Chapter 249 - 249. Mengajari Wanita Angkuh

Lingling menarik Silvia ke bagian meja bundar yang hanya bisa ditempati 2 orang. Tidak lama kemudian bartender datang menawarkan wine dan minuman lainnya

"Permisi Nona, apakah anda ingin minum sesuatu?", tawar bartender pada Silvia.

"Saya Jus saja.. Lingling, kau ingin minum? ". tawar Silvia

"Boleh, red wine nya deh, kalau bisa yang paling mahal yah…! ". Seru Lingling. "Mumpung lagi partynya suamimu, sekali-kali minum wine mahal gratis hihi" sambung Lingling terkekeh pelan.

"Baik Nona, ". Bartender mencatat minuman yang dipesan dan lekas pergi.

Baru beberapa saat Silvia dan lingling duduk, beberapa wanita yang tidak di ketahui menghampriri mereka dengan sikap angkuh.

"Hallo.. Permisi, bisa kalian minggir?". Sapa seseorang angkuh di depan Silvia dengan berkacak pinggang,

"sorry!! Tapi tempat ini saya yang tempati. Silahkan kau mencari tempat yang lain!!! " tolak Lingling mentah-mentah.

"Hei! Kau berani sombong! Apa kau tidak tahu, aku adalah Tamu penting perusahaan Tangshi grup yang mengadakan acara party ini?" Teriak wanita angkuh dengan emosi

"Oh..!!" Lingling yang geram dengan sikap angkuh mereka berdiri dengan nada mengejek. "Kau diundang secara khusus oleh Perusahaan Tangshi atau kau hanya mengaku-ngaku kenal?". Ejek Lingling kembali.

Memang sudah menjadi kebiasaan Lingling membalas perbuatan wanita-wanita yang dari dulu senang mengganggu Silvia yang bahkan diam saat tau ia di tindas.

"Kurang Ajar! Apa kau bilang? Aku hanya pura-pura kenal!! " kata wanita angkuh tersebut mengulangi perkataan lingling. "Apa kau tidak tahu, perusahaan Tangshi grup sedang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan orang tuaku! Jika Tuan Lu tahu ada karyawan yang menyebabkan kerugian dari kerjasamanya maka seperti tabiat pria pujaanku. Dia pasti akan memecat kalian berdua dan melemparkan kalian keluar dari sini!!". Ancam wanita angkuh itu kembali.

Seketika Lingling yang mendengar perkataan angkuh wanita tersebut tertawa "hahaha… kau bilang Direktur dari Tangshi group akan memecat kami. Halo Nona.. Apa kau masih tidur di siang bolong?" Lingling melangkah mendekati wanita angkuh dan pasukannya. "Sepertinya kau belum pernah melihat bagaimana seseorang melemparmu dari sebuah pesta. Apa kau ingin merasakannya?",

"Jangan lancang kau! Saat ini juga aku akan panggil penjaga dari Organisasi Naga Imperial untuk mengeluarkan mu dari party ini". Ancam wanita angkuh, beberapa wanita yang mengikutinya ikut mengiyakan.

"Benar katamu! Cepat Panggil penjaga untuk mengusir kedua wanita sialan ini! ". Dukung teman-teman dari wanita angkuh. Akhirnya salah satu dari teman wanita angkuh memanggil penjaga yang menjaga party malam ini.

"Hahaha.. Silahkan saja aku tunggu kau memanggil mereka. Tapi jangan salahkan aku jika akhirnya kau yang dilempar jauh dari sini". Balas Lingling menerima ancaman mereka.

Wanita angkuh yang melihat kepercayaan diri Lingling mulai menampakkan wajah gusar. Nyalinya mulai menciut begitu melihat senyum di wajah LingLing justru semakin mengembang!

Beberapa saat telah berlalu, dk tengah riuhnya pesta malam di BAR dengan suara disko dan harum wine yang menyengat. Beberapa pria penjaga berjas hitam datang bersama teman si wanita angkuh..

"Aku sudah membawa mereka!". Seru teman wanita angkuh pada Nona mereka.

