Chapter 183 - 183. Kesalahan Julian

Berlari kecil menyusuri setiap jalan berharap dapat menemukan wanita yang telah ia lukai, Julian dari jauh samar-samar mendengar suara teriakan seorang wanita.

"Tolong…".

Suara teriakan seseorang meminta tolong semakin jelas terdengar, Julian yang merasa suara itu seperti milik Shashuang ia pun mempercepat langkahnya. Julian berlari dengan nafas yang saling memburu, perasaan khawatir menyelimuti fikirannya begitu saja meski ia belum tahu siapa wanita yang bernama Shashuang itu.

"Lepaskan dia..!". Teriak Julian dari jauh.

Melihat Shashuang di cegat oleh beberapa pria membuatnya murka!. Ia teringat kembali dengan kata-kata Shashuang yang menohok hatinya.

"Wanita, maafkan aku..! Tidak seharusnya aku mengolokmu didepan orang lain seperti tadi". Gumam Julian.

Terlihat 3 pria berpakaian layaknya preman dengan beberapa tatto bergambar Elang di bagian lengan tengah mencegat Shashuang mendengar seseorang berkata kepada mereka membuat mereka mengalihkan perhatiannya pada Julian.

"Siapa kau berani memintaku melepaskan wanita ini. Asal kau tau, dia kini sudah menjadi milik boss kami". Ujar salah satu dari mereka. Ia mencekal tangan Shashuang dengan sangat kuat yang memungkinkan membuat pergelangan tangan Shashuang terluka.

"Aku adalah kekasihnya, dan kau berani mencekal wanitaku. Apa kau belum pernah di ajari sopan santun oleh Tuanmu?". Gertak Julian.

"Kekasih…? Hahaha… Mimpi saja kau nak". Ejek mereka.

Shashuang yang mendengