Chapter 151 Jamuan makan siang (III)

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, Julian akan mencari kesempatan untuk mendekatkan Yudha dengan Jenny. Jadi saat Yudha ke toilet, Julian meminta Jenny untuk mengikutinya.

" Jenny cepatlah kejar tuan Yudha, buat alasan apapun agar kamu bisa mendekatinya! "

" Tapi papa, dia itu sudah punya istri dan anak. Aku tidak mau bersamanya! "

" Sayang, apa kamu tidak ingin punya suami yang begitu memiliki pengaruh? Dia itu pebisnis no 1, tidak mungkin kalau dia hanya memiliki satu wanita saja. Kamu akan sangat beruntung jika kamu bisa mendapatkannya! Cepatlah Jenny, ini kesempatan bagus untukmu! "

Julian terus saja membujuk anaknya

" Tapi,,, "

" Tidak ada tapi - tapian. Jika kamu bisa mendekatinya perusahaan kita juga akan berkembang dengan pesat "

" Baik papa! " Jenny berdiri dengan malas dan menuruti keinginan sang ayah

" Bagus, gadis pintar! "

Julian tersenyum puas dengan sikap anaknya yang penurut

Jenny sudah menunggu Yudha di luar pintu toilet. Setelah dia melihat Yudha, dia pun mendekatinya

" Halo tuan Yudha "

" Owh, Nona Dinata. Apa yang sedang anda lakukan disini? "

Yudha masih bersikap tenang dan santai memandang gadis dihadapannya

" Saya,, saya ingin bisa lebih dekat dengan tuan Yudha. Saya ingin lebih mengenal anda! " Jenny memberanikan diri mendekat dan merayu Yudha. Membelai wajah tampan Yudha yang membuat wanita mabuk kepayang

Yudha memicingkan mata dan mencibirnya

" Maaf nona. Sepertinya anda salah sasaran! "

" Tidak tuan, saya benar - benar terpesona dan kagum pada tuan! saya ingin bisa bersama dengan tuan! "

Jenny memaksakan dirinya merayu Yudha

" Nona, bukankah anda sudah punya kekasih?

Bagaimana jika kekasih anda mengetahui kalau anda mencoba merayu pria lain? "

Jenny pun seketika terdiam mendengar kata - kata Yudha

" Aku cuma memperingati mu saja! Lebih baik kamu tidak mengikuti rencana ayahmu. Kalau tidak kamu akan menyesal nanti. Tapi,,, tidak,,, kamu mengikuti rencana ayahmu atau tidak, itu sama saja. Karena keluarga mu akan tetap hancur ditangan ku! " Yudha menatap Jenny dengan tatapan yang begitu menakutkan. Kemudian berjalan melewatinya dan meninggalkannya sendiri dalam keadaan masih mematung gemetar.

" Kenapa? Kenapa dia seperti itu? Bukannya papa bilang dia pasti memiliki banyak wanita diluaran? " Jenny yang masih tidak mengerti dengan perkataan Yudha tetap berdiri dengan kaki gemetar, tanpa bergerak sedikitpun

Yudha kembali dari toilet dengan wajah yang kesal, meskipun dia sudah tahu rencana itu sebelumnya. Tapi ketika Jenny benar - benar mendekatinya, dia merasa jijik dan tidak suka. Ia hanya memikirkan Gina dan ingin segera kembali kerumah berada disisi keluarganya .

Dia berjalan menuju pintu keluar dengan acuh tak acuh. Hendri dan pengawal yang melihatnya kembali dari toilet langsung menyusulnya.

" Kenapa lagi dengan tuan? Bagaimana moodnya tiba - tiba berubah buruk? "Pikir Hendri. Dia tidak menyadari kalau setelah Yudha keluar dari toilet, Jenny pun ikut keluar.

Semua orang disana memperhatikan Yudha yang baru saja keluar dari toilet dengan wajah dingin yang menyeramkan, seakan ingin memakan siapapun yang berada didekatnya.

Melihat Yudha yang tiba - tiba pergi meninggalkan acara tanpa sepatah katapun itu... Mereka mau tidak mau mulai menebak - nebak apa yang sudah terjadi.

Hingga mereka melihat Jenny, putri si pemilik acara juga keluar tak lama setelah Yudha keluar, Mereka pun mulai mengerti kenapa Yudha begitu kesal

" Jenny, bagaimana? Kenapa dia pergi begitu saja? " Julian yang tidak sabaran langsung bertanya pada anaknya

," Papa, kenapa papa berbohong kepadaku?

papa bilang dia memang menyukai wanita cantik dan dia memiliki wanita selain istrinya? Tapi apa? Dia sama sekali tidak suka dengan wanita lain selain istrinya. Papa benar - benar membuat ku malu! "

Jenny menangis dan meninggalkan sang ayah

Jimmy dan Nadia saling tersenyum melihat pertunjukan tersebut.

" Jadi Jenny benar - benar berusaha menggoda tuan Yudha? Ku kira dia tak akan tergoda oleh ketampanan Yudha dan akan menolak keras rencana ayahnya. Ternyata dia benar - benar mudah.sekali dibujuk oleh ayahnya. Sungguh kasihan sekali! " Nadia tersenyum sinis melihat apa yang dia saksikan

" Aku juga terkejut. Ku kira dia akan menolaknya apapun yang terjadi. Mengingat, dia sendiri sudah memiliki kekasih "

Jimmy pun terheran - heran dibuatnya

" Sekarang sudah bisa dipastikan kamu akan kehilangan kesempatan untuk membalas mereka. Karena tuan Yudha sudah pasti akan menanganinya sendiri " Nadia berkata dengan Yakin sambil tersenyum mengejek Jimmy

" Ya, sepertinya begitu. Mereka telah menggali lubang kuburnya sendiri. Padahal aku ingin berlama - lama memainkannya. Sepertinya sekarang tidak akan lama lagi " Jimmy mengangkat bahu dan berbicara dengan nada kecewa pada Nadia