Chapter 69 BAB 69

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Pagi hari seperti biasa Intan bangun pagi. Tapi kali ini ia tidak langsung membantu ibunya memasak, ia mandi dulu karena tadi malam habis bertempur dengan Ricko.

Ibunya pun maklum karena anaknya sudah menikah. Mungkin sebentar lagi ia akan memiliki cucu, pikirnya.

Setelah Intan mandi dan berganti pakaian, ia membantu ibunya memasak di dapur. Sedangkan Ricko mandi di kamar mandi. Sebenarnya ia sedikit malu karena di rumah Intan hanya ada satu kamar mandi. Tidak ada kamar mandi di dalam kamar.

Setelah sarapan Ricko, Intan, Pak Ramli, dan Bu Romlah ke rumah sakit bersama. Di sana semua orang sudah menunggu kedatangan Ricko. Seorang dokter dan seorang perawat akan mendampingi keberangkatan mereka ke Singapura.

Kini Pak Bambang, dokter, perawat, Bu Sofi, dan pembantunya berangkat menaiki mobil ambulans. Sedangkan Ricko, Intan, Pak Ramli, dan Bu Romlah menaiki mobil pribadi Ricko.

Sesampainya di bandara pesawat yang di siapkan Ricko sudah siap. Perawat dan dokter mendorong brankar Pak Bambang masuk ke dalam pesawat. Bu Sofi berpamitan dengan Pak Ramli, Bu Romlah, dan Intan. Begitu juga dengan Ricko. Intan meneteskan air mata. Ini kedua kalinya Intan di tinggal jauh sama Ricko. Entah kenapa ia merasa sangat sedih. Mungkin ia sudah menyayangi Ricko karena seringnya penyatuan tubuh di antara mereka. Ricko juga memperlakukannya dengan baik selama ini. Sebelum berangkat ke rumah sakit tadi pagi pun, Ricko memberikan kartu kredit dan debit pada Intan.

"Mas cepat pulang..." Ucap Intan sambil memeluk Ricko.

"Iya pasti. Aku masih punya hutang membuatmu hamil." Bisik Ricko di telinga Intan sambil tersenyum. Wajah Intan pun memerah setelah mendengarnya.

"Dasar mesum!" Balas Intan.

"Jangan menangis lagi. Tumben akhir - akhir ini kamu manja dan cengeng sekali?" Ujar Ricko sambil menyeka air mata Intan.

"Aku menyayangimu Mas..." Jawab Intan jujur. Ricko tersenyum bahagia mendengar pengakuan Intan.

"Aku juga menyayangimu istriku..." Balas Ricko sambil mengecup kening Intan.

Setengah jam kemudian pesawat yang di tumpangi Ricko dan keluarganya lepas landas. Intan menyaksikan dengan dada yang sesak. Ia pun menangis di pelukan ibunya.

Setelah itu mereka pulang menggunakan mobil Ricko.

Di perusahaan Romi memandangi wajah Intan di ponselnya. Ia mendapatkan foto Intan dari laptop Vina kemarin lalu menyimpan di ponselnya.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578128647896.jpg-original600webp?sign=00b47ea0d22db37340bdc0bdd8c3c2a5&t=5e72b600)

Ia merasa sangat iri dengan Ricko. Ia hanya bisa memandangi Intan dari foto di ponselnya. Sedangkan Ricko malah bisa memandangnya setiap hari. Bahkan bisa menjamah setiap inci tubuhnya termasuk menciumnya. Ia menyesal kenapa tidak bertemu Intan lebih dulu. Padahal Intan adalah teman adiknya si Vina. Ia juga masih penasaran kenapa Ricko tiba - tiba menikah dengan Intan. Padahal waktu itu ia masih berpacaran dengan Rossa. Kalau Intan hamil tidak mungkin, harusnya sekarang perutnya sudah membuncit. Ricko juga tidak pernah bercerita alasan ia menikah dengan Intan secara sembunyi - sembunyi. Semua orang di kantornya masih belum tahu kecuali Romi.

Romi pun masuk ke ruangan Ricko untuk menggantikan pekerjaan Ricko. Ia duduk di kursi Ricko dan melihat foto Intan di meja Ricko. Romi mengambilnya lalu membelai foto itu.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578142019363.jpg-original600webp?sign=12a2f4de26bb2e67cf49459eb8cd6f4b&t=5e72b600)

"Kamu cantik. Sayang sekali aku tidak bisa memilikimu." Gumam Romi sambil tersenyum lalu meletakkan foto itu kembali ke tempatnya. Romi tidak tahu kalau Intan tidak di perbolehkan pacaran sama bapaknya. Intan menikah dengan Ricko karena paksaan kedua orang tua mereka.