Chapter 67 Bunga tanda cinta

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Sayang kita mau membeli apa untuk kakek dan nenekmu? "

Mereka berkeliling mall untuk mecarikan sesuatu untuk kakek dan nenek Yudha.

Hendri dan Satya langsung pulang begitu makan siang dengan Andika selesai.

" Entahlah, selama ini aku tidak pernah membelikan mereka apapun. Kurasa mereka sudah memiliki semuanya, jadi aku tidak tahu harus memberikan apa untuk mereka "

Yudha mengangkat bahunya dan juga bibir bawahnya.

" Bagaimana kalau kita pergi ketoko itu? "

Gina menunjuk ke arah sebuah toko jam tangan. Dan Yudha menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Gina

" Baiklah kita pergi kesana "

Mereka berdua berjalan memasuki toko tersebut dan mulai berkeliling mencari jam tangan yang cocok.

" Waah lihatlah ini. Apakah ini cantik?

Kakek pasti akan terlihat gagah menggunakan ini! "

Pandangan Gina tertuju pada jam tangan bermerek Hublot yang dibandrol dengan harga kira - kira 4-5jt dolar

" Baiklah kita ambil yang ini! "

Yudha memanggil pramuniaga dan memintanya membungkus jam tangan pilihan mereka

" Lalu kita belikan apa untuk nenek Julia! "

Gina berguman dan mulai berfikir, sebelah tangannya memegang dagu dan matanya mulai memandang sekeliling. Mencari sesuatu. Maaih didalam toko yang sama dilihatnya jam tangan merek Cartier Paris Original dengan model simpel tapi elegan. Ada sedikit taburan permata disekelilingnya.

" Untuk nenek jam tangan ini saja ya? "

Gina menoleh kepada Yudha dan bertanya padanya. Yudha tersenyum dan mengiyakan saran sang istri.

" Nona tolong bungkus yang ini juga ya! "

Pinta Gina pada pramuniaga yang melayaninya.

Gina mengernyitkan alis karen perkataannya diabaikan oleh pramuniaga tersebut. Dilihatnya sang pramuniaga tidak fokus dan hanya menatap Yudha.

Tik.. tik..

" Nona tolong bungkus juga jam tangan ini! "

Gina menjentikan jari dan menyadarkan sang pramuniaga dari lamunannya

" Ach,, maaf tuan nona. Akan segera disiapkan! "

Dia segera menyiapkan pesanan Gina dan membawanya ke meja kasir

Gina dan Yudha pun mengikutinya ke meja kasir untuk membayar tagihannya.

Yudha mengambil dompet dan mengeluarkan kartu kredit miliknya.

Sang kasir pun ikut terpesona oleh ketampanan Yudha

" Nona, bisakah anda berkonsentrasi dalam pekerjaan anda?! "

Gina yang mulai kesal berbicara dengan tenang namun terdengar tegas

" Maaf nona. Ini, silahkan barang pesanan anda "

Penjaga kasir menyerahkan jam tangan pesanan Gina

" Terima kasih "

Gina dan Yudha meninggalkan toko setelah mendapatkan apa yang mereka cari.

" Lain kali saat kita jalan bersama, aku akan memintamu mengenakan masker "

Gerutu Gina dalam perjalanan meninggalkan mall dan Yudha tersenyum mendengar ucapan Gina. Dia melingkarkan sebelah tanggannya di pundak Gina

" Jadi kamu cemburu sayang?

Kamu tidak perlu khawatir, karena tidak akan ada orang lain yang akan mencuri fokusku padamu "

"Mereka tidak dapat mengambil sedikitpun perhatianku. Karena aku tidak dapat mengalihkan perhatianku dari mu "

Yudha menggoda Gina sepanjang perjalanan menuju mobil1

" Berhentilah untuk terus menggodaku. Aku tidak suka jika mereka terus menatapmu begitu. Mata para gadia itu seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya "

" Padahal aku ada disampingmu, tapi sepertinya mereka tidak bisa melihatku "

Gina berkata dengan wajah tertunduk dan sedih.

Yudha tidak suka melihat Gina bersedih, dia melihat sebuah toko bunga dan ada karangan bunga yang indah disana

" Kamu tunggu disini sebentar ya sayang! "

" Kamu mau pergi kemana? "

"Hanya sebentar, tunggu saja! "

" Baiklah, jangan terlalu lama"

Yudha bergegas memasuki sebuah toko bunga, dilihatnya ada berbagai bunga yang indah. Karena merasa bingung, ia pun meminta bantuan kepada penjaga toko

" Permisi, saya mencari bunga yang melambangkan rasa syukur, terima kasih dan tentunya rasa cinta saya. Apakah ada bunga yang cocok "

" Tentu ada tuan. Sebentar biar saya ambilkan! "

" Ini tuan, bunga Hydrangea. Bunga ini melambangkan rasa syukur, terima kasih dan cinta kepada pasangan. Jadi anda bisa menympaikan rasa syukur anda karena mendapatkan pasangan seperti istri atau kekasih anda"

Yudha pun tersenyum mendengarnya

"Baiklah. Tklolong rangkaikan bunga ini seindah mungkin! "

" Baik tuan"

Tak lama berselang

" Ini tuan bunga anda. Terima kasih semoga pasangan anda menyukainya"

Yudha meninggalkan toko bunga dia membelikan sebuah karangan bunga Hydrangea yang berwarna warni. Ada warna pink, ungu muda dan ungu gelap yang begitu cantik terangkai menjadi sebuah karangan bunga indah.

Dilihatnya sang istri yang menunggunya. lalu dia muncul dan menyodorkan bunga dari arah belakang Gina. Gina terkejut melihat karangan bunga. Dia menoleh kearah pemberi bunga dan dilihatnya sang suami.

" Ini untuk kamu sayang,. Aku tidak ingin melihatmu bersedih. Aku mencintaimu dan aku bersyukur setiap harinya, karena menjadi pendampingmu "

Sontak Ginapun bahagia dan terharu mendapat bunga pertama dari sang suami. Ini bunga pertama yang ia dapat dari orang yang mencintainya

" Terima kasih banyak "

Ginapun berhampur kepelukan sang suami dengan berlinang air mata

Yudha yang sudah terbiasa dengan sikap sang istri yang mudah terharu hanya tersenyum. Dia mengelus punggung sang istri dan mengecup pucuk kepalanya