Chapter 11 episode 11

" Kamu berdiri dulu di sana, aku mau mengukur mu"

Zira menarik lengan tuan muda ziko , Tuan muda hanya mengikuti saja

" Buka jas mu "

" untuk apa aku membuka jas ku," huh, kamu mau mencabuli aku ya"

" hahaha lawak nya, siapa yang mau mencabuli dirimu huh" jawab Zira ketus

Kevin tertawa

" diam ", tuan muda ziko dan Zira membentak Kevin secara bersamaan"

Kevin langsung diam dengan ekspresi yang masih menahan tawa

" Hei tuan, kamu itu kampungan atau apa sih, bagaimana aku bisa mengukur badan mu kalo kamu menggunakan ini huh, "sambil menunjuk jas nya

"Memang nya kenapa kalo aku pake jas" ,

Zira memijit dahinya karena dia bingung mau menjelaskan kepada orang kaya di depan nya ini

" begini tuan muda ziko yang terhormat, kalo aku mengukur mu pake jas, nanti hasilnya bisa beda loh"

Akhirnya ziko membuka jas nya dia sudah paham dengan maksud Zira

Zira mengukur Semua nya dengan teliti, Tuan muda ziko hanya memperhatikan wanita cantik di depan nya

" kamu belum menjelaskan apa maksudnya ucapan mu tadi di loby"? huh

" lagi " ?jawab Zira , karena dia bingung kenapa masih di bahas , Zira memukul dahinya pelan

" iya , kenapa"? apa kamu tidak mau menjelaskan kepada ku"?

" hahaha, tuan tuan aku tadi itu hanya bercanda saja ", aku menyebut nama mama mu tapi kamu tetap tidak mau mendengar kan ku, jadi aku ucapkan saja omongan nyeleneh seperti itu" sambil terus mengukur tuan muda

" kamu mau buat malu aku " ya ?

" ya gak lah, mana mungkin aku punya kuasa dan daya untuk membuat malu orang kaya seperti dirimu Tuan, ( sambil menekan intonasinya )

" baik lah sudah selesai "

" sudah ya , cepat juga ya" jawab tuan muda polos"

" memang nya kamu mau berapa lama tuan", sambil Merapikan semua peralatan nya

"Baik lah aku mau pulang, terima kasih tuan muda atas waktu makanan nya dan obat nya" , Zira tersenyum manis

Sebelum keluar, di depan pintu

" Tuan muda, jangan suka marah nanti ketampanan mu hilang " hahaha

" kamu " ,

Zira langsung kabur menghindari amukan singa

Zira hanya tertawa dan keluar dengan hati yang senang karena tugas nya telah selesai , Zira langsung menuju butik untuk menyerahkan semuanya kepada Lina

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Zira menyerah Semua nya kepada Lina, Lina sudah mengerti dan mengangguk kan kepalanya mengikuti perintah Zira

Kalo di perhatikan dia lucu juga dan imut, tuan ziko melamun sambil tersenyum memikirkan kejadian siang tadi. Tuan muda tersadar setelah dengan bunyi dering ponsel nya

" yes mama,"

" apa Zira sudah ke sana" ?

" ya sudah " Kenapa?

" oh syukurlah, mama kira kamu akan berbuat menakutkan kepada nya"

" Asal mama tau saja, nona yang mama kirim itu mempunyai cara untuk bisa berbicara kepadaku

" oh ya." ternyata dia bisa juga mengendalikan anakku ( batin nyonya Amel ), " baiklah sayang , mama tunggu di rumah untuk makan malam ya "

" Hem " ,

Tuan muda ziko mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda , walaupun pikiran nya masih terus terbayang dengan kelakuan zira

Pintu ruanganmya terbuka, kamu jangan masuk, tapi Sisil sudah masuk ke dalam ruangan ziko,

" Ada apa ini "? siapa yang mengijinkan kamu datang ke sini " bentak ziko

" Tidak ada sayang, aku kangen sama kamu," Sisil memegang lengan ziko dengan manja, tapi ziko menghentakkan tangan Sisil dengan kasar

" aw kamu kenapa kasar sayang" ,

" asal kamu tau ! aku bisa berbuat lebih kasar dari ini, sambil menunjuk kekuasaan nya kepada Sisil "

" hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya, like episode favorit kalian dukungan kalian sangat berarti bagi author , terimakasih "