Chapter 61 episode 61

" Pertanyaan selanjutnya ", ucap moderator .

Salah satu wartawan mengacungkan jari telunjuk nya .

" Bagaimana pendapat anda Tuan muda dengan perjodohan ini terimakasih ", tanya salah satu wartawan .

Ziko memperbaiki posisi duduk nya yang tadi sandaran sekarang lebih maju agar suara nya terdengar oleh media melalui mikropon .

" Mengingat usia saya tak muda lagi jadi saya menyetujui perjodohan ini dan menurut saya pilihan mama sangat tepat ", ucap ziko sambil melirik ke Zira .

Zira duduk di sebelah ziko tangan nya masih di genggam ziko . Zira lebih banyak tertunduk dari pada mengangkat wajah nya dia masih asing dan kaku dengan semuanya karena ini adalah hal yang pertama buat nya .

" satu pertanyaan lagi ", ucap moderator .

Seorang wartawan wanita dengan hijab nya mengacung kan jadi telunjuk nya untuk bertanya .

" Untuk nona Zira , apakah nona menerima perjodohan ini , berikan alasannya terimakasih ", ucap salah seorang wartawan wanita .

Zira yang tadi hanya tertunduk mendengar namanya di sebut dia langsung mengangkat wajahnya .

Zira masih membisu belum menjawab pertanyaan wartawan wanita tadi .

Ziko melirik nya , dia tau karena zira tidak menginginkan perjodohan ini .

" Kamu tidak harus menjawab , saya akan memerintah kan moderator untuk mengakhiri konferensi pers ini ", ucap ziko sambil berbisik ke telinga Zira .

Wartawan masih menunggu Jawaban dari Zira .

" gak usah saya bisa menjawab nya ", ucap Zira cepat sambil berbisik ke telinga ziko .

Zira mendekat kan diri nya dengan mikropon .

" Terimakasih atas pertanyaan nya , saya memang tidak menyetujui perjodohan ini ", ucap Zira .

Wartawan menjadi riuh mendengar ucapan Zira . Begitupum dengan Ziko dan Nyonya Amel mereka melirik Zira dengan cepat .

Zira bagaimana mungkin kamu menjawab seperti itu , apa kamu tidak mengingat perkataan saya , batin Nyonya .

" Tapi ", ucap Zira lagi .

Wartawan kembali diam , wartawan Nyonya Amel dan ziko menunggu jawaban dari Zira .

" Tapi itu awalnya saja , saya menyetujui perjodohan ini , karena saya membutuh kan seseorang untuk menjaga saya mengingat saya tidak mempunyai Keluarga sama sekali ", ucap Zira .

" Dan dia adalah sosok calon suami yang tepat buat saya ", ucap Zira tegas sambil mengelus - ngelus lengan Ziko .

Semua wartawan bertepuk tangan riuh , begitu pun Ziko , dia melihat Zira dengan senyum semanis coklat dia menyukai tindakan yang di lakukan Zira kepadanya .

Nyonya Amel bernafas lega dengan jawab Zira . Dia tersenyum bahagia .

" satu lagi " ucap salah satu wartawan .

" Maaf pertanyaan sudah selesai ", kata moderat .

" Silahkan ", ucap ziko .

" Apakah kalian sudah saling mencintai ", ucap salah seorang wartawan .

Mendengar pertanyaan itu ziko dan Zira saling pandang . Mereka masih diam kemudian.

" Hemmmmm ya memang kami belum saling mencintai tapi kami yakin dengan kebersamaan cinta itu akan tumbuh " , ucap ziko cepat sambil mengecup punggung tangan nya .

Wartawan tepuk tangan riuh mereka meminta Zira dan ziko untuk maju ke depan , mereka ingin mengambil foto mereka berdua .

Zira yang punggung tangan nya di kecup ziko merasa malu dan pipinya merona apalagi itu lakukan di depan media dan di saksikan jutaan orang .

so sweet ternyata kamu bisa juga romantis , aduh kenapa aku jadi malu begini , batin zira .

Zira sesekali merapikan rambutnya untuk menghindari kegugupan nya . Tidak berapa lama asisten Kevin datang dengan membawa buket bunga .

Asisten kevin menyerahkan bunga tersebut ke tuannya .

" Menikah lah dengan ku ", ucap ziko sambil memberikan buket bunga tersebut .

Lagi - lagi pipi Zira merona , dengan cepat dia menerima buket bunga tersebut . Ziko memeluk pinggang nya dan mengecup kening Zira .

Momen itu di abadikan semua wartawan . momen yang sangat romantis dan akan menjadi tranding di semua media .

Konferensi pers telah selesai , Ziko , Zira dan nyonya Amel sudah meninggal kan ruangan , mereka menuju mobilnya masing - masing .

" kamu tidak usah pulang kamu ikut ke mansion aja ", ucap ziko .

" Kenapa kan saya belum menikah dengan kamu tuan ", ucap Zira .

" Ini sudah jam 1 pagi lebih baik kamu berisitirahat di mansion ", ucap ziko .

Zira mengangguk setuju karena apartemen dia lebih jauh di bandingkan ke mansiom ziko .

Di dalam mobil Zira sudah sangat mengantuk sesekali dia menguap .

" Tuan bagaimana Sekarang apakah kita akan tetap menikah ", tanya Zira dengan mata yang sedikit sayu .

" iya kita akan tetap menikah ", ucap ziko cepat .

" Tapi

Belum selesai Zira menyelesaikan kalimatnya ziko sudah memotong ucapan nya .

" Tidak ada tapi tapi , kita akan tetap menikah sampai waktu nya ", ucap ziko pelan .

Zira masih bingung dengan ucapan ziko .

" Maksudnya tuan ", tanya Zira lagi .

" Berhubung publik sudah mengetahui tentang rencana pernikahan kita maka itu tetap akan berlanjut dan akan berakhir sampai kita tidak saling mencintai ", ucap ziko menggantung ucapan nya .

" Jadi menurut tuan kalo kita tidak saling mencintai setelah berumah tangga maka pernikahan kita akan selesai ", tanya Zira .

" ya waktunya hanya 1 tahun ", ucap ziko pelan sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil .

Dia sebenarnya tidak mau mengatakan hal ini tetapi dia tidak mau Zira merasa tertekan dam terpaksa dengan pernikahan ini .

Walaupun dengan berat hati ziko harus mengucapkan rencana gila nya .

Berbeda dengan ziko , Zira merasa senang dengan perjanjian ini .

yes waktu ku hanya 1 tahun menjadi istri nya , akan aku pastikan aku tidak mencintai mu , batin zira .

Mereka diam tidak saling berbicara setelah percakapan tadi , hanya suara mesin mobil yang terdengar di kesunyian itu .

" like komen dan vote yang banyak ya "

Author akan mengusahakan update setiap hari walaupun tidak banyak ya , mohon maaf karena ada kesibukan .