Chapter 83 BAB 83

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Di tengah perjalanan Intan merasa sangat lapar karena belum makan siang. Ia pun memeluk lengan kiri Ricko dan merengek.

"Mas... aku merasa lapar. Bisakah kita makan dulu sebelum pulang?" Ujar Intan merajuk.

"Mau makan apa?" Tanya Ricko masih fokus mengemudi.

"Mmmm... seafood yang seperti waktu itu Mas. Aku pengen makan di suapin Mas Ricko." Jawab Intan tersenyum malu.

"Di bungkus saja ya? Kita makan di rumah." Balas Ricko.

"Iya Mas. Makasih..." Ujar Intan senang lalu mengecup pipi Ricko.

'Dulu aja nggak mau di apa - apain. Di cium gemetar dan nangis. Sekarang udah tahu rasanya nyosor - nyosor sendiri.' Batin Ricko sambil tersenyum.

Setelah sampai di rumah makan seafood, Ricko turun dari mobilnya dan menyuruh Intan untuk menunggu di mobil. Intan pun menyetujuinya. Sejujurnya Intan merasa mual jika berdekatan dengan Ricko.

Di dalam mobil Intan mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan di whatsapp grup yang isinya Melly, Rita, Vina, dan Intan.

Intan : Besok ke rumah ya

Rita : Ngapain?

Intan : Katanya minta oleh - oleh?

Vina : Siap bos ????

Melly : Okey

Setengah jam kemudian Ricko kembali dengan membawa bungkusan di tangannya. Saat Ricko masuk ke dalam mobil, Intan menghirup bau kepiting caos. Itu membuat air liur Intan mengalir.

"Ayo cepat pulang Mas. Aku sudah tidak sabar." Ujar Intan pada Ricko dengan semangat.

"Mangkanya jangan melewatkan makan siang. Itu bisa membuatmu sangat kelaparan dan sakit." Balas Ricko sambil menyalakan mobilnya dan melajukan ke rumahnya.

"Iya Mas. Nggak akan di ulangi lagi." Jawab Intan sambil tersenyum.

Sesampainya di rumah, Intan segera turun membawa bungkusan kepiting caos di tangannya menuju dapur. Ricko merasa heran dengan Intan akhir - akhir ini. Ia lebih, manja, kekanak - kanakan, dan sering merajuk ini itu. Padahal awal menikah Intan begitu dewasa dan mandiri.

Ricko keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah lalu menaiki tangga menuju kamarnya. Sebelum makan ia ingin mandi dulu.

Di luar rumah, orang yang membuntuti Ricko mengirim beberapa foto ke Rossa melalui aplikasi whatsapp. Diantaranya foto ketika Intan masuk ke dalam mobil saat akan pulang dari rumah Pak Bambang dan ketika Intan keluar dari mobil saat sudah sampai di rumah Ricko.

Setelah mandi Ricko turun dan duduk di meja makan di mana Intan sudah menunggunya.

"Mas... suapin... aaaa..." Ujar Intan pada Ricko lalu membuka mulutnya.

"Sebentar... mau di suapi pakai tangan apa pakai mulut?" Tanya Ricko menggoda.

"Ih Mas Ricko aneh - aneh aja. Namanya nyuapi ya pakai tangan atau sendoklah..." Balas Intan.

"Kamu belum pernah ya? Biar aku kasih tahu sekarang." Ujar Ricko lalu memasukkan daging kepiting ke mulutnya. Setelah itu ia menghadap ke arah Intan dan memegang kedua pipi Intan. Lalu Ricko mencium bibir Intan dan memindahkan kepiting di dalam mulutnya ke mulut Intan. Intan membelalakkan matanya karena kaget dengan cara Ricko menyuapi sekaligus menciumnya. Pipinya terasa panas dan akhirnya memerah karena malu. Intan mengunyah kepiting di dalam mulutnya tanpa ekspresi. Setelah melepas ciumannya Ricko melihat ekspresi Intan yang masih tertegun. Ia tersenyum lalu melanjutkan makan kepitingnya.

"Enak?" Tanya Ricko sambil tersenyum.

"Enak kepitingnya." Jawab Intan sambil mengunyah.

"Ciumannya?" Tanya Ricko lagi.

"Apaan sih Mas... kamu mesum ah. Mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Balas Intan.

"Kesempatan kesempitan apa? Itu adalah metode cara menyuapi teromantis masa kini. Kamu kan tidak pernah pacaran, jadi kamu nggak tahu." Bual Ricko sambil menahan senyum.

"Oh jadi Mas Ricko sering melakukan ini sama Rossa? Hm?" Tanya Intan menuduh.

"Hei... kenapa kamu marah? Rossa hanyalah masa laluku. Sekarang kita sudah menikah. Aku tidak akan kembali lagi padanya. Aku juga sudah berjanji tidak akan menceraikanmu. Apalagi yang kamu takutkan?" Balas Ricko.

"Aku tidak suka Mas Ricko dekat - dekat dengan wanita lain!" Ujar Intan.

"Kamu cemburu?" Tanya Ricko menyelidik.

"Tentu saja tidak. Aku... aku... hanya tidak suka!" Jawab Intan.

"Itu namanya cemburu. Masih saja tidak mau mengaku." Balas Ricko seraya tersenyum lalu melanjutkan makannya.

'Aku cemburu? Masa' sih?' Batin Intan.

"Buka mulut!" Perintah Ricko. Intan pun patuh dan membuka mulutnya lalu Ricko memasukkan daging kepiting ke mulut Intan.

Setelah menghabiskan kepiting jumbo berdua, kini Ricko dan Intan naik ke atas bersiap - siap untuk tidur.