Chapter 99 episode 99

Pintu ruangan Kevin di ketuk dari luar.

" Masuk. " Ucap Kevin cepat.

Sekertaris Lili membuka pintu ruangan Kevin dengan perlahan. Kevin melihatnya sekilas.

" Ada apa? " Tanya Kevin sambil kembali melihat laptopnya.

" Saya ingin menyerahkan ini? " Ucap sekertaris Lili sambil meletakkan selembar kertas di atas meja Kevin.

" Apa ini? " Tanya Kevin sambil membaca kertas yang di letakkan Lili.

Kevin membaca dan meletakkan kembali kertas tersebut.

" Baiklah saya akan memberitahu hal ini kepada Tuan muda. " Ucap Kevin.

Lili pamit meninggalkan ruangan Kevin. Kevin melihat kembali kertas yang di serahkan Lili. Kevin beranjak dari duduknya meninggalkan ruang kerjanya.

Ziko masih tersenyum - senyum. Senyumannya langsung menghilang ketika suara pintu di ketuk.

Tok tok tok.

" Masuk. " Ucap Ziko.

Kevin membuka pintu dan meletakkan kertas yang diterimanya dari Lili.

" Apa ini? " Tanya Ziko.

Ziko membaca kertas tersebut sebelum Kevin menjelaskan.

" Panggil dia kesini. " Ucap Ziko cepat.

Kevin keluar dari ruangan dan beberapa menit kemudian kembali lagi bersama sekertaris Lili.

" Apa benar kamu mau resign? " Tanya Ziko langsung ketika Lili sudah berada di depannya.

" Iya Tuan saya mau resign. " Ucap Lili cepat.

Ziko diam sejenak sambil memainkan pena di tangannya.

" Beri satu alasan kenapa kamu mau resign? " Tanya Ziko cepat.

" Alasan saya karena saya mau menikah Tuan? " Ucap Lili pelan sambil meletakkan undangan di atas meja Ziko.

Ziko melihat undangan yang di berikan Lili, kemudian dia menyerahkan undangan tersebut kepada Kevin.

" Apakah kamu yakin? Kamu tau kan kalo kamu sudah lama bekerja di sini kamu termasuk orang kepercayaan saya. " Ucap Ziko menjelaskan.

" Sebenarnya saya berat Tuan untuk meninggalkan pekerjaan yang sudah lama saya geluti, tapi saya harus ikut suami karena suami saya kerja diluar kota. " Ucap Lili menjelaskan.

Ziko mengerti dengan alasan yang di sebutkan Lili bagaimanapun seorang istri harus mengikuti imamnya.

" Baiklah saya tidak bisa menahan kamu di sini, tapi saya akan selalu membuka pintu gedung ini jika kamu ingin kembali bekerja disini. " Ucap Ziko.

" Baik Tuan, saya harap anda datang ke pernikahan saya. " Ucap Lili.

Lili pergi meninggalkan ruangan Ziko. Hari ini adalah hari terakhirnya bekerja di gedung megah ini.

" Minta HRD untuk membuka lowongan sebagai sekretarisku. " Perintah Ziko.

Kevin langsung pergi meninggalkan ruangan Ziko dan kembali ke ruangannya. Dia menghubungi pihak HRD. Dalam beberapa menit salah satu penanggung jawab di bagian tersebut datang keruangan Kevin.

" Selamat siang Pak? "

" Saya mau kamu membuat lowongan pekerjaan baik di media cetak maupun di media sosial untuk menggantikan posisi sekertaris Lili. " Ucap Kevin cepat.

" Apakah ada kriteria khusus Pak? "

" Mempunyai pengalaman di bidangnya kurang lebih 5 tahun, menguasai 5 bahasa, rajin dan jujur itu yang utama. " Ucap Kevin cepat.

Setelah mencatat semuanya penanggung jawab dari HRD langsung meninggalkan ruangan Kevin.

Di mansion.

Pakaian yang didalam paper bag sudah di susun Zira ke dalam lemari. Tiba - tiba perut Zira mules, dia langsung menuju kamar mandi beberapa detik kemudian dia kembali ke ruang ganti. Dia membuka tasnya dan mencari sesuatu. Setelah yang di carinya ketemu Zira kembali lagi ke kamar mandi.

