Chapter 14 Memberikanmu semangat baru sebelum mulai bekerja

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Gina memperhatikan dengan tatapan dingin.

"Kak, apa yang kakak lakukan disini? tadi aku melihatmu bersama seorang pria,,"

"Sejak kapan kamu peduli padaku?"

"Kak,,, aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita. Tidak bisakah kamu memberikan restu padaku dan mulai semua dari awal?"

"Kamu memanggilku hanya untuk membicarakan itu?

Sudah kukatakan berulang kali jangan pedulikan aku, dan jangan pernah menggangguku lagi. Aku hanya ingin hidup tenang"

"Tapi kak, kita ini bersaudara bagaimana pun kita tetaplah kakak adik"

"Cih... kakak adik katamu?

Adik yg selalu memfitnah ku dibelakang dan baik hati bagai peri di depanku"

"Aku tidak butuh saudara sepertimu!"

Gina berbicara tenang dengan kedua tangan melingkar di dada.

Rikopun datang dan ikut berbicara dengan mereka berdua

"Gina!

kamu tidak boleh bicara begitu, Siska benar-benar merasa menyesal dan ingin berbaikan denganmu"

Riko bicara dengan nada kesal, sedangkan Siska mulai terisak

"Sudahlah,, harus berapa kali aku katakan kepada kalian untuk tidak menggangguku lagi! Aku tidak peduli dengan apa yang kalian berdua lakukan.

Gina masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri melihat kepergian Gina

"Aku tidak bisa melihat siapa pria yang berada di dalam mobil itu, tapi sepertinya kakak tidak bersama dengan orang biasa"

"Entahlah" Riko mengangkat bahu sambil menggandeng Siska pergi

Gina menatap Yudha

"Apa kamu membenciku setelah melihat sikapku kepada mereka?"

"Tentu saja tidak, apapun yang kamu lakukan aku akan selalu mendukungmu. Bahkan jika kamu tidak bisa menangani mereka. Aku akan menangani mereka untukmu"

Yudha tersenyum manis sambil mengelus kepala Gina.

"Aku bisa menangani mereka"

"Baiklah"

Gina meringis merasakan sakit dibahunya

"Apa kamu melukai bahumu lagi?

"Entahlah, mungkin saat Riko menahan ku tadi siang lukaku sedikit terbuka"

Yudha menyingkap rambut Gina dan melihat bahunya kembali berdarah.

"Bagaimana ini bisa terjadi, kita harus segera mengobatinya lagi"

"O iya, apa kamu mendapat undangan pertunangan Riko dan Siska?"

Gina mengalihkan pembicaraan mereka

"Ya, aku mendapatkannya tapi kurasa aku tidak akan pergi. Apa kamu akan pergi?"

"Kurasa tidak, aku malas sekali jika harus kembali kerumah itu"

"Baiklah kamu tidak usah pergi"

Pasangan suami istri itu tiba dirumah. Yudha bergegas mengambil kotak p3k dan mengobati luka Gina. Meskipun baru beberapa hari mereka menikah dan belum berhubungan layaknya suami istri namun mereka semakin dekat.

Gina sangat menyukai perhatian kecil yang diberikan Yudha, karena selama ini dia tidak pernah mendapat perhatian yang berlebih dari keluarganya ataupun Riko, mantan tunangannya yang direbut Siska..

"Bisa kah aku mulai pergi kekantor besok?

aku sangat bosan dirumah" Rengek Gina kepada Yudha

"Apa lukamu baik-baik saja"

Yudha mendekat duduk disamping istrinya

"Sungguh aku sudah lebih baik, aku sungguh ingin melakukan sesuatu"

"Baiklah, tapi kamu jangan memaksakan diri. Ok"

"Oke,,"

Gina bahagia hingga hampir melompat dari tempat tidur. Diapun berdiri dan menyiapkan baju tidur untuk suaminya. Sedangkan Yudha pergi kekamar mandi.

Yudha keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk saja. Rambut basah memancarkan aura seksinya dan dada bidangnya sungguh membuat Gina terpana dan tak berkedip.

"Apa kamu begitu terpesona melihatku? "

Yudha mendekat dengan senyum menyeringai membuat Gina tersadar dari lamunanya.

Gina tersipu malu dan menundukan kepala. Yudha tersenyum jahil dan mengangkat Gina ke tempat tidur

"Aaach,, apa yang kamu lakukan?

turunkan aku!"

Gina memukul pelan dada Yudha

"Memberikanmu semangat baru sebelum mulai bekerja besok. Kamu sudah siap kan?

luka mu juga mulai sembuh. dan aku akan melakukannya perlahan"

Gina tersipu "Tapi kan kamu sudah mandi"

"Kita bisa mandi lagi berdua"

Yudha kembali tersenyum

dan tak lama, handuk dan baju Gina pun berserakan dilantai..