Chapter 52 episode 52

Ziko dan Kevin menunggu di luar kamar .

Didalam ruang VVIP terdapat kamar , ruang tamu , ruang makan .

Zira membuka mata nya perlahan masih dengan posisi berbaring .

" Apa aku sedang bermimpi , oh ya aku sedang bermimpi , aku bermimpi kalo aku di jodohkan dengan si ubi kayu , syukur lah itu hanya mimpi ", racau Zira dengan suara serak khas bangun tidur sambil membenamkan kan kembali kepalanya ke dalam selimut .

Ceklek pintu kamar terbuka .

" tunggu - tunggu aku di apartemen hanya sendiri pembantu aja aku gak punya , lalu siapa yang membuka pintu , apa di sini sekarang ada hantu , oh tidak mana mungkin ada hantu , aku kan lebih seram dari hantu mana ada hantu yang mau tinggal di apartemen ku ", gerutu Zira .

Zira membuka selimut nya dengan perlahan , kepala nya menyembul keluar betapa kaget nya Zira .

" Aaaaaaa ", Zira berteriak kencang dan melempar bantal ke arah yang membuka pintu .

Ya ya yang membuka pintu adalah ziko . Ziko menangkap bantal yang di lempar kan Zira ke arah nya .

" Kamu sudah sadar , aku baru mau memberikan mu nafas buatan ", ucap ziko santai .

Zira tidak menghiraukan ucapan ziko , dia memandang keliling kamar .

" oh betapa bodoh nya aku , kenapa aku tidak mengenali kamar ku sendiri , kenapa ini bukan mimpi saja ", guman Zira pelan .

" Hey ubi kayu keluar kamu ", bentak Zira sambil melemparkan benda - benda ke arah ziko secara berulang .

" Baik - baik aku keluar , kamu kalo marah tambah cantik calon istri ku ", ucap ziko tertawa kecil sambil menutup pintu Kembali .

" aha aku ada ide ", ucap Zira sedikit senang .

Di luar kamar

Ziko telah menutup pintu kamar dan duduk kembali di sofa berseberangan dengan asisten Kevin .

Tiba - tiba pintu ruangan VVIP terbuka , nyonya Amel beserta asisten nya datang ke ruangan itu .

" Dimana zira ", tanya Nyonya Amel .

Ziko menunjukkan jarinya ke arah kamar .

" Apakah dia sudah sadar ", tanya Nyonya Amel .

Ziko mengangguk mengiyakan .

" Bagaimana keadaan di luar ", tanya ziko .

" mama dan papa sudah mengendalikan nya dengan aman ", ucap nyonya Amel cepat .

nyonya Amel melangkah kan kaki nya menuju kamar tapi sesaat berhenti karena ucapan ziko .

" Ma apakah ini harus berlanjut ", tanya ziko .

Nyonya amel memutar badannya dan kembali ke arah ziko .

" mama tidak main - main dengan ucapan mama , 2 jam lagi akan ada konferensi pers , kamu harus mempersiapkan semua nya ", ucap nyonya Amel .

Nyonya Amel hendak pergi dan kembali memutar badannya , ingat ziko perlakukan Zira dengan baik .

Nyonya Amel membuka kamar , betapa kagetnya dia melihat kamar yang sudah berantakan .

Zira melihat kedatangan Nyonya Amel , Zira memalingkan wajah nya .

cih , dasar singa betina bisa - bisa nya dia menjodohkan ku dengan anak nya , gerutu Zira dalam hati .

" Zira , saya tau kamu marah dan tidak terima dengan semua ini , saya hanya ingin ziko menikah , dan menurut saya kamu adalah wanita yang tepat ", ucap Nyonya Amel sambil duduk di samping Zira .

" Maaf saya telah mengancam kamu , tapi saya harus melakukan nya ", ucap Nyonya Amel lagi .

Zira masih tidak menjawab atau pun membantah ucapan Nyonya Amel dia masih dengan posisi yang sama memalingkan wajahnya dari nyonya Amel .

" Baiklah siapkan diri mu dua jam lagi kita akan ada konferensi pers ", ucap Nyonya Amel sambil mengelus rambut Zira .

Nyonya Amel berjalan hendak keluar kamar dan menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan dari Zira .

" kenapa nyonya memilih aku ", tanya Zira .

Nyonya Amel membalikkan badannya melihat ke arah Zira .

" karena kamu istimewa ", ucap Nyonya Amel cepat sambil melangkah kan kaki nya keluar kamar .

" cih karena kamu istimewa , martabak kali istimewa ", gerutu Zira .

" like , komen dan vote yang banyak ya , terimakasih ".