Chapter 99 Menjadikan Risti dan Nadia asisten pribadi

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Gina masih berbincang bersama Nadia

" Kita lupakan masa lalu itu. Aku senang bisa melihatmu bahagia bersama Yudha sekarang "

Nadia menghapus air matanya dan memberikan senyum indah kepada Gina

" O ya aku lupa. Aku kesini untuk meminta mu menjadi asisten pribadiku. Apa kamu bersedia? "

Gina tersenyum saat berbicara dengan Nadia

" Benarkah? Tentu saja aku bersedia membantumu! "

Nadia tersenyum menerima tawaran Gina

" Kalau begitu secepatnya kita akan mengurus tentang semua yang kita butuhkan di perusahaan baruku! "

Nadia mengangguk, menyetujui apa yang Gina rencanakan

Setelah selesai dengan urusannya bersama Nadia, Gina kembali ke kantor Yudha setelah dijemput oleh Hendri. Disana dia bertemu Risti terlebih dahulu

" Risti! "

Gina menegurnya dengan sipan di meja kerja Risti

" Mba Gina, bagaimana keadaannya sekarang? " Risti berdiri dan menyapa Gina dengan sopan.

" Bisa datang ke ruangan Yudha sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan! " Punta Gina dengan senyum ramahnya

" Baik mba, nanti saya kesana! "

" Saya tunggu ya! "

Gina mengakhirinya dengan senyum kemudian berjalan meninggalkan meja Risti menuju lantai atas yaitu ruangan Yudha

Tok tok tok

Ceklek

" Masuk "

Yudha mempersilakan tanpa menoleh untuk melihat siapa yang datang

Setelah mengetuk pintu dan mendapatkan izin, Gina masuk keruangan sang suami, dilihatnya sang suami yang sedang serius dengan pekerjaannya tanoa menoleh sedikitpun

" Sepertinya Tuan Kusuma cukuo sibuk dengan pekerjaannya? Hingga tidak menghiraukan siapa yang datang! "

Gina tersenyum menyeringai sambik mendekat ke arah sang suami.

Yudha langsung mengalihkan pandangannya dari dokumennya dan menatap sang istri

" Rupanya nyonya Kusuma yang datang. Apa urusannya sudah selesai? "

Yudha mengulurkan tangannya agar sang istri mendekat ke sisinya

" Iya, aku sudah selesai. Aku ingin meminta Risti menjadi asisten ku di perusahaan nanti! " Kata Gina sambil duduk di meja sebelah Yudha

" Tentu saja, kamu bisa memintanya untuk pindah ke kantor mu! "

Kata Yudha di iringi senyum manisnya

Tak lama pintu diketuk. dan terlihatlah Risti yang muncul dari balik pintu

" Permisi pak Yudha, mba Gina! "

Risti menyapa atasannya dengan sopan

Gina yang masih berada dekat Yudha kemudian berjalan mendekati Risti

" Salahkan duduk Ris! "

Gina mempersilakan duduk dengen menjulurkan sebelah tangan ke arah sofa di ruang Yudha

" Terimakasih mba! "

Risti mengangguk kemudian duduk

" Begini Risti, to the point saja. Saya mau menawarkan kamu untuk kerja menjadi asisten saya di kantor baru saya nanti. Apa kamu mau? " Gina menawarkan dengan lembut dan berwibawa. Mata Risti terlihat berbinar - binar mendengar tawaran Gina

" Mau mba mau. Saya mau sekali ikut kerja bersama mba Gina " Risti langsung setuju dan menganggukkan kepala dengan semangat

Gina hanya tersenyum kemudian berkata

" Nanti saya kabari kamu kalau semua sudah siap! "

" Baik mba, saya permisi dulu "

Risti pamit kemudian berdiri hendak meninggalkan ruangan. Gina hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala mengiyakan.

" Apakah nyonyaku sudah puas dengan urusannya hari ini? "

Yudha tersenyum menggoda sang istri

" Hemp,,, tuan apakah anda sedang iri kepada Risti dan Nadia karena mereka akan menemani ku bekerja? "

Yudha berdiri dari kursinya dan mendekati Gina. Dia meraih pinggangnya dan menariknya ke dalam pelukannya.

" Sayang, sepertinya memang aku tidak seharusnya membiarkan mu menjadi penerus Sanjaya. Agar aku bisa selalu membiarkan mu berada disampingku! "

Gina mengerutkan alis dan sedikit mengangkat ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman

" Tuan, apakah akhir pekan dan malam hari masih tidak cukup untuk kita selalu bersama? " Kata Gina sambil melingkarkan tangannya di leher Yudha

" Waktu ku bersamamu sampai kapanpun dan berapa lama pun itu tidak akan pernah cukup. Karena semakin aku mengenalmu, semakin aku tergila - gila padamu "

Gina berbinar mendengar perkataan Yudha senyumnya begitu cerah dan Yudha langsung mencumbu bibir merah sang istri yang terlihat begitu manisndan sangat menggiurkan.

Ciuman mereka semakin lama semakin memanas. Membangunkan gairah diantara mereka berdua. Yudha tidak melewatkan kesempatan itu. Dia langsung menggendong Gina dan membawanya masuk ke ruang istirahat pribadinya di dalam kantor itu.

Mereka tenggelam dalam gairah cinta yang semakin tumbuh dengan bertambahnya hari. Tak bisa dipungkiri semakin lama mereka bersama. Ketertarikan mereka tidak pernah berkurang. Justru semakin bertambah satu sama lain.

" Tuan, karena aku adalah wanita yang egois, jadi tak akan pernah ku biarkan wanita lain mendekatimu "

Gina berbisik disela desahan nafasnya yang menggebu dan tak beraturan. Yudha tersenyum mendengarnya dan semakin ganas menyalurkan gairahnya. Melakukan pelepasan hasrat diantara keduanya