Chapter 93 Sadarnya Gina 2

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Arin terpaku tak bisa berkata apa - apa lagi.

" Semuanya sudah hancur, semua selesai. Apa yang ku perjuangkan menjadi sia - sia. Tak bisa ku percaya kalau pada akhirnya semuanya sia - sia. Gina, aku harus minta tolong padanya. Hanya dia yang bisa membantu ku kali ini. Dia pasti akan membantu ku "

Gumam Arni

" Budi, antarkan aku ke rumah keluarga Kusuma! " Arni bersemangat selerti mendapatkan jalan keluar

" Untuk apa lagi pergi kesana bu? "

Budi memicingkan mata penasaran

" Aku harus menemui Gina dan meminta bantuan darinya. Dia pasti mau membantu ku " katanya dengan begitu yakin

" Tapi bu, Gina sedang dirawat dirumah sakit " Suara Budi lemah dan terlihat sedih

" Apa yang terjadi?

Kenapa dia bisa dirawat dirumah sakit? "

" Siska mendorongnya hingga terjatuh dan mengalami luka yang cukup parah di kepalanya akibat terbentur "

penjelasan Budi seketika membuat wajah Arin pucat

" Apa kamu pikir Yudha akan membiarkan Gina menolong perusahaan setelah apa yang dilakukan Siska kepada Gina? "

Kakek Atmaja bicara dengan tenang

" Bagaimana bisa Siska berbuat ceroboh seperti itu? Sudah tidak ada jalan lagi sekarang. Tidak ada yang bisa membantuku. Semua yang kulakukan sia - sia saja "

Gumam Arin sambil memegang kepalanya

" Tapi aku tetap harus mencoba menemuinya. Mungkin saja dia mau membantuku!

Iya aku harus mencoba menemuinya! "

Sambungnya

" Dimana Gina dirawat? "

Tanyanya kepada Budi

" Di rumah sakit X tempat ibu dirawat "

Budi berkata dengan tenang

Mereka pun kembali lagi kerumah sakit.

Di rumah sakit Yudha tak sedetik pun beranjak dari kamar Gina. Dia selalu setia menemaninya.

" Sayang, makan buburnya dulu, setelah itu kamu harus minum obat! "

Yudha membantu Gina untuk duduk, kemudian dia duduk disamping Gina dengan semangkuk bubur ditangannya

" Buka mulutmu, biar aku menyuapi mu! "

Dia menyodorkan sendok ke mulut Gina

" Apa kamu sudah makan sayang? "

Gina bertanya sebelum dia mulai makan

" Aku akan makan setelah menyuapi mu "

Yudha berkata dengan lembut dengan senyum menghiasi wajahnya

" Kalau begitu aku juga akan makan nanti saja " Gina memalingkan wajahnya ke arah lain

" Kenapa tidak ingin makan?

Kau kan baru saja siuman dan harus makan banyak agar cepat pulih "

" Tapi untuk apa aku makan jika kamu tidak makan. Aku akan makan kalau kamu juga makan

" Sayang, kumohon jangan keras kepala!"

Yudha memohon dengan penuh kelembutan

" Bagaimana kamu memintaku makan sedangkan kamu sama sekali belum makan. Aku tidak ingin kamu sampai sakit juga! "

Gina berkata dengan mata berkaca - kaca

" Baiklah, aku akan meminta Hendri membawakan makanan untukku kemari.

Apa kamu senang sekarang? "

Kata Yudha dengan senyum menggodanya

" Tentu saja aku sangat senang. Aku menyayangimu, dan aku tidak ingin melihatmu sakit karena merawat ku! "

Gina berkata dengan kepala tertunduk. Perlahan air matanya menetes

" Sudahlah tidak usah bersedih. Aku tidak apa - apa "

Yudha berusaha menenangkan Gina kemudian mengambil ponsel dan menghubungi Hendri

" Hendri tolong bawakan makanan untukku! "

Lalu dia meletakkan ponselnya lagi diatas meja. Tiba - tiba dia mendengar suara ribut diluar kamar rawat Gina.

" Suara ribut apa itu? "

Gina penasaran

" Sayang tunggulah sebentar. Aku akan melihat keributan apa yang sedang terjadi di depan! "

Gina mengangguk dan Yudha meletakkan manggok buburnya di atas meja samping ranjang Gina. Kemudoan melangkah keluar dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celananya, penuh ketenangan.

Dilihatnya Arin dan Budi juga kakek Atmaja yang berada di depan ruangan

" Ada apa ini ribut - ribut? "

katanya dengan wajah datar dan nada yang dingin

" Kami datang untuk melihat keadaan Gina, tapi para penjaga ini menahan kami agar tidak masuk! "

Arin berusaha tenang saat bicara dengan Yudha

" Maaf, tapi istri saya sedang istirahat dan tidak bisa diganggu "

Yudha berkata dengan tenang dan datar

" Izinkan kami bertemu dengannya walaupun sebentar saja!

kami ingin melihat kondisinya saat ini! "

Arin berusaha meyakinkan Yudha agar dapat bertemu Gina

" Baiklah, masuklah! "

Yudha maauk ke dalam di ikuti mereka dibelakangnya

" Kakek, bagaimana kakek bisa berada disini? "

Tanya Gina dengan antusias ketika melihat kakeknya satang

" Kakek datang untuk menjenguk mu bersama ayah dan nenekmu ! "

Gina mengerutkan kening tak percaya, menatap sang nenek