Chapter 69 Rumah utama keluarga Kusuma (II)

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Mereka duduk bersama di ruang makan, menikmati hidangan makan malam yang telah nenek Julia persiapkan.

" Makanlah nak, tidak perlu merasa malu atau sungkan! "

Julia dengan penuh keramahan mempersilakan Gina untuk makan

" Baik nek, terimakasih! "

Yudha menyendokan nasi beserta lauknya untuk Gina.

Sang kakek yang melihatnya tersenyum meledeknya.

" Ternyata si gunung es ini bisa juga bersikap lembut dan perhatian. Lantas kenapa selama ini kamu bersikap dingin kepada setiap wanita yang mendekati mu?

Sok jual mahal kamu. cih "

" Ach mereka hanya ingin mengincar harta dan ketenaran saja kek. Lain dengan yang disebelah ku ini nih "

Yudha sedikit mendelik kearah Gina. Menunjuk dengan ekspresi wajahnya

" Hahaha,, Hebat kamu Gina, bisa bikin gunung es ini mencair! "

Kakek Wijaya terbahak dan Gina tersipu malu

Setelah selesai makan malam mereka pindah keruang keluarga..

Yudha duduk disebelah Gina dengan melingkarkan sebelah tangannya disekitar pinggang Gina dan sebelah kaki bertumpu ke kaki satunya.

Kakek Wijaya juga duduk disebelah nenek Julia.

" Kek, nek, Gina ada hadiah kecil buat kakek dan nenek. Semoga kalian suka dengan hadiah Gina. Gina tidak tahu harus belikan kakek dan nenek hadiah apa. Kebetulan Gina lihat jam tangan ini jadi Gina dan Yudha beli "

Gina memberikan kedua kotak itu kepada kakek dan nenek Yudha

Dibukalah kotak itu oleh kakek dan nenek Yudha secara bersamaan. Mereka tersenyum dengan hadiah itu dan mulai dikenakan

" Terima kasih Gina. Kamu memiliki selera yang bagus "

Ucap kakek Wijaya dengan senyum

" Oh iya Gina, kapan kakek dan ibumu akan berkunjung kesini lagi?

Sudah lama kami tidak bertemu "

" Entahlah nek, kakek Dirga selalu sibuk dengan perusahaan dan ibu sibuk dengan galeri seninya. Mereka jarang sekali memiliki waktu senggang "

" Bukannya kakekmu sedang berencana masuk ke pasar bisnis negara ini? "

Kakek Wijaya ikut berbicara sambil menyeruput teh yang diberikan nenek Julia.

" Benar kek, saya dengar juga begitu dan kakek akan bekerja sama dengan perusahaan Yudha. iya kan? "

Gina menoleh kearah Yudha saat berbicara meminta persetujuannya

" Benar, Kakek Dirga ingin memasuki pasar bisnis negara ini dan aku berencana kerja sama dengan perusahaannya "

" Kenapa kamu tidak mengambil alih saja perusahaan kakek mu disni Gin?

Jadi kakekmu tidak harus pulang pergi ke negara B. Akan sangat merepotkan jika dia memegang kendali perusahaan disana juga disini"

Kakek Wijaya sesaat memberikan jeda saat berbicara

" Kakekmu sudah cukup tua dan semua perusahaan kalian juga tergolong perusahaan besar "

" Akan aku pikirkan kek "

" Kek, nek, ini sudah larut, kami naik kekamar dulu. Kakek dan nenek juga harus istirahat "

Yudha berdiri dan mengajak Gina pergi ke kamar Yudha dilantai atas

" Kalian naik saja duluan. Sebentar lagi kakek dan nenek pergi istirahat "

Yudha menganggukkan kepala dan berjalan meninggalkan mereka.

Kakek Wijaya memperhatikan cucu mereka yang bejalan menaiki tangga

" Akhirnya Yudha menemukan pendamping hidupnya. Aku harap mereka bisa hidup bahagia dan Yudha bisa melupakan masa lalu yang menyakitkan itu "

" Kuharap juga begitu. Semoga Gina bisa memberikan kebahagiaan kepada cucu kita"

Jawab nenek Julia dengan senyuman

=====

" Sayang, bagaimana dengan apa yang dikatakan kakek tadi. Apa kamu ingin mengambil alih perusahaan kakek Dirga?

Yudha bertanya pada Gina yang masih sibuk memilih piyama.

" Entahlah, aku tidak yakin "

Gina mengangkat bahu dan duduk disamping Yudha

" Aku biasa menjadi pegawai, apa aku bisa memimpin perusahaan besar? aku takut setelah aku mengambil alih perusahaan. Malah nantinya mengecewakan "

Gina tertunduk dengan mengerucutkan bibir

Yudha tersenyum melihat perilaku istrinya yang seperti anak kecil.

Yudha berbalik kearah istrinya, memegang kedua lengan dekat pundak Gina, menatap lekat kedua matanya dan berkata

" Sayang dengarkan aku! Kamu sudah terbiasa dengan jabatan tinggi dikantor dan memimpin karyawan. Aku yakin kamu juga akan mampu dan sanggup memegang jabatan yang lebih tinggi. Aku juga akan selalu membantu dan mendukungmu. Tapi.. "

Gina memicingkan mata karena perkataan Yudha yang terputus

" Tapi apa? "

" Kamu jangan dulu menyebarkan berita ini. keluarga Atmaja belum tahu tentang ibu yang sebenarnya. Jadi kita tunggu waktu yang tepat untuk memberi mereka kejutan "

Yudha tersenyum menyeringai penuh kelicikan

" Baik, aku mengerti sayang.

Emmnn.. epertinya suamiku ini mencoba mengajariku cara bertindak kejam "

Gina berbicara dengan nada yang menggoda

" Dengan senang hati. Aku akan mengajarimu caranya memberikan pelajaran dalam bisnis "

" Ish dasar..

Baiklah. Sesuai keinginanmu Tuan "