Chapter 121 BAB 120

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Setelah kepergian Romi, Ricko masuk ke dalam kamarnya dengan membawa amplop coklat berisi uang 5 juta. Ia akan memberikan uang itu pada Intan untuk belanja pembantunya setiap hari. Ricko tahu Intan tidak pernah menggunakan kartu debit dan kredit yang ia berikan, sehingga ia memberikan uang cash itu pada Intan.

“Ini apa Mas?” Tanya Intan setelah menerima amplop yang diberikan Ricko.

“Bukalah!” Perintah Ricko. Intan pun membukanya dengan hati – hati dan betapa terkejutnya Intan saat melihat uang yang begitu banyak di dalam amplop.

“Ini uang apa Mas?” Tanya Intan pada Ricko.

“Uang belanja harian. Sekarang kita sudah punya pembantu. Jadi biarkan mereka yang berbelanja, kamu tinggal memberi uang pada mereka.” Jawab Ricko menjelaskan.

“Okey.” Balas Intan lalu memasukkan uang itu ke dalam almari.

Malam hari Ricko dan Intan turun ke bawah untuk makan malam. Ricko membawa dua amplop berisi uang untuk Bu Ani dan Susi. Saat Bu Ani menaruh makanan di atas meja makan, Ricko memberikan uang itu pada Bu Ani.

“Terima kasih Pak.” Ucap Bu Ani senang.

“Tolong panggilkan Mbak Susi juga Bu.” Ujar Intan pada Bu Ani.

Setelah Susi datang, Ricko memberikan amplop berisi uang. Susi menerima amplop itu dan merasa bingung karena baru bekerja 2 hari tapi ia sudah menerima gaji.

“Pak, apa saya dipecat? Apa salah saya?” Tanya Susi sudah hampir menangis. Intan yang  melihat Susi hampir menangis karena menerima gaji di muka jadi tertawa terpingkal – pingkal.

“Tidak. Karena Bi Ani minta gaji di muka, jadi kamu juga menerima gaji di muka biar adil.” Jawab Ricko dengan santai.

“Oh begitu. Terima kasih Pak Ricko.” Balas Susi lalu kembali ke kamarnya untuk menyimpan uangnya.

Keesokan harinya ketika matahari baru terbit, Rena sudah datang ke rumah Ricko karena tadi malam Bu Ani menghubunginya dan mengatakan kalau uang yang ia minta sudah ada. Ia datang ke rumah Ricko setelah bangun tidur, sehingga ia numpang mandi dan sarapan di rumah Ricko juga.

Ricko turun bersama Intan untuk sarapan pagi bersama. Saat Ricko dan Intan menuruni tangga, mereka melihat Rena sedang duduk di meja makan menunggu sarapan di sajikan. Ricko mengerutkan keningnya saat melihat orang asing di rumahnya.

“Siapa dia?” Tanya Ricko pada Intan.

“Nggak tahu Mas.” Jawab Intan sambil menggelengkan kepalanya.

“Rena minggir! Pak Ricko sudah turun.” Seru Bu Ani pada Rena saat melihat Ricko dan Intan sudah berjalan ke arah meja makan.

“Ini siapa Bu Ani?” Tanya Intan pada Bu Ani saat sudah sampai di meja makan.

“Perkenalkan saya Rena anaknya Bu Ani.” Ujar Rena memperkenalkan diri setelah berdiri dari kursi yang ia duduki.

“ Oh anaknya Bu Ani. Saya Intan.” Balas Intan sambil mengulurkan tangannya pada Rena. Rena pun menerima uluran tangan Intan.

“Maaf Pak, anak saya pagi – pagi datang ke sini karena ingin mengambil uang.” Ujar Bu Ani meminta maaf pada Ricko. Ricko menganggukkan kepalanya lalu menyeruput kopi di depannya.

“Ayo ikut sarapan bersama kami Mbak.” Ajak Intan pada Rena.

“Apa boleh?” Tanya Rena senang.

“Tentu.” Jawab Intan sambil tersenyum.

Rena pun duduk di meja makan sambil tersenyum senang dan ia memilih kursi di samping Ricko. Ricko meliriknya dengan tatapan tidak suka. Rena tidak tahu kalau Intan adalah istrinya Ricko. Ia mengira kalau Intan adalah adiknya Ricko karena usia Rena lebih tua 2 tahun dari Intan.