Chapter 40 episode 40

Kemudian semua anak menyayikan lagu selamat ulang tahun , setelah lagu selesai di nyanyikan Naura meniup lilin dan memotong kue ulang tahun nya . Potongan pertama di beri kan kepada papa nya , potongan ke dua di berikan kepada Zira .

Para tamu undangan melihat Zira penuh selidik karena potongan kue ke dua di berikan kepada nya , menurut mereka pasti Zira sebagai tamu istimewa di acara ini .

" Baiklah ini acara yang di tunggu - tunggu acara nya yaitu memukul pinata dengan mata tertutup yang di lakukan oleh yang berulang tahun" , ucap si host .

" Hore hore hore ", teriak anak - anak secara bersamaan .

Naura berjalan dengan mata tertutup Zira mendampingi nya menuju pinata yang telah di gantung lebih tinggi dari tinggi Naura .

Host mulai menghitung 1 2 3 .

Naura mulai memukul pinata berkali - kali , tapi pinata tersebut belum juga bisa , fiko membantu Naura memukul pinata akhirnya pinata itu sobek dan keluar lah beraneka ragam permen , anak - anak saling berebut untuk mengambil permen tersebut .

Acara pun telah selesai , banyak tamu masih menikmati hidangan yang disajikan , anak - anak berlari riang kesana kemari termasuk Naura .

" Zira mari aku ajak kamu berkeliling " , ucap fiko .

Zira mengangguk kan kepalanya . Mereka berjalan beriringan , fiko menjelaskan setiap ruangan , baik ruang tamu , ruang makan , ruang keluarga , dan juga kamar Naura .

Zira kagum melihat desain rumah fiko modern klasik .

" Bagus sekali desain rumah nya ", puji zira .

" Pasti kamu menggunakan jasa arsitek untuk desain sebagus ini dan pasti mahal. ya ", tanya Zira .

" Hahaha , ini gratis kok ", ucap fiko .

" Gratis , owh kamu pasti punya teman seorang arsitek ", tanya Zira lagi .

" hahaha bukan Zira , ini semua aku yang desain ", ucap fiko .

" hah , kamu hebat banget , memang nya apa pekerjaan kamu ? " ,

" Aku seorang arsitek " , jawab fiko .

Zira manggut-manggut mengerti .

" Hemmmm berarti kita sama dong ", ucap Zira .

" Maksudnya ", tanya fiko tidak mengerti .

" Aku seorang designer baju sedang kan kamu seorang arsitek , kan sama - sama suka melukis " , ucap Zira antusias .

" Hahaha kamu benar " .

Mereka tertawa bersama , fiko mengajak Zira menuju ruang kerja nya .

" Ini adalah ruang kerja ku ".

Didalam ruang kerja nya terdapat buku - buku yang di susun dengan rapih , sesuai dengan warna sampul nya .

Zira memperhatikan satu persatu yang ada di dalam ruang kerja fiko , Zira berhenti pada satu lukisan besar yang di pajang di dinding , sebelum Zira bertanya .

" Ini adalah lukisan istri ku , ibu dari anak ku yang bernama Linda , lukisan ini sudah lama sekali tapi aku masih memajang nya , karena kenangan itu belum bisa aku lupakan ", fiko menjelaskan semuanya .

" Duduklah " , fiko mempersilahkan Zira untuk duduk .

Mereka duduk bersebelahan saling mengobrol satu sama lain , ada kalanya wajah mereka berdua serius dan ada kalanya mereka tertawa-tawa bersama .

" Zira aku sangat berterima kasih karena kamu telah datang ke sini , aku tidak tau harus memulai dari mana ", ucap fiko gugup .

Zira masih menunggu ucapan fiko .

" Kenapa ? , ucapkan lah gak usah sungkan aku akan mendengar kan mu ", ucap Zira .

" Zira aku aku ....., ingin mengatakan kepada mu ", fiko terbata - bata .

Zira masih mendengar kan .

" Ya apa ", tanya Zira .

Fiko menggenggam kedua tangan Zira , melihat tangan nya yang mungil di genggam Zira kaget dan bingung .

" Zira aku menyukai mu " , ucap fiko lembut .

Zira membulat kan matanya mendengar ucapan fiko , dia seperti mimpi di siang bolong .

" Hello readers maaf jika ada typo , like episode favorit kalian ya dan komen yang banyak , terimakasih ".