Chapter 23 Kenangan buruk masa lalu

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Amara pun merasa kesal, melihat Gina dan Julian terus bercengkrama. dan dia mulai membuat keributan " Huh, hebat ya mantan siswa drop out dari kampus bisa punya jabatan tinggi diperusahaan. Ga mungkin kan perusahaan itu percaya sama seorang wanita penggoda? Atau mungkin dia harus lewat jalan lain supaya bisa dapat posisi itu"

Gina yang mendengar kata - kata itu mulai pucat. Kakinya lemas, tatapannya kosong. Dia teringat kejadian ketika masa kuliah, saat dia hendak diperkosa oleh salah satu dosen kampus dan berhasil membebaskan diri dengan cara menusuk sebelah mata dosen itu menggunakan bolpoin hingga buta. Tapi dia di DO dari kampus karena dituduh sebagai perempuan penggoda dan mencelakai orang lain.

Angel memperhatikan keadaan Gina, dia menggenggam tangan Gina berusaha memberikan dukungan. "Diam kamu, jangan bicara sembarangan. Itu semua tidak bener. Gina hanya membela diri saat itu"

Angel yang merasa kesal membentak Amara.

"Apanya yang tidak mungkin? Buktinya dia di DO dari kampus. Bahkan ayahnya sendiri aja mengirim dia ke luar negeri saking malunya punya anak seperti dia" Amara tersenyum puas, sementara Siska pura - pura membela Gina

"Amara, itu tidak bener, kakak tidak melakukan itu dengan sengaja. Aku tahu betul bagaimana kakak"

"Sudahlah Siska kamu tidak perlu terus membela dia. Sedangkan dia saja selalu jahat sama kamu"

Gina diam termenung dengan wajah pucat dan kaki gemetar. Dia tidak mengatakan apapun. Jelas peristiwa itu masih membekas di pikirannya. Angela yang merasa khawatir melihat keadaan temannya memberikan segelas jus.

"Minum ini dulu, setelah itu kita pergi dari sini". Gina mengambil jus dari tangan Angel dan menggelengkan kepala " Kamu tetap tinggal disini saja, nikmati acaranya. Sebentar lagi Yudha kesini menjemputku" Tidak lama ponsel Ginapun berdering

" Hallo sayang, aku sudah menunggu diluar gedung. Cepatlah turun!"

"Baiklah aku akan turun sekarang"

Gina bangun dari kursinya dan pamit kepada semua temannya "Baiklah nikmati pesta kalian, aku tidak mau merusak kesenangan kalian hari ini" Gina hendak pergi dengan suasana hati yang buruk, tertahan dengan kedatangan Riko yang berada didepan pintu.

Melihat kedatangan Riko, Siska hendak pamit pada semua temannya "Aku pergi duluan ya, selamat bersenang-senang" Dia melambaikan tangan.

"Tagihannya biar saya yang bayar" Riko berkata pada pelayan yang mengantarkan minuman sambil mengeluarkan dompet. " Maaf tuan, semua tagihannya sudah dibayar oleh tuan yang tadi datang atas nama nona Gina"

Siska dan Riko menoleh kepada Gina

Gina yang mendengar kata-kata sang pelayan hanya tersenyum sinis dan pergi melewati Riko yang berdiri didepannya.

Dia berjalan menuju sang suami yang bersandar di pintu mobil. Yudha menyambut Gina dan membukakan pintu mobil untuknya .

Riko dan Siska menatap pasangan itu dari kejauhan. "Apa kak Gina bersama pria lain lagi? Bukankah 2 hari lalu dia bersama tuan Yudha?"

Riko tidak menanggapi ucapan Siska, Ada rasa kesal dihatinya melihat Gina bersama pria lain.

Yudha memperhatikan raut wajah murung sang istri " Sayang,, apa terjadi sesuatu didalam sana? kenapa kamu terlihat sedih dan pucat?" Yudha khawatir pada istrinya, tapi Gina hanya menggelengkan kepala tanpa sepatah katapun sampai mereka tiba dirumah.

Yudha yang bingung dengan sikap istrinya langsung menghubungi Hendri

"Periksa apa yang terjadi diruang karaoke tempat Gina dan temannya berkumpul. Berikan laporan selengkapnya"

Setelah selesai melakukan panggilan, lebih tepatnya perintah. Dia menyusul istrinya ke kamar mereka yang berada di lantai atas.

Ginapun seperti biasanya membantu sang suami melepas jas yang dikenakannya dan menggantungnya kembali. Tapi ekspresi sedih sangat terlihat diwajahnya dan itu membuat Yudha merasakan sakit dihatinya. Istri yang biasanya ceria dan manja ketika bersamanya. Hari ini sangat murung dan diam tanpa berkata apapun.