Chapter 51 episode 51

" apa !!! bagaimana mungkin mereka bertunangan di depan mata ku , kenapa Tante! seperti nya kamu sengaja mempermalukan di depan orang banyak ", gerutu Sisil.

Dengan penuh amarah Sisil pergi meninggalkan acara tersebut dia tidak mau melihat ziko menyematkan cincin ke tangan Zira .

Sisil berjalan menuju parkiran kemudian masuk ke dalam mobilnya . Sisil meluapkan semua amarahnya .

" Zira - zira kamu telah merusak semua rencana ku , kamu telah merebut ziko , Zira akan aku pastikan hidup mu tidak akan aman ", teriak Sisil sambil memukuli stir mobil .

Sebelum nya .

Nyonya Amel sudah memerintahkan kepada panitia untuk memberikan lampu sorot apabila nama Zira di sebut , jadi tak heran mereka langsung dengan cepat memberikan lampu sorot nya ke arah Zira karena sudah ada kerjasama antar nyonya Amel dan pihak panitia .

" baiklah acara selanjutnya penyematan cincin yang akan di lakukan oleh tuan muda ziko kepada nona Zira .

Nyonya Amel menghampiri ziko yang masih bingung dengan semuanya .

" Ziko ini cincin nya , sematkan ini di jari zira ", ucap nyonya Amel pelan.

Nyonya Amel sudah mempersiapkan semuanya termasuk dengan cincin tunangan .

" Ma apa yang mama lakukan ", tanya ziko penuh selidik .

" Anggap aja ini kado ulang tahun dari kamu buat mama ", ucap Nyonya Amel tegas .

" Ma apa mama gak kasian sama aku dan

dia ", ucap ziko sedikit memelas sambil menunjuk ke arah Zira dengan mata nya .

" cepat lakukan jangan membantah ", ucap Nyonya Amel .

Zelin sedikit shock dengan ucapan mama nya yang memperkenalkan Zira sebagai calon istri dari Kakak nya .

Dia berusaha menghubung - hubung kan semua ucapan mama nya , dari ucapan mama nya dengan papa nya yang akan melakukan sebuah rencana dan pertanyaan mama nya kepada Zira mengenai status Zira .

Zelin manggut-manggut mengerti arti misteri yang di buat mama nya .

Sebaliknya dengan tuan besar Raharsya dia tidak ada ekspresi shock atau kaget karena tuan besar sudah mengetahui rencana yang di buat istri nya .

Semua tamu undangan masih menatap ke arah mereka ada yang senang dan banyak yang iri , yang iri kebanyakan wanita , mereka merasa iri dengan Zira yang dengan gampang masuk ke dalam bagian Keluarga Raharsya yaitu orang paling kaya di kota mereka .

Ziko berjalan mendekati Zira yang masih mematung Seperti Maneken .

" sini tangan mu ", ucap ziko pelan .

Zira tidak mau memberikan tangan nya sampai nyonya Amel menghampiri nya .

" Zira ingat ancaman saya ", ucap Nyonya Amel tegas .

Zira dengan terpaksa memberikan tangan kiri nya kepada ziko tangan Zira sudah sedingin es , kemudian ziko menyematkan cincin tersebut , cincin yang bermahkota berlian bisa di perkirakan cincin tersebut mempunyai harga yang sangat mahal .

Setelah ziko menyematkan cincin nya ziko secara spontan mencium pipi Zira .

Zira yang mendapat ciuman dari ziko kaget dia menatap tajam ke arah ziko , matanya memancarkan amarah yang luar biasa .

aih sempat - sempat nya dia mencium ku , Seperti nya ini rencana dia sama singa betina itu , gerutu Zira dalam hati .

Semua para tamu undangan bertepuk tangan riuh , mereka menikmati momen tersebut termasuk Nyonya Amel dan tuan besar .

Tiba - tiba Zira merasa kaki nya lemas pandangan nya menghitam dan susah bernafas , Zira pingsan dengan seketika .

Ziko langsung menangkap Zira dengan cepat karena posisi yang paling dekat adalah dia .

Semua para tamu mulai bising mereka bertanya - tanya dengan pikiran nya masing-masing .

" mulut micin apakah kamu betul pingsan atau hanya akting saja ", ucap ziko sedikit berbisik di telinga Zira .

Kevin berjalan menghampiri tuan muda ziko dia menyamakan posisi nya dengan tuan nya .

" Tuan Seperti nya nona Zira pingsan ", ucap Kevin .

Tuan besar dan nyonya Amel panik melihat Zira pingsan .

" bawa Zira ke kamar ", perintah Nyonya Amel .

Ziko mengangguk kan kepalanya tanda setuju dengan ucapan mama nya .

" Tuan apakah anda bisa mengangkat nona Zira ", tanya Kevin .

" bisa lah " , ucap ziko cepat .

" memang nya kenapa ", tanya ziko ke Kevin .

" Kalo tuan tidak bisa , saya bisa mengangkat nona Zira ", ucap Kevin cepat .

" Hey dia calon istri ku ", ucap ziko cepat .

" udah cepat jangan ngobrol , cepat bawa Zira ke kamar ", perintah nyonya Amel .

Ziko mengangkat tubuh Zira dengan kedua tangan nya , Kevin mengikuti ziko dari belakang .

Mereka berjalan menuju lift , pintu lift terbuka mereka masuk ke dalam nya , Kevin memencet tombol . tidak berapa lama pintu lift terbuka tepat di lantai 25 .

Lantai 25 adalah lantai untuk kamar VVIP , hanya ada beberapa kamar saja di sana , ziko dan Kevin menuju kamar .

Kevin meletakkan kartu di depan pintu dengan otomatis pintu terbuka .

Ziko meletakkan Zira di kasur dan menutupi tubuh zira dengan selimut .

" like dan komen yang banyak ya , jangan lupa vote nya biar author semangat update nya , terimakasih "