebutkan dengan kata love dia langsung sadar." Ucap Ziko memberi selamat.

" Mungkin setannya orang asing Tuan." Ucap Kevin cepat.

Zira tidak memperdulikan omongan dua orang aneh yang ada di depannya. Dia hendak pergi keluar.

" Kamu mau kemana?"

" Kursus aku tadi baru tersadar saat kamu menyebut kata love. " Ucap Zira cepat.

Ziko melambaikan tangannya memanggil Zira.

" Sini-sini kamu belum makan siang denganku." Ucap Ziko sambil melambaikan tangannya.

" Nggak lah aku tadi udah kenyang melihat tingkah konyol kalian berdua." Ucap Zira cepat.

" Istriku apa kamu mau aku kutuk jadi siluman kodok!" Ucap Ziko dengan intonasi yang di tekan.

Zira paling takut dengan kata kutuk mengutuk apalagi kalo yang mengutuk adalah suaminya. Zira kembali duduk di atas sofa dengan malas.

" Iya-iya aku duduk nih." Ucap Zira cepat.

Kevin pergi meninggalkan ruangan Ziko. Seperti biasa dia selalu membeli makan siang untuk majikannya. Kevin meninggalkan ruangan Ziko dan Zira mengikuti Kevin dari belakang.

" Kamu mau kemana?" Teriak Ziko melihat Zira yang ikut mau keluar juga.

" Sebentar saja." Ucap Zira tanpa menghiraukan teriakan Ziko dari dalam ruangan.

Zira berlari mengejar Kevin. Kia melirik sinis melihat Zira yang sedang berlari mengejar Kevin.

" Asisten Kevin tunggu." Teriak Zira sambil ngos-ngosan.

Kevin berbalik mencari seseorang yang telah memanggil namanya. Zira mendekati Kevin.

" Ada apa nona?"

Zira mengatur pernafasannya.

" Enggak saya hanya mau tanya siapa yang memilih si Kunti menjadi sekertaris suamiku?" Ucap Zira cepat.

Kevin mengernyitkan dahinya.

" Maksud anda Kia?" Ucap Kevin sambil melirik ke arah Kia.

Zira menganggukkan kepalanya.

" Iya, tapi jangan lihat kesana?" Ucap Zira sambil merapatkan giginya.

" Kenapa nona, apa dia mengganggu anda?" Kevin bertanya dengan curiga.

" Hahaha, mana berani dia, aku kan pasukan Avengers." Ucap Zira sambil tertawa kecil.

" Terus kenapa anda bertanya?".

" Oh iya lupa, aku bertanya kepadamu kenapa kamu memilih dia sebagai sekretaris si ubi kayu, apa tidak ada yang lebih jelek darinya." Ucap Zira ketus sambil merapatkan giginya.

Kevin tersenyum lebar.

" Sepertinya anda cemburu nona!"

Zira yang mendapat pernyataan seperti itu langsung gugup. Dia salah tingkah dia melihat kebawah dan sesekali dia melihat kesamping.

" Hahaha mana mungkin aku cemburu dengan si kuntilanak." Ucap Zira cepat sambil memonyongkan bibirnya ke arah Kia.

Kevin tertawa kecil.

" Kalo anda cemburu bilang saja, saya tidak akan memberitahukan hal ini kepada Tuan Ziko." Ucap Kevin cepat.

Sekali lagi Zira tertawa karena dia gugup mendapatkan pernyataan telak dari Kevin.

" Ya tapi sedikit enggak pake banyak." Ucap Zira sambil merapatkan jari telunjuk dan jari jempolnya.

Kevin tersenyum lebar.

" Kamu janji jangan bilang sama si ubi kayu nanti besar kepalanya." Ucap Zira pelan sambil memainkan ujung kemejanya.

Ziko keluar dari ruangannya dan mendapati Zira sedang akrab dengan Kevin. Ziko langsung melebarkan langkahnya menuju tempat Kevin dan Zira berdiri.

" Apa yang kamu lakukan di sini?" Ziko memelul leher Zira dengan lengannya.

Zira langsung kaget tidak dengan Kevin, Kevin sudah mengetahui kedatangan Ziko dari jauh.

" Enggak ada aku cuma pesan makanan. Benar kan asisten kevin?" Ucap Zira sambil meletakkan jari telunjuknya di tengah bibirnya.

Kevin mengerti kode yang di berikan Zira. Dia tidak menjawab dan tidak mengiyakan Kevin hanya tertawa kecil.

" Cepat masuk." Ucap Ziko sambil menarik tangan Zira.

Zira mengikuti Ziko dari belakang. Untuk menuju ke ruangan Ziko mereka harus melewati meja Kia. Kia memperhatikan kemesraan mereka, Kia menatap sinis ke arah Zira.

" Apa liat-liat, mau tak culek tu mata." Ucap Zira sambi berjalan melewati Kia.

Ziko hanya melihat sekilas, Ziko tidak berkomentar dia hanya menarik tangan Zira menuju ruangannya.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."