Chapter 2 episode 2

Zira memilih aplikasi untuk memesan taxi online, tut tut suara telepon Zira berbunyi.

" Dengan mbak Zira? Saya dari taxi online apakah benar mbak yang order."

" Iya betul saya Zira, bisa jemput saya di jalan kertasana di depan Zira butik?"

" Bjsa mbak, silahkan ditunggu mbak."

" Ok."

Akhirnya taxi online tersebut datang. Zira memasuki mobil tersebut, sambil berkata

" Mas antarkan saya ke jalan xxxx."

" Baik mbak."

Selama perjalan Zira hanya menikmati dan mendengarkan musik yang di putar driver.

Setelah 30 menit akhirnya Zira sampai di jalan xxxx. Dia bingung dan akhirnya si driver bertanya.

" Mbak ini kita sudah sampai di jalan xxxx."

Zira kaget dan berkata.

" Eh eh iya mas, tapi jalan xxxx no. 112 yang mana ya, soalnya saya baru pertama juga ke jalan ini mas."

" Owh iya jalan xxxx no. 112, kita putari aja jalan ini ya mbak."

" Ok." Jawab Zira.

Dan setelah memutari akhirnya sampailah taxi di depan mansion yang sangat besar sekali.

" Mbak ini alamat yang di tuju."

" Eh iya mas."

Zira mengambil uang dari dalam dalam dompet dan menyerah beberapa lembar ke pada si driver.

" Terimakasih ya mas."

" Sama sama mbak."

Zira tertegun melihat mansion yang sangat sangat besar. Sangking besarnya dia sampai terpesona dan lupa apa maksud kedatangannya. Sampai suara klakson mobil mengagetkannya.

Tin tin tin tin.

" Ternyata aku menghalangi jalan masuk ke dalam mansion yang indah ini.

Zira melihat mobil mewah memasuki pekarangan, sambil berlari dia manfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada penjaga mansion.

" Siang pak, saya mau bertemu dengan Nyonya Amel."

Tak lupa Zira melirik orang yang baru keluar dari mobil mewah tersebut. Padahal yang terlihat hanya punggungnya saja.

" Ada keperluan apa anda dengan nyonya besar." Ucap penjaga.

" Hem saya di telpon Nyonya untuk datang ke alamat ini pak." Sambil menyodorkan alamat yang telah di tulisnya.

" Dan saya dari Zira boutique." Ucap Zira lagi.

" Baiklah silahkan tunggu di sini."

Penjaga tersebut berlari dan Zira menunggu di depan gerbang mansion tersebut dengan penjaga yang lainnya.

Di dalam mansion.

Nyonya Amel sedang duduk di ruang keluarga bersama dengan tuan muda Ziko.

" Ziko sebentar lagi anniversary mama dan papa."

" Tapi." Jawab Ziko ketus.

" Mama mau kado apa dari aku." Ucap Ziko lagi.

" Hemmm, Mama mau kamu menikah."

Ziko sudah tau pasti itu kado yang di minta sama mamanya nikah dan nikah.

Pengenalan Keluarga Raharsya

Karakter Ziko Raharsya.

Ziko anak sulung dari dua bersaudara berwajah tampan dan gagah. pekerja keras, keras kepala dan pantang di bantah.

Karakter tuan besar Raharsya.

Berwajah tampan, dan berwibawa. Walaupun rambut putih sudah menghiasi sebagian rambutnya tapi tetap terlihat gagah.

Karakter Nyonya Amel.

Berwajah cantik walaupun sudah ada garis garis halus di wajahnya, penyayang dan mempunyai pendirian yang kuat.

Karakter Zelin.

Anak bungsu dari nyonya Amel dan tuan raharsya. Cantik,manja, cerewet dan penyayang.

" Mama. Mengapa tidak minta kado yang lain saja, mengapa harus menikah dan menikah. Mama kan tau aku sangat membenci perempuan." Ucap Ziko.

Nyonya Amel tau mengapa anak sulung nya membenci perempuan karena hatinya pernah sangat dan sangat terluka karena perempuan.

" Sayang sampai kapan kamu akan seperti ini." Ucap Nyonya Amel.

Tidak berapa lama tuan besar datang dengan badan yang penuh keringat karena tuan besar baru selesai nge gym. Mansion tersebut sangat komplit ada gym ada bioskop mini kolam renang semua nya serba komplit.

" Hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo dan kesalahan yang lainnya beri like dan pilih episode favorit kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk melanjutkan novel ini,. terimakasih "