Chapter 13 Dia tidak bersama sugar daddy kan?

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Bukk..

"Aaachh..."

Gina terkejut ketika dia menabrak seseorang didepannya

"Sayang,, tidak bisakah kamu lebih berhati - hati dan tidak ceroboh?"

Pria itu tesenyum dan memegang kedua tangan Gina agar tidak jatuh.

Gina mengangkat kepalanya menatap pria itu.

Pria yang tersenyum kepadanya dan berkali-kali dalam setiap pertemuannya selalu melindunginya. Memberikan rasa aman meskipun pria itu belum lama dikenalnya...

Yah dia adalah suaminya, Yudha. Seorang pebisnis muda no 1. Pria yg kata orang dingin dan tak bisa disentuh kini menjadi suaminya. Menjadi sandaran dan tempat berlindungnya.

Mata Gina mulai berkaca-kaca melihat pria itu. Entah kenapa Gina tidak bisa menahan air mata didepannya. Gina menghambur kepelukannya sambil menangis. Kepedihan yang selama ini dia rasakan tumpah didepan pria ini..

"Hei,, kenapa?

Apa yg terjadi?"

Tanya Yudha dengan mengangkat dagu Gina agar perempuannya itu menatap matanya.

Gina hanya menggelengkan kepalanya perlahan dan menangis cukup lama. Yudha hanya memeluk dan mengelus punggungnya. Berusaha membuat istrinya tenang dan nyaman. Setelah Gina mulai tenang dan berhenti menangis diapun mulai bicara

" Kenapa kamu kesini? "

"Untuk menjemputmu! "

"Bagaimana kamu tahu kalau aku kesini? "

"Aku bertanya pada sistenmu, dia bilang kamu sering datang kesini"

Gina menganggukan kepalanya.

Risti asisten Gina memang tau kalau Gina suka kesini. Terkadang Risti yang Gina suruh kesini untuk mengantarkan barang - barang jika dia tidak sempat.

"Yuk pergi, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat!"

"Kemana?"

"Sudah, ikut saja"

Yudha mengambil kunci mobil Gina dan memberikannya pada Hendri. Lalu dia membukakan pintu mobil untuk Gina.. Perhatiannya pada Gina membuat Hendri melongo

"Tuan yang biasanya begitu dingin pada orang lain bisa begitu perhatian pada nyonya, memang ya cinta bisa merubah kepribadian orang" gumamnya..

Mereka berkendara ke kawasan mall yang elit dan masuk ke toko perhiasan. Yudha mengisyaratkan manager untuk mengambil pesanannya sebelumnya. Tidak lama manager datang dengan membawa sepasang cincin kawin. Yang 1 cincinya kecil dengan taburan berlian kecil dipinggir dan 1 berlian yang agak besar dibagian atas. Cincin 1 lagi dengan model yg sama hanya saja tidak ada berliannya.

"Apa kamu menyukainya" Yudha bertanya sambil mengelus pipi Gina

Gina mengangguk dan matanya mulai berkaca-kaca. Dia terharu dengan semua perlakuan Yudha padanya.

"Kapan kamu memesannya?"

"Sudah beberapa hari yg lalu. Kenapa kamu jadi mudah sekali menitikan air mata?"

Yudha menghapus air mata dipipi Gina

"Jangan pernah kamu lepaskan cincin ini!

Hmmn cantik, aku memang tidak salah memilih model cincin"

katanya sambil memakaikan cincin itu ditangan Gina

"Aku memang memiliki tangan yg indah, jadi model cincin seperti apapun akan cocok ditanganku. Tapi,,, kenapa berliannya kecil sekali? kukira dengan semua yang kamu miliki akan memesan cincin dengan berlian besar"

Gina cemberut menatap cincin itu

"Hahaha.. jadi kamu lebih suka berlian yang besar?

Aku bisa memberikan semua perhiasan yang ada ditoko ini jika kamu mau"

" Tidak, terimakasih. Ini sudah cukup untuk ku! "

Yudha sambil tersenyum menggandeng Gina, meletakkan tangannya yang besar dibahu Gina

"Ayo kita berkeliling dulu sebentar, kita makan malam disini saja"

Hendri mengikuti mereka dari belakang

Setelah selesai makan, tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang memperhatikan dari dalam toko pakaian pengantin.

"Riko, bukankah itu kakak? Dia sedang bersama siapa?

kenapa mereka terlihat sangat dekat?

Dia tidak mungkin bersama sugar daddy kan?"

Siska berbicara pada Riko, menunjuk kearah Gina berjalan.

Riko hanya terdiam tanpa memberi tanggapan.

"Aku ingin tahu apa yang kakak lakukan"

Siska bergegas mengejar Gina ke parkiran..

"Kakak!"

Gina yang hendak masuk mobil pun mendesah, berbalik dan menatap kearah sumber suara..

Yudha yang sudah berada didalam mobil Roll Royce miliknya hanya diam dan memperhatikan saja.