Chapter 413 - 413. Pelipur Lara bag 2

Setibanya di dalam Mall, Silvia dan Ling ling cukup tercengang dengan hal yang mereka lihat. Beberapa pegawai dari berbagai toko di dalam Mall  berdiri berjajar menyambut Silvia dan Ling ling di tengah banyaknya pengunjung yang masuk. Otomatis semua orang yang melihat menjadi terheran – heran dengan status kedua wanita yang mendapat sambutan dari pegawai di Mall.

"Selamat pagi Nyonya Lu dan Nyonya Bryan, kami di sini di tugaskan secara khusus untuk membantu Nyonya berkeliling di Mall kami.." Seru seorang pria yang datang dari arah depan,

"Siapa kau! Aku tidak senang jika ada yang membuntuti kami!". Kata Silvia tegas.

"Perkenalkan terlebih dahulu, saya adalah Manajer Mall Super Brand. Suatu kehormatan bagi kami Nyonya dari Tuan Lu dan Bryan mau berkunjung. Biarkan pelayan – pelayan kami menemani anda untuk berkeliling di Mall ini". ujar seorang pria yang mengaku sebagai Manajer Mall.

"Oh, jadi kau Manajer Mall." Sahut Ling ling, ia melihat ke arah Silvia dan di balas dengan anggukan."Baiklah, kami akan menerima tawaran mu untuk di temani berkeliling."

"Kalau begitu selamat menikmati berbelanja di Mall kami." Kata Manajer Mall. Ia memerintahkan beberapa pegawai terbaik Mall untuk mengikuti Silvia dan Ling ling berbelanja.

"Ini pasti kerjaan suami kita!". Bisik Silvia pada Ling ling.

"Uhm.. menurutku juga begitu. Mereka tahu kita akan ke Mall dan memerintahkan Manajer untuk melakukan ini pada kita. Arggh.. merepotkan jika ada yang mengikuti seperti ini". keluh Ling ling.

"Sudahlah, nikmati saja layanan mewah seperti ini. Ludius melakukan ini mungkin juga karena terakhir kali aku berbelanja di Mall, di remehkan oleh para pegawai yang menganggapku tidak memegang uang. Dan pada saat itu Ludius sangat marah. Tidak ku sangka Ludius akan melakukan sampai sejauh ini". kata Silvia menerangkan panjang lebar.

"Jadi seperti itu, pantas saja sih.." Ling ling mengangguk – angguk mengerti.

"Permisi Nyonya, kami siap menemani Nyonya berkeliling Mall. Tidak perlu sungkan dengan apa yang ingin Nyonya pilih. Semua sudah di tanggung oleh Tuan Lu dan Tuan Bryan." Kata pegawai yang baru saja datang untuk menemani mereka berkeliling.

Mata Ling ling terbelalak, baginya tidak ada yang lebih menyenangkan untuk menghibur hati selain berbelanja sepuass hati. Dan suaminya yang merasa bersalah sudah menyiapkan semua ini. it's amazing. "Tunggu apalagi, ayo kita belanja sepuas hati.." teriak Ling ling.

'Jadi kamu benar – benar mengawasi kami dari jauh ya, suamiku? Terima kasih kamu tetap mengawasi kami seperti ini. setidaknya aku bisa lega meski kamu pergi untuk sementara dari sisiku.' Batin Silvia.

"Silvia, kamu ingin membeli apa? Dress?", tanya Ling ling

"Hmm, coba aku pikir dulu.. aku kalau dress selalu di belikan Ludius. Bahkan terakhir kali itu adalah buatan rancangan ternama. Aku sampe sayang kalau mau makai. Terlalu bagus, hiks.."

"Dasar lebay!".

"Biarin. Kau juga lebay!".

"Lebih baik kita ke restoran saja dulu, bagaimana?". Tawar Ling ling memberi solusi. Habisnya memang mereka berdua sudah biasa di belikan semuanya oleh suami mereka, bahkan tidak tanggung – tanggung semua barang BRAND.