Tidak beberapa lama pintu kamar di ketuk. Zira yang telah selesai dari kamar mandi langsung membuka pintu kamar. Dia tidak keluar kamar hanya kepalanya saja yang nongol.

" Ya Pak Budi? " Tanya Zira dari balik pintu.

" Ada paket untuk nona? " Ucap Pak Budi.

Zira menerima paket tersebut dengan satu tangan.

" Terimakasih Pak. " Ucap Zira sambil menutup pintu kembali.

Zira membuka paket tersebut. Didalamnya ada beberapa pakaian dalam yang sebelumnya telah dia order dari olshop.

Cara berpakaian Zira sudah kembali normal dia memakai pakaian dalam layaknya seorang wanita. Karena dari semalam Zira hanya memakai CD Ziko bahkan lebih sering tidak memakai dari pada memakai CD. Itu semua karena ulah Ziko ????????????.

Zira memainkan ponselnya sambil melihat beberapa aplikasi. Tidak berapa lama pintu kamar di buka. Zira hanya melirik dan kembali dengan aplikasinya.

" Kamu sedang apa? " Tanya Ziko sambil duduk di sebelah Zira.

" Apa nggak lihat aku sedang main ponsel. " Ucap Zira ketus.

" Iya aku tau cuma aku mau tau apa yang sedang kamu lihat. " Tanya Ziko sambil menciumi pipi Zira.

Zira merasa risih dan mulai menjauhkan posisi duduknya sebelumnya Zira duduk di atas kasur sekarang dia pindah ke sofa.

Ziko kembali mendekati Zira, Zira terus berusaha menjauh sampai Zira sudah di pojok sofa.

Ziko menciumi pipi Zira dan lehernya.

" Aih sudah kenapa! Aku lagi sibuk nih. " Ucap Zira cepat sambil menepis wajah Ziko dari pipinya.

" Kamu sibuk apa? " Tanya Ziko sambil meletakkan kepalanya di atas paha Zira.

Zira ingin memindahkan kepala Ziko tapi Ziko sudah melotot terlebih dahulu.

" Aku lagi sedang mencari di guuuling cara menghilangkan tato. " Ucap Zira pelan.

" Apa? " Ucap Ziko sambil tertawa.

Ziko langsung mengangkat kepalanya.

" Kenapa kamu mau menghilangkannya? " Tanya Ziko.

" Aku seperti ikan saja."

Ziko yang mendengar tertawa lucu dengan ucapan Zira ceplas ceplos.

" Aku haus." Ucap Ziko pelan sambil memegang tenggorokannya.

Zira mengambil minum yang ada di meja. Dan memberikannya kepada Ziko.

" Aku bukan mau minum ini tapi itu." Ucap Ziko tersenyum licik.

Zira menutupi kedua dadanya dia harus waspada dengan jebakan Batman yang akan di berikan Ziko kepadanya. Ziko tidak memaksakan kehendaknya walaupun sebenarnya dia pengen.

" Kamu ingat tidak dengan bill yang aku sebutkan tadi? " Tanya Ziko cepat.

Zira mengangguk cepat.

" Iya berapa lama aku harus mencicilnya dan berapa yang harus aku bayar? " Tanya Zira cepat.

" Kenapa kamu harus menghubungkan segala sesuatu dengan uang? " Ucap Ziko tegas.

" Kan tadi kamu yang bilang kalo aku boleh mencicil. Yang berhubungan dengan cicil mencicil hanya uang. " Ucap Zira menjelaskan.

Ziko mulai geram dengan wanita di depannya.

" Aku tidak butuh uangmu dan aku tidak kekurangan uang. " Ucap Ziko tegas.

" Aku tau pasti kamu mau aku memasak setiap hari kan? " Ucap Zira cepat.

Ziko bangkit dari sofa.

" Kamu pikirkan cara mencicilnya. Waktumu sampai aku selesai mandi. " Ucap Ziko sambil meninggalkan Zira.

Zira mulai memikirkan bagaimana cara mencicil yang tidak berhubungan dengan uang.

" Like komen dan vote yang banyak ya. "