Chapter 138 Warna baru Biru dan Jingga

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Keluarga Gina dan Yudha sudah berkumpul di rumah sakit.

Kakek Dirga dan mama Gadis sudah berada dirumah sakit setelah kakek Wijaya menyiapkan jet pribadi untuk menjemput mereka.

Sedangkan Kakek Wijaya dan Nenek Julia langsung berangkat menuju rumah sakit setelah Yudha memberikan kabar tentang kelahiran cicit mereka.

Dan Yudha? Dia selalu disamping Gina dan tak pernah beranjak meninggalkan dia walau sedetik pun.

" Yudha, apa kalian sudah menyiapkan nama untuk putra dan putri kalian? " Kakek Dirga bertanya kepada Yudha

Yudha yang duduk disamping Gina saling menatap untuk sesaat, kemudian terseyum sebelum menjawab pertanyaan sang kakek

" Sudah kek. Kami sudah mendapatkan nama untuk mereka. Yang laki - laki Biru Anggara Putra Kusuma dan yang perempuan Jingga Riani Putri Kusuma " Jawab Yudha dengan tenang

" Sungguh nama yang indah. Semoga bisa membawa keindahan juga warna baru pada kehidupan kita kedepannya " kata kakek Wijaya di ikuti anggukan dan senyuman dari semuanya

=========

Risti, Nadia dan Jimmy sedang berada di ruang Nadia.

" Mba Nadia sudah dengar belum? "

Nadia mengernyitkan alis mendengar pertanyaan Risti. Kemudian bertanya kembali " Apa? "

" Mba Gina sudah melahirkan sepasang bayi kembar? "

Seketika wajah Nadia berubah cerah

" Benarkah? Sungguh berita yang bagus. Penerus keluarga Kusuma telah lahir ke dunia ini! Tapi bukankah kandungan Gina baru berusia 7bulan ya? "

" Entahlah, tapi mas Hendri bilang terjadi pendarahan ringan pada mba Gina. Makanya dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi secepatnya! "

" Tunggu, mas Hendri?

sejak kapan kamu memanggil dia dengan sebutan mas? "

Seketika wajah Risti berubah merah

" Ti,, tidak,, aku memang memanggil semuanya dengan sebutan mas. Pada mas Jimmy dan mas Satya juga sama saja ko, hanya pada tuan Yudha saja yang berbeda "

Nadia dan Jimmy saling memandang dan tersenyum. Itu membuat Risti semakin tertunduk malu

" Sudahlah, aku permisi dulu, Masih banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan! "

Risti meninggalkan mereka berdua untuk menghindari tatapan curiga pasangan itu

" Sejak kapan Risti dekat dengan Hendri?

Ku kira dia dekat dengan kakak ku? "

Nadia terlihat berpikir

" Tidak,, aku sudah beberapa kali melihat Risti dan Hendri bersama. Terkadang Hendri menjemputnya saat jam pulang kerja. Tentu saja kalau tuan Yudha tidak ada kegiatan lain yang mengharuskan Hendri ikut "

Kata Jimmy yang sedari tadi duduk disamping Nadia. Nadia hanya menganggukan kepala tanda mengerti

" O iya, bagaimana dengan perusahaan Dinata sekarang? Apa yang akan kamu lakukan dengan itu? "

" Aku belum memiliki rencana yang lebih jelas untuk mereks semua , aku akan mengumpulkan bukti lebih banyak lagi agar bisa mengungkapkan semua perbuatan jahat mereka! Dan aku juga akan mencari kesempatan yang tepat untuk bisa mengungkapkan semuanya di depan umum. Aku ingin mereka sendiri yang mengungkapkan semuanya. Tanpa bisa berdalih atau mengelak lagi dari apa yang telah mereka perbuat " Sekilas tatapan dingin terlihat dari mata Jimmy. Entah apa yang dia pikirkan, yang pasti dapat diketahui ada kekecewaan yang mendalam terhadap keluarga pamannya itu.

" Aku mengerti. Nanti aku akan pergi ke perusahaan itu untuk membahas perkembangan mengenai kerja sama kita dengan mereka. Mereka ingin membahas mengenai proyek baru yang akan kita laksanakan. Mungkin aku akan mengajak Risti untuk pergi bersama dengan ku. Aku sungguh tidak yakin jika harus pergi sendiri kesana. Entah kenapa tatapan Jodi terhadap ku sungguh membuatku tidak nyaman sama sekali " Nadia terus merubah ekspresi wajahnya saat berbicara. Dan Jimmy mendengarkan dengan seksama

" Mungkin aku bisa menemanimu pergi kesana! "

Nadia menggelengkan kepala saat Jimmy menawarkan diri untuk menemaninya

" Tidak, kamu akan merusak semua rencana kita, jika kamu ikut menemani ku pergi kesana. Akan tiba waktunya saat kamu harus menunjukkan diri dihadapan mereka semua! Bersabarlah! "

" Baiklah jika itu lebih baik menurut mu. Aku akan menunggu di sini! "Jimmy mengalah dan tersenyum dengan lembut.

" Kamu yang jadi tujuan hidupku sekarang ini. Apapun akan ku lakukan untuk bisa bersamamu. Dan untuk saat ini, aku harus menyelesaikan urusanku dengan paman ku sebelum kita menikah. Aku tidak ingin kamu menanggung malu karena harus menikah dengan pria yang dianggap menyelewengkan dana perusahaan. Jadi akan ku pastikan, aku mendapatkan kembali nama baik serta statusku! " Gumam Jimmy dalam batinnya