Akhirnya mereka memilih untuk pergi ke restorant yang ada di Mall, salah satu pegawai mengantarkan mereka ke tempat restaurant terbaik di Mall ini. "Mari, Nyonya.. Saya tunjukkan restaurant terbaik di Mall ini. semoga bisa cocok dengan selera Nyonya.." kata pegawai tersebut.

Sebelum sampai di restorant, mereka berkeliling sambil melihat – lihat, siapa tahu ada yang menarik hati mereka. Tapi bukannya ada barang yang menarik hati mereka, tapi kehadiran mereka berdua justru yang menarik perhatian para pengunjung Mall.

Rata – rata orang yang berkunjung itu heran, mengapa bisa dua orang seperti Silvia dan Ling ling mendapat pelayanan yang super spesial. Mereka berdua bahkan dengan mudah memasuki toko khusus pengguna kartu gold dan hitam. Sudah jelas orang – orang yang melihat langsung berpikir bahwa mereka berdua memiliki identitas yang tidak biasa.

"Eh, lihat itu Sil.. ada toko perhiasan dari batu giok. Aku ingin membeli pernak pernik yang biasanya di pakai saat memakai pakaian adat hanfu." Celetuk Ling ling sambil menunjuk ke arah toko pernak pernik dari batu giok.

"Oke.. aku juga ingin membeli gantungan batu giok untuk di pakai saat memakai pakaian hanfu."

Ling ling, menarik Silvia ke toko tersebut. Disana terdapat berbagai macam jenis perhiasan dari batu giok dengan bermacam model dan kualitas.

"Selamat datang, adakah yang bisa saya bantu. Kira – kira apa yang Nona ini inginkan?". Tanya Penjaga toko perhiasan.

"Tolong tunjukkan beberapa gantungan batu giok serta perhiasan lain misal gelangnya." Sahut Ling ling.

"Baik, Nona. Tunggu sebentar, kami memiliki rekomendasi perhiasan dari batu giok terbaik.." pegawai lain dari toko perhiasan tersebut masuk ke dalam untuk mengambil perhiasan khusus yang hanya di perlihatkan pada orang yang memiliki status tinggi.

Beberapa menit kemudian,

"Maaf membuat Nona menunggu lama, ini adalah satu set perhiasan dari batu giok murni.." kata pegawai tersebut sambil menunjukkan kotak perhiasan berisi satu set perhiasan dari batu giok.

Silvia dan Ling ling melihat dan mengambil satu – persatu untuk meneliti ke aslian dari batu giok tersebut.. "Bagaimana menurutmu Ling, aku tidak terlalu tahu masalah batu  giok. Tapi di lihat dari modelnya, ini memang bagus.. aku jadi ingin beli satu set untuk di hadiahkan pada Ibu."

"Menurutku ini batu giok asli. Kau mau Silvia?". Tanya Ling ling

"Iya, untuk hadiah Ibu". Jawab Silvia, ia terlihat senang dan sudah membayangkan bagaimana cantiknya Ibu Yuliana jika memakai perhiasan seperti ini.

Perhatian Ling ling kembali pada pegawai toko. "Lalu mana contoh gantungan gioknya?". Tanya  Ling ling.

"Maaf membuat Nona menunggu, ini adalah contoh dari gantungan batu giok terbaik." Kata pegawai memperlihatkannya pada mereka.

"Wah.. ini bagus sekali. Akan sangat cocok jika di pakai saat hari raya imlek.." Ling ling langsung menyambar gantungan giok berwarna hijau dengan ukiran naga.

"Yang Nona pegang adalah gantungan giok yang di yakini berasal dari Dinasti Ming. Di lihat dari ukiran naga yang sangat rapih." Kata pegawai menerangkan.

Mata Ling ling langsung berbinar melihat gantungan giok yang begitu rumit namun indah. Apalagi itu di yakini berasal Dinasti Ming. Tanpa pikir panjang, Ling ling langsung ambil gantungan batu giok tersebut.

"Saya ambil ini." seru Ling ling dengan riang. ia berniat memberikan gantungan giok tersebut untuk senior Bryan sebagai hadian Imlek. Apalagi Keluarga Bryan dari sisi Ibu adalah orang yang masih menganut budaya Kerajaan ketika ada acara atau perayaan, selalu menggunakan pakaian adat Hanfu atau Qipao.