Chapter 62 BAB 62

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Setelah kepergian Ricko, Intan melihat sekeliling kamar Ricko. Ia melihat beberapa foto Ricko yang terpajang di dinding kamar sedang memakai pakaian olahraga.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578120980153.jpg-original600webp?sign=297bb28ab7d938972d50d6d4302ca78b&t=5e72b600)

Di atas almari ia juga melihat beberapa piala. Ternyata dulunya Ricko sangat pintar di sekolahnya. Ia selalu mendapatkan kejuaraan baik di akademik maupun olahraga. Intan mengambil salah satu piala itu dan melihat tulisan disana.

"Juara 1 lomba lari sekabupaten." Ujar Intan sambil membaca tulisan yang ada di piala. Ia pun meletakkan piala itu dan mengambil yang lain.

"Juara 1 lomba MIPA seprovinsi. Hmmm pantesan pinter." Gumam Intan lagi sambil memonyongkan bibirnya. Setelah itu Intan meletakkan kembali. Sebenarnya masih banyak piala lagi tapi Intan malas untuk membacanya.

Karena bosan Intan turun ke bawah dan menyalakan televisi di ruang tengah. Intan melihat chanel secara acak dan muncullah berita selebriti. Di berita itu mengabarkan bahwa model cantik Rossalinda sudah mendarat di Indonesia setelah dua bulan di Singapura. Masa kerja yang sebenarnya di perkirakan tiga bulan kini di percepat sehingga tidak sampai tiga bulan Rossalinda sudah bisa kembali ke Indonesia.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578120980155.jpg-original600webp?sign=b26462744bede29b74c3f88e1b48f1aa&t=5e72b600)

"Hmmm dia kan pacarnya Mas Ricko? Kalau dia kembali gimana nasibku? Kalau aku hamil gimana? Selama ini kan Mas Ricko nggak pernah pakai pengaman. Aku juga di larang minum pil KB." Gumam Intan. Ia tidak tahu kalau Ricko sudah putus dengan Rossa. Dan Ricko juga tidak memberi tahu Intan. Setelah Ricko pulang dari luar negri waktu itu, ia langsung meniduri Intan dengan paksa.

Intan menjadi kesal lalu mematikan televisinya. Ia pergi ke dapur hendak mencari makanan. Karena sudah lewat waktunya jam makan siang, ia merasa perutnya sudah lapar.

"Mbak nya mau apa?" Tanya pembantu yang di suruh Ricko siaga apabila Intan membutuhkan sesuatu.

"Mmmm saya lapar Mbak. Saya mau makan." Jawab Intan jujur sambil memegangi perutnya dan tersenyum canggung.

"Mbak nya mau makan apa? Biar saya masakin sebentar." Tanya pembantu itu sambil tersenyum.

"Terserah mbak aja. Yang gampang dan tidak merepotkan." Jawab Intan sambil tersenyum dan duduk di meja makan.

"Iya mbak. Tunggu sebentar ya." Ujar pembantu itu lalu membuka kulkas kebetulan ada ayam ungkep yang tinggal menggorengnya saja. Ia juga mengeluarkan beberapa sayuran untuk membuat pecel karena bumbu pecelnya juga sudah ada tinggal kasih air panas saja.

Setelah siap Intan memakannya dengan lahap karena itu memang sudah lewat jam makan siangnya. Selesai makan Intan kembali ke kamar Ricko di lantai atas dan akhirnya tertidur.

Sore hari Ricko sudah kembali dan melihat Intan tidur di kamarnya. Ia membiarkan Intan tidur lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi Ricko keluar dari kamar mandi dan melihat Intan sudah bangun duduk di tepi ranjang.

"Mas Ricko sudah pulang? Sejak kapan?" Tanya Intan saat melihat Ricko keluar dari kamar mandi.

"Baru saja. Sudah sore mandilah!" Perintah Ricko.

"Aku nggak bawa baju ganti Mas." Ujar Intan.

"Ayo ikut." Ajak Ricko lalu keluar kamar menuju kamar di sebelah kamarnya dimana kamar Sita berada.

"Pilihlah baju di almari itu!" Perintah Ricko sambil duduk di tepi ranjang Sita. Intan pun membuka almari milik Sita dan memilih pakaian yang cocok dengannya.

"Ambil pakaian tidur juga. Kita menginap disini malam ini" ujar Ricko lagi. Intan pun menuruti kata - kata Ricko. Ia mengambil dua potong pakaian setelah itu kembali ke kamar Ricko dan mandi.