Beberapa anggota dari Naga Imperial menghadap wanita angkuh. "Nona ada yang bisa saya bantu? ". Tanya penjaga berjas hitam

"Dengar, mereka berdua telah membuat saya tidak nyaman! Aku perintahkan kalian cepat usir mereka dari sini!! ". Perintah wanita angkuh dengan tangan kanannya menunjuk ke arah Silvia dan lingling.

Penjaga berjas hitam begitu melihat Nyonya Lu yang sedang duduk di meja langsung menunduk dan memberi salam. "Nyonya Lu, salam dari kami penjaga yang diutus Tuan Lu untuk menjaga anda. Nyonya.. Beberapa wanita ini telah lancang pada anda! Haruskah kami penjaga melempar mereka keluar dari pesta?" tanya salah satu penjaga bayangan.

Mendengar hal tersebut, wanita angkuh beserta teman-temannya seketika terdiam membatu mendengar bahwa wanita yang selalu diam yang ada didepan mereka adalah Nyonya Lu alias istri sah Ludius Lu.

Silvia Yang sedari tadi diam berdiri, ia dengan tenang tanpa terlihat gusar sedikitpun melihat ke arah penjaga party. "Kalian boleh kembali, tidak perlu membawa mereka pergi. Bagaimana pun mereka adalah tamu di acara party malam ini. ". Ujar Silvia dengan bijak

Penjaga party yang mendengar perkataan Silvia terkejut. "Benarkah.. Anda yakin Nyonya? Membiarkan wanita seperti mereka begitu saja?". Tanya salah satu penjaga party.

"benar, biarkan para tamu ini menyelesaikan pestanya, Kalian boleh kembali".

"Baik Nyonya.. Kami akan kembali saat ini juga. '' Para penjaga jas hitam mendapat perintah untuk kembali akhirnya pergi dari hadapan Silvia.

Sedangkan para wanita yang mengatai dan hampir mengusir Silvia dari pestanya sendiri masih berdiri diam terpaku bahkan bungkam tanpa mengatakan apapun.

Lingling yang melihat ekspresi tegang wanita angkuh dan temannya seketika membuat gelak tawanya pecah. "Hahaha.. Aku sudah memperingatkan kalian untuk menjaga sikap kalian! Tapi kalian justru semakin menjadi jadi. Anggap saja itu hukuman untuk kalian. Untung saja Silvia, boss kalian ini masih memiliki hati sehingga tidak membuat kalian di depan dari party malam ini".

Dengan malu-malu wanita amgkuh dengan pasukannya mendekat kearah Silvia dengan wajah tertunduk. "Nyonya Lu, saya benar-benar tidak tahu kalau itu adalah anda. Sungguh!! Saya mohon, jangan batalkan kerjasama antara Perusahaan Tangshi dengan Ayah saya. Ini adalah proyek yang sangat penting". Wajah yang semenit lalu menampakkan keangkuhan kini terlihat lemah tak berdaya, seolah keberaniannya telah di renggut sepenuhnya. Mereka saling menundukkan badan memohon pengampunan Silvia,

"Apa yang kalian fikirkan! Dengar, aku tidak ambil pusing dengan sikap tidak sopan santun kalian! Tapi jika lain waktu aku menemukan kasus yang sama. Maka tidak ada lagi pengampunan!!". Kata Silvia pelan tenang, namun penuh dengan ancaman.

"Baik Nyonya, kami mengerti".

"Jangan terlalu tegang, nikmati party malam ini. Anggap kejadiam tadi sebagai angin lalu".

Para wanita tersebut mengangguk dan mundur beberapa langkah sebelum akhirnya pergi dari pandangan Silvia.

"Kau terlalu baik Silvia. Mengapa kau membiarkan mereka pergi begitu saja? Ini kesempatan bagus untuk memberi mereka pelajaran". Ujar Lingling berpendapat, atau mungkin lebih tepatnya Lingling geram dengan sikap mereka yang terlalu angkuh.

"Jangan begitu Lingling, aku memang tidak terlalu suka mencari masalah dengan orang lain! Jika aku tadi melakukan itu, pasti akan berdampak bagi Perusahaan walau itu hanya sebagian kecil".

"Kau terlalu lembut Silvia' tapi inilah yang aku suka darimu! ".

"Terima kasih Lingling.. Aku senang bisa mengobrol denganmu kembali".