Chapter 143 Akan ku ambil semua yang menjadi hak ku secara terhormat

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Ruang rapat seketika gempar dengan pernyataan yang diberikan Jimmy

" Bagaimana mungkin dia kembali mengendalikan perusahaan? Apakah akan sama saja seperti yang dulu pernah dia lakukan pada perusahaan ini? "

Semua orang saling menatap dan berbisik satu sama lain.

" Aku datang kesini tidak untuk mendapatkan posisi tertinggi. Aku hanya ingin kalian tahu, kalau sekarang aku sudah kembali. Aku akan membuktikan kepada semuanya, kalau aku tidak pernah bersalah. Akan ku ambil kembali semua yang menjadi hak ku secara terhormat, dan akan ku buat pencuri mendapatkan bayaran yang pantas "Mata Jimmy tertuju pada paman dan sepupunya saat dia mengatakan itu. Kilatan kemarahan dan kebencian terpancar disana. Ayah dan anak itu saling menatap satu sama lain seakan ketakutan.

" Untuk sekarang ini aku ingin tahu setiap perkembangan yang terjadi disini. Dan aku hanya akan mengawasi perusahaan saja "

Jimmy begitu tenang saat dia berbicara

" Bagaimana kami bisa percaya dengan apa yang kamu katakan? "Julian mulai bersuara

" Kalian tidak punya pilihan lain, selain percaya padaku. Kalian yang akan tetap mengelola perusahaan. Aku hanya akan memantau saja. Jika ada yang menurut ku tidak sesuai, barulah aku akan mengambil tindakan " Suasana menjadi hening tanpa ada sedikit pun suara

" Kurasa cukup untuk hari ini. O iya, aku dengar akan ada proyek baru yang kalian kerjakan? Jangan sampai membuat kecewa. Nama baik perusahaan bergantung pada kerja sama kalian saat ini! "

Jimmy memperingatkan mereka sebelum meninggalkan ruang rapat, dengan senyuman sinis yang ditujukan kepada paman dan sepupunya.

Setelah Jimmy keluar, ruangan kembali ricuh.

" Pak Julian, bagaimana dia bisa kembali kesini? Apakah perusahaan kita akan berkembang di bawah kepemilikannya? "

Seorang pemegang suara berkomentar

" Kalian tenang saja. Dia tidak akan mengambil kendali perusahaan. Dia hanya akan jadi pemegang saham saja! "

Kata Julian mencoba menenangkan

Rapat pun akhirnya bubar. Hanya Jodi dan Julian yang masih tersisa di ruang rapat

" Ayah, bagaimana ini? Apakah Jimmy bisa mengetahui semua yang telah kita lakukan padanya? "

Jodi terlihat panik

" Kamu tenang saja. Dia tidak memiliki bukti apapun di tangannya. Kamu harus hati - hati. Dan ibumu juga harus mulai membatasi pengeluarannya. Jimmy pasti akan mengawasi setiap gerak gerik kita! "

Jodi mengangguk mengerti dengan apa yang di bicarakan sang ayah

Setelah keluar dari ruang rapat, Jimmy langsung menghubungi Gina

" Hallo nona Gina! "

Jimmy langsung menyapa ketika panggilan telepon mulai tersambung

" Bagaimana disana? "

Gina bertanya dengan tenang sambil menggendong salah satu bayi di tangannya

" Saya sudah mengikuti rapat. Saya tidak akan bergabung dalam perusahaan ini. Saya akan tetap di perusahaan Sanjaya untuk sekarang ini! Saya yakin kalau saya disini, mereka akan sangat berhati - hati dengan setiap tindakan yang mereka ambil "

" Baiklah, ku percayakan padamu. Aku tidak ingin ikut campur! "

" Nona, apa nona tidak ingin mereka mengenal nona? Bukankah akan lebih baik jika mereka tahu pemegang saham terbesar saat ini adalah pemilik dari perusahaan yang sedang bekerja dama dengan mereka? "

Gina tersenyum mendengarnya

" Tidak, bukan saatnya. Aku suka memberikan mereka kejutan! "

" Baiklah nona. Kalau begitu terimakasih "

Gina dan Jimmy pun mengakhiri panggilan telepon mereka.

" Mereka ingin memberikan uang yang tak seberapa kepada suamiku. Jadi aku akan mengajari mereka bagaimana caranya bersikap baik kepada orang lain!

Berani - beraninya mereka merendahkan kami. Padahal mereka sama sekali tidak mengenal kami! "

Gina bergumam dan tersenyum dengan mata yang memancarkan kelicikan

Oeeek oeekk.. Terdengar suara tangisan dari Jingga. Dan Gina pun langsung meletakkan Biru, kemudian menggendong Jingga

" Sayang, apa kamu lapar? cup cup cup.. Ibu akan buatkan susu untukmu. Jangan menangis ya putri cantik ku! Kamu harus jadi perempuan yang kuat. Dan Biru, kamu harus selalu menjaga dan melindungi Jingga " Gina berkata dengan lembut dan senyuman yang manis kepada kudua bayinya. Kemudian dia pergi untuk membuatkan susu