Chapter 89 Kemarahan Yudha 2

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Masih dirumah sakit yang sama dengan tempat Gina dirawat. Arin terbaring belum sadarkan diri. Riska, Budo dan kakek Atmaja sedang berjaga menunggunya sadar.

Drrtt drrt

Ponsel Riska berdering, dilihatnya dilayar panggilan dari anaknya, Siska.

" Haloo,, kamu di,,, "

Belum selesai Riska beetanya, Siska sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Bu, aku mendorong Gina. Aku mendorongnya sampai jatuh dan berlumuran darah. Aku tidak tahu bagaimana kondisinya. Ku harap dia benar - benar lenyap dari dunia ini "

" Apa katamu? "

Riska terkejut mendengarnya dan sedikit berteriak dengan mengerutkan alisnya

" Benar bu, aku mendorongnya hingga terjatuh "

Siska menjawab tanpa ada ketakutan apapun

" Apa yang kamu lakukan? kenapa kamu mendorongnya? kita bisa dalam masalah besar sekarang! "

Riska yang kesal mulai meninggikan suaranya memarahi Siska

"Aku tidak peduli. Yang jelas sekarang aku puas, karena dia telah mendapatkan apa yang harus dia dapatkan. Dia sudah membuat kita menderita bu. Aku bahkan berharap dia lenyap dari dunia ini. Hahaha"

Siska terbahak membicarakan itu dengan ibunya

" Ada dimana kamu sekarang? "

Riska mulai panik mendengar pernyataan anaknya

" Aku di villa keluarga kita di kota B "

" Baiklah kamu tetaplah diam disana, jangan kemana - mana!

Setelah keadaan nenekmu membaik ibu akan kesana "

Riska kemudian menutup panggilan teleponnya dan menoleh kearah Budi yang dari tadi telah menatapnya

" Bagaimana ini, haruskah aku mengatakan yang sebenarnya?

Tapi jika aku tidak mengatakannya pun, dia tetap akan tahu kebenarannya "

Batin Riska yang diliputi keraguan dan ketakutan

" Apa yang terjadi? "

Tanya Budi dengan wajah datar

" Itu.. Itu.. Anu.. Siska tidak sengaja mendorong Gina hingga terjatuh "

Riska berkata terbata - bata karena gugup dan takut

" Apa katamu? "

Budi yang terkejut membelalakan mata dan menghampiri Riska. Memegang kedua tangan di sekitar bahu dan mencengkeramnya kuat

" Ach lepaskan, kamu menyakitiku! "

Riska meringis kesakitan

" Katakan sekali lagi! "

Budi yang marah membentak Riska

" Siska tidak sengaja mendorong Gina. Itu sebuah kecelakaan "

Jawab Riska dengan ketakutan

Budi menghempaskannya hingga teejatuh dan dia berlari ke ruang ICU rumah sakit. Dia yakin Gina dibawa kesini, karena rumah sakit ini paling dekat dengan hotel.

Dilihatnya keluarga Gina sedang menunggu diluar ruang ICU. Begitu dia mendekat Gadis langsung menghampirinya.

Plak

sebuah tamparan yang jeras melayang dipipinya, begitu kerasnya hingga memberikan bekas.

" Belum puas kamu dan keluarga mu menyiksa kami? Sekarang anak kesayangan mu itu berani melukai putriku. Kamu bilang akan selalu menyayangi dan melindunginya, hingga aku rela memberikan hak asuhnya padamu. Nyatanya apa? Dari kecil hingga sekarang dia dewasa, bahkan setelah dia menikah, kalian tetap saja menyiksanya. Keluarga macam apa kalian ini? "

Gadis berteriak meluapkan amarah dan kekesalannya pada Budi.

Budi hanya bisa tertunduk, menerima apa yang memang jadi kesalahannya. Karena dia tentara yang selalu ditugaskan di luar kota, dia tidak pernah bisa melindungi putrinya.

" Maafkan aku "

Hanya itu yang dia katakan dalam penyesalannya

" Aku tidak ingin lagi melihatmu atau keluargamu ada disekitar kami lagi!

Jangan pernah ganggu kami lagi! "

Gadis mamalingkan wajahnya dari Budi

" Izinkan aku melihatnya! "

Suaranya lemah, air matanya menetes di wajahnya

" Dia masih koma dan belum bisa dijenguk. Kami belum tahu kapan dia akan sadar "

Yudha dengan tenang menjawab pertanyaan ayah mertuanya dengan suara yang lemah dan sedih tanpa menoleh ke arahnya sedikitpun. Dia memberi jeda saat berbicara kemudian melanjutkan kata - katanya

" Kali ini aku tidak akan membiarkan putrimu lolos, semua ini terjadi karena dia. Dia harus masuk penjara secepatnya dan mendapatkan hukuman yang berat karena telah mencelakai istriku. Tidak ada satu orang pun yang bisa membantunya untuk dapat lolos sama sekali " sambungnya dengan penuh ketegasan tanpa ingin bantahan. Aura seketika berubah mencekam.

Semua orang hanya diam melihat kemarahan Yudha, bahkan kakek dan neneknya tidak berani bicara. Yudha memang dikenal sebagai bisnis man muda yang dingin dan tidak bisa disentuh. Kali ini mereka melihat dengan jelas bagaimana tindakan Yudha saat orang yang dicintainya terluka. Dia tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja