Chapter 27 BAB 27

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Setelah berganti pakaian Intan keluar dari kamarnya dan tidak menemukan sosok Ricko. Ia pun menunggu Ricko di ruang tengah hampir setengah jam. Karena kesal akhirnya Intan menyusul Ricko di kamar lantai atas. Sesampainya di depan pintu Intan mengetuk pintu itu.

"Mas... Mas Ricko..." Panggil Intan. Namun tidak ada jawaban. Ia mengulanginya sekali lagi tapi hasilnya nihil. Intan pun membuka pintu itu dan kamar itu kosong. Ketika Intan hendak keluar kamar dan menutup pintunya terdengar suara Ricko dari dalam kamar. Intan pun menoleh ke arah sumber suara.

"Ada apa?" Tanya Ricko yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang di lilitkan di pinggangnya. Intan yang melihatnya merasa malu. Ia berbalik membelakangi Ricko.

"Aku tunggu di bawah Mas..." Ucap Intan lalu menutup pintu dan turun menunggu Ricko di ruang tengah. Tidak berapa lama Ricko turun dan duduk di samping Intan.

"Berangkat sekarang?" Tanya Intan sambil berdiri.

"Tunggu!" Ucap Ricko sambil menarik tangan Intan. Intan pun duduk kembali.

"Ada apa lagi?" Tanya Intan kesal.

"Setelah mendapat surat nikah nanti, kamu akan menjadi istriku yang sesungguhnya. Aku sudah berjanji untuk tidak akan menceraikanmu. Jadi jagalah sikapmu. Jangan dekat - dekat dengan pria lain!" Ujar Ricko serius.

"Iya aku tahu. Dia hanya temanku sekolah Mas. Tadi dia yang nawarin mau antar aku pulang. Dan ini pertama kalinya aku boncengan sama dia dari sekolah." Ucap Intan jujur.

"Oke. Aku percaya padamu. Ayo berangkat!" Balas Ricko lalu berdiri dan berjalan keluar rumah dimana mobilnya berada. Intan mengikuti di belakangnya.

Di dalam mobil Intan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia sekarang seorang istri dari om - om umur 28 tahun. Apakah Ricko juga akan meminta haknya sebagai seorang suami? Intan yang memikirkannya jadi takut sendiri. Pacaran dan berciuman saja ia belum pernah. Malah sekarang tiba - tiba ia sudah menikah.

"Mas. Mmmmm. . ." Ujar Intan mengurungkan kata - katanya.

"Apa?" Tanya Ricko sambil fokus mengemudi.

"Lupakan! Nggak jadi." Ucap Intan. Ricko pun menepikan mobilnya di bahu jalan.

"Bicara!" Ucap Ricko penasaran sambil memandang Intan.

"Mmmm apa Mas Ricko juga akan meminta itu?" Tanya Intan takut dan malu. Dadanya berdebar - debar saat mengatakannya.

"Itu apa?" Tanya Ricko pura - pura bodoh. Tentu saja ia mengerti apa yang di maksud Intan.

"Mmmmm seperti yang dilakukan suami istri pada umumnya." Jawab Intan bertele - tele.

"Tentu saja. Aku laki - laki normal yang punya nafsu. Kalau tidak melakukan pada istrinya lalu sama siapa?" Ucap Ricko sungguh - sungguh.

"Tapi aku masih sekolah Mas. Aku takut... " Jawab Intan takut dan hampir menangis.

"Tenang saja. Aku tidak akan melakukannya sekarang. Tapi ketika aku mengingikannya jangan pernah menolaknya!" Balas Ricko lalu menyalakan mobilnya lagi dan melajukannya ke jalan raya menuju KUA.

Setelah menandatangani berkas dan mendapatkan buku nikah, Ricko dan Intan menjenguk Pak Bambang di rumah sakit.

Ricko menunjukkan buku nikahnya pada Pak Bambang. Pak Bambang merasa lega dan bahagia akhirnya anaknya menikah juga. Apalagi dengan wanita pilihannya. Ia sangat tidak rela Ricko menikah dengan Rossa karena Pak Bambang merasa Rossa bukan wanita baik - baik. Apalagi ia seorang model yang tubuhnya di pamerkan disana sini. Dan Pak Bambang juga yakin kalau Rossa juga sering tidur dengan laki - laki lain untuk memanjat ketenarannya.