Chapter 132 Pasangan penindas

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya. Perusahaan Dinata sedang mengalami penurunan saham. Jadi sedang ada konflik internal antara pemegang saham. Dan kali ini mereka sedang mengadakan rapat pemegang saham

" Tuan Julian, bagaimana caranya anda mengatasi masalah yang terjadi di perusahaan kita? Harga saham kita terus saja menurun akhir - akhir ini!

Jika masalah ini terus saja dibiarkan, maka perusahaan ini akan bangkrut "

Kata salah satu pemegang saham yang sedang menuntut penyelesaian dari masalah yang dihadapi

" Kita sedang kekurangan dana untuk sekarang ini. Jadi sepertinya kita membutuhkan investor baru untuk tender kita kali ini. Dan setahuku, sebagian saham perusahaan kita telah dibeli atas nama Gina Yulia Atmaja. Jumlah sahamnya juga cukup besar, yaitu 30%. Apa kalian ada yang mengenal siapa dia? "

Para pemegang saham saling menoleh dan menatap satu persatu. Kemudian mengangkat bahu juga menggelengkan kepala

" Kita harus tahu siapa dia. Apakah dia memiliki niat buruk pada perusahaan kita atau tidak. Apalagi dengan jumlah saham yang lumayan besar, itu sungguh menjadi ancaman untuk kita. Karena jika berniat buruk pada perusahaan kita. Pasti akan menyebabkan kebangkrutan juga pada kita " Kata Julian dengan tatapan yang khawatir

Setelah selesai rapat, Julian memanggil Jodi ke ruangannya. Jodi Di pekerjakan oleh ayahnya di perusahaan sebagai seorang manajer. Kemampuannya cukup di akui meskipun dia sering sekali bersenang - senang dengan banyak wanita.

Tok tok tok

Ceklek, Jodi pun langsung memasuki ruangan sang ayah

" Apa Bapak memanggil saya? "

Jodi berjalan mendekati sang ayah dan bersikap profesional di kantor

" Iya, duduklah! Saya ingin tahu perencanaan tentang kontrak kerja sama perusahaan kita. Seperti yang kamu ketahui, perusahaan kita sedang mengalami penurunan. Jadi saya membutuhkan perencanaan yang bagus untuk menarik minat investor ke perusahaan kita! "

Kata Julian dengan tenang, layaknya seorang atasan pada bawahan

" Saya sudah memiliki daftar perusahaan ternama. Dan saya akan. mencoba untuk mengajukan kerjasama dengan beberapa perusahaan. Ini adalah daftar perusahaan yang sudah saya periksa. Ada perusahaan Kusuma dan juga Sanjaya yang merupakan perusahaan besar saat ini. Kita bisa mencoba mengajukan kontrak kerja sama dengan kedua perusahaan itu.

Perusahaan Sanjaya baru saja membuka anak perusahaan di kota A. Dan yang saya tahu perusahaan itu berkembang dengan cukup pesat pak. Kita bisa mencoba mengajukan kerja sama dengan perusahaan itu. Saya dengar perusahaan itu juga dikelola oleh seorang perempuan "

Julian mengangguk - anggukkan kepala mendengar penjelasan dari Jodi. " Baiklah kita bisa mencoba saran mu itu. Persiapkan proposal pengajuan kontrak kerja sama dengan kedua perusahaan itu! Semoga saja kita berhasil menandatangani kontrak dengan salah satunya. Akan lebih baik jika kita bisa bekerja sama dengan kedua perusahaan itu"

Julian berkata begitu yakin

" Baiklah pak, akan segera saya persiapkan! " Jodi pun meninggalkan ruangan sang ayah

Sementara itu. Nadia dan Jimmy sedang makan malam

" Untuk apa tadi siang kamu menemui tuan Yudha dan Gina? Apakah ada sesuatu yang penting? "Nadia bertanya dengan tenang sambil menikmati makan malamnya

" Tidak ada. Tuan Yudha hanya memberikanku pekerjaan baru dan sepertinya itu akan menyenangkan! "Jimmy sedikit tersenyum saat mengatakannya. Sedangkan Nadia yang mendengarnya mengernyitkan dahi dan memicingkan mata menatap sang kekasih

" Apa maksudmu? Kalian punya permainan apa? Jangan membuatku penasaran begitu! "

Nadia yang penasaran mulai memasang wajah yang cemberut kepada Jimmy

" Hahaha. Apa kamu juga ingin bermain dengan ku? Kamu tenang saja. Nanti kamu akan aku ajak untuk pergi kesana, jika waktunya sudah tepat. Aku berencana untuk mengambil kembali semua hak yang seharusnya menjadi milikku. Dan Tuan Yudha juga nyonya Gina akan membantu ku mendapatkan semuanya. Aku yakin, kalau aku tidak akan mengecewakan mereka berdua "

Jimmy begitu antusias saat bercerita kepada Nadia

" Benarkah? Mereka memang luar biasa. Aku juga kagum pada mereka berdua, dan apa kamu tahu kalau sebenarnya perusahaan kita adalah milik nyonya Gina? Hanya saja dia tidak ingin terlibat langsung dengan orang - orang yang sukanya menjadi penjilat. Maka dari itu aku yang mengelola perusahaan. Tapi atas instruksi dan perintah dari Gina. Kami sudah kenal sejak kecil, jadi aku tahu betul bagaimana Gina "

" Benarkah? Tenyata nyonya Gina juga memiliki kuasa sendiri dalam dunia bisnis. Dia sungguh wanita yang tangguh. Mereka berdua adalah pasangan yang sempurna, terutama sebagai pasangan penindas ketidak adilan! "