Chapter 50 BAB 50

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Saat Ricko memasuki kamarnya ia melihat Intan menyisir rambutnya baru selesai mandi dan berganti pakaian. Ricko duduk di tepi ranjang sambil melonggarkan dasi di lehernya.

"Apa pembantu barunya sudah datang?" Tanya Ricko pada Intan.

"Apa Mas Ricko tidak melihatnya di bawah? Orangnya masih muda dan cantik. Mas Ricko sengaja ya milih yang bening - bening gitu?" Tanya Intan balik.

"Kemarin aku hanya menghubungi yayasannya minta dikirimkan seorang pembantu. Aku tidak tahu mereka mengirim pembantu yang seperti apa? Kalau kamu tidak suka aku akan meminta ganti pada yayasannya." Balas Ricko sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Nggak usah Mas. Nggakpapa yang ini aja. Siapa tahu dia kerja karena butuh uang. Lagian dia umurnya nggak jauh beda sama aku. Kan enak kalo di ajak ngobrol nyambung." Tolak Intan.

"Ya sudah. Aku mau mandi dulu." Ujar Ricko lalu masuk ke kamar mandi.

Jam 6 sore Intan dan Ricko turun ke lantai bawah. Ricko menyalakan televisi di ruang tengah. Intan hendak memasak makan malam di dapur. Stella yang mendengar ada orang di lantai bawah ia segera keluar dari kamarnya. Ia melihat Intan memasak di dapur dan Ricko menonton televisi.

"Biar saya saja yang masak Mbak. Mbak nya nonton televisi aja sama Mas nya." Ucap Stella menawarkan diri.

"Oh ya sudah kalo gitu. Makasih ya Mbak." Balas Intan lalu pergi ke ruang tengah dimana Ricko berada.

Saat Ricko dan Intan sedang menonton televisi tiba - tiba Stella muncul menyuguhkan kopi dan teh sambil curi - curi pandang sama Ricko. Tapi Ricko dan Intan tidak memperhatikannya.

"Terima kasih Mbak." Ujar Intan pada Stella. Ricko diam saja hanya melihat Stella sekilas lalu melihat ke arah televisi kembali.

Setelah masakan siap, Stella memberi tahu Intan dan Ricko untuk segera makan. Intan dan Ricko duduk di meja makan untuk makan malam bersama. Intan mengajak Stella untuk makan bersama juga. Stella pun menyetujuinya dan sangat senang. Ia menuangkan air putih di gelas Ricko dan Ricko tidak meresponnya.

"Mulai besok biar Intan saja yang memasak. Aku lebih suka masakannya." Ujar Ricko ketika selesai menghabiskan makanannya.

"Iya Mas." Jawab Stella sopan.

'Sial! Dia tidak suka masakanku.' Umpat Stella dalam hati.

Setelah makan Ricko mengajak Intan naik ke atas. Stella memperhatikan mereka dari dapur saat mereka menaiki tangga.

"Kakak adik ini mesra sekali seperti pasangan kekasih." Batin Stella sambil membersihkan meja makan lalu mencuci piring.

"Cantik dan masih muda kan Mas mbak nya?" Tanya Intan pada Ricko saat sudah di dalam kamar.

"Lalu kenapa kalau dia cantik dan muda? Itu bukan urusanku. Dia bekerja dan aku membayarnya." Balas Ricko sambil duduk di tepi ranjangnya.

"Kamu nggak tertarik Mas?" Tanya Intan menggoda.

"Nggak. Aku sudah punya istri." Jawab Ricko singkat.

"Syukur deh kalo gitu." Balas Intan sambil tersenyum.

"Aku lelah. Aku mau tidur dulu." Ucap Ricko pada Intan lalu membaringkan tubuhnya di ranjang.

Intan mengambil bukunya dan belajar untuk persiapan ujian masuk kuliah. Ia ingin kuliah di universitas negri.

'Pembantu genit gitu apa yang bikin tertarik?' Batin Ricko. Meskipun Ricko tidak memperhatikan Stella tapi insting Ricko tahu dan merasa kalo Stella sedang ingin mendapatkan perhatiannya. Karena itu ia tidak mau dekat - dekat dengan pembantu barunya itu.