Chapter 110 episode 110

Keesokan harinya.

Gedung Rahasrya group merupakan gedung tertinggi di kota itu. Banyak yang memimpikan ingin bekerja di sana. Suasana di gedung itu setiap harinya selalu sibuk.

Kia melangkahkan kakinya ke gedung tersebut dengan hati yang masih cemas. Dia menuju meja Resepsionis.

" Selamat pagi, saya kia. Saya di hubungi pihak perusahaan untuk melakukan interview hari ini. " Sapa Kia dengan ramah.

" Pagi. Silahkan tunggu sebentar." Ucap resepsionis ramah.

Kia masih berdiri di depan meja Resepsionis.

Resepsionis menghubungi seseorang melalui telepon yang ada di depannya.

" Silahkan Nona ke lantai 3, lift ada di sana. " Ucap Resepsionis tadi.

" Terimakasih." Kia langsung menuju lift dia berdiri di depan pintu lift dengan beberapa karyawan lainnya.

Dari pintu loby ada seseorang yang sangat gagah datang menuju lift. Semua karyawan menundukkan kepalanya ketika berhadapan dengan orang itu. Kia memperhatikan tingkah para karyawan, kia menoleh kebelakang untuk mencari tau siapa sosok tersebut.

Kia merasa takjub orang yang dia lihat adalah seorang Ziko. Ziko yang selama ini hanya dia lihat dari layar kaca televisi, tapi sekarang dia berdiri kurang lebih 7 meter dari tempat berdirinya.

Siapa yang tidak terpesona dengan kharismanya seorang Ziko. Hampir semua kaum hawa terpesona dengan ketampanannya. Kia pun merasa terpesona dengan sosok yang tidak jauh dari dirinya. Kia memang tau mengenai hubungan antar Sisil dan Ziko. Tapi Kia tidak pernah bertemu secara langsung dengan Ziko.

" Ternyata dia lebih ganteng aslinya."

Ziko beserta Kevin memasuki lift khusus presiden direktur. Tidak berapa lama kia juga masuk ke dalam lift khusus karyawan tapi dengan lantai yang berbeda.

Kia sampai di lantai 3 dia bertanya kepada salah satu karyawan tempat di adakannya interview. Setelah mendapatkan informasi dari karyawan tadi Kia menyusuri beberapa lorong menuju tempat tersebut. Di sana sudah ada beberapa karyawan yang sedang duduk menunggu namanya di panggil.

Kia duduk di salah satu sofa. Tidak berapa lama ada seseorang yang keluar dari ruangan itu. Dan beberapa menit kemudian seorang perempuan keluar memanggil nama orang lain. Dan ternyata yang di panggil adalah yang duduk di sebelah Kia.

Ada sampai satu jam setengah Kia menunggu namanya untuk di panggil. Setelah menunggu lama pintu di buka, seorang wanita keluar dari ruangan dan seseorang wanita lagi memanggil nama Kia.

" Saudari Kia Maharani?"

" Ya saya." Ucap Kia sambil beranjak dari tempat duduknya.

Kia jalan menuju ruangan tersebut, begitu masuk kedalam ruangan ada tiga orang telah duduk menunggunya. Salah satunya adalah Ibu Mery dari pihak HRD.

Kia duduk di depan mereka bertiga. Mereka mulai mengajukan beberapa pertanyaan.

" Ceritakan tentang diri Anda." Ucap salah satu pria.

Kia mulai menceritakan tentang dirinya.

" Saya orangnya optimis, pekerja keras kreatif dan punya inisiatif tinggi. Saya mampu bekerja independen maupun bekerjasama dalam tim." Ucap Kia penuh keyakinan.

" Kenapa anda berhenti dari pekerjaan anda sebelumnya?"

Kia merasa gugup karena dia belum keluar dari perusahaannya tempat dia bekerja. Dia menceritakan hal-hal positif mengenai perusahaannya. Dan dia berkata dengan jujur mengenai dirinya yang masih bekerja.

" Apa pengalaman anda di bidang ini?" Bu Mery yang mengajukan pertanyaan.

Kia menjelaskan semua pengalamannya.

" Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?"

Kia menjelaskan semua yang dia ketahui tentang Raharsya group.

" Kenapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?"

" Apakah anda ada kenalan di perusahaan ini?"

" Berapa gaji yang anda inginkan?"

" Jelaskan mengapa perusahaan kami harus memperkejakan anda?"

Kia menjawab semua pertanyaan yang di ajukan kepadanya secara berurutan. Setelah semua pertanyaan di ajukan Kia keluar dari ruangan tersebut.

Kia melangkahkan kakinya keluar gedung Rahasrya group. Ada rasa cemas dengan pertanyaan mengenai dirinya telah keluar dari pekerjaan yang lama.

Ibu Mery beserta timnya mengecek semua berkas hasil interview. Ibu Mery pergi menuju ruangan asisten Kevin. Ibu Mery masuk ke dalam ruangan Kevin setelah ada perintah dari sang pemilik ruangan.

" Siang pak. Ini berkas hasil interview dan ini Video interviewnya." Ibu Mery menyerahkan berkas hasil interview beserta Videonya.

Ibu Mery meletakkannya di atas meja Kevin.

" Baiklah tinggalkan saja semua disini, nanti saya akan menghubungi anda lagi." Ucap Kevin tegas sambil memegang berkas yang ada di meja

Ibu Mery pergi meninggalkan ruangan Kevin. Kevin mengambil berkas hasil interview yang berada di atas mejanya. Dia mengecek semuanya tidak lupa dia melihat Video hasil Interview hari ini.

Dari kesepuluh para pelamar ada tiga kandidat yang memenuhi syarat. Kevin mulai menimbang-nimbang yang pantas di jadikan sekertaris bosnya. Dia menghubungi Ibu Mery kembali.

" Ibu Mery tolong kamu cek mengenai tiga orang ini tentang status pekerjaannya."

Kevin memberikan tiga nama tersebut. Ibu Mery langsung menghubungi pihak-pihak perusahaan tempat mereka dulu bekerja. Ibu Mery mencari informasi mengenai tiga orang itu melalui perusahaan yang lama.

Setelah mendapatkan informasi tersebut Ibu Mery langsung memberitahukan hasilnya kepada Kevin.

" Pak saya sudah mendapatkan informasi mengenai mereka bertiga." Ibu Mery menjelaskan satu persatu. Kevin mendengarkan dengan seksama.

" Yang ini dia masih bekerja di perusahaan yang lama sama dengan hasil Interview tadi dia berkata apa adanya." Sambil menunjukkan berkas hasil interview.

" Yang ini dia sudah lama tidak bekerja kurang lebih 1 tahun menganggur."

" Kalo yang ini dia masih bekerja di perusahaan yang lama tapi Citranya kurang baik di sana." Ibu Mery menjelaskan semuanya tanpa ada yang di tambah ataupun di kurangi.

" Baiklah saya akan memberitahukan hal ini kepada Tuan Ziko. Karena semua keputusan ada di tangan beliau." Ucap Kevin cepat.

Ibu Mery kembali lagi ke ruangannya dan Kevin pergi menuju ruangan Ziko. Kevin mengetuk pintu ruangan Ziko. Ziko sedang melihat beberapa file yang ada di mejanya. Ziko mempersilakan Kevin untuk masuk.

" Ada informasi apa?" Ziko masih tetap melihat file yang ada di mejanya.

" Ini hasil wawancara hari ini." Kevin meletakkannya di atas meja Ziko.

Ziko hanya melirik berkas itu sebentar. Dan meletakkannya kembali.

" Lanjutkan!"

Kevin melanjutkan ucapannya.

" Dari ratusan orang yang melamar untuk bekerja di sini hanya ada dua puluh orang yang berhasil melakukan serangkaian test, dan dari dua puluh orang tadi hanya ada sepuluh orang yang memenuhi kriteria." Ucap Kevin menjelaskan.

Ziko masih mendengarkan dengan seksama

" Dan setelah melakukan interview hari ini saya memilih ada tiga kandidat yang pantas. Tapi mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Kevin menunjukkan semuanya beserta Video hasil interview. Dengan pemikiran yang panjang Ziko menjatuhkan pada satu nama.

" Baiklah, hubungi dia dan katakan kepadanya untuk mulai bekerja besok."

Kevin pergi meninggalkan ruangan Ziko. Dia menghubungi kembali Ibu Mery. Ibu Mery di perintahkan Kevin untuk menghubungi nama yang telah di pilih bosnya.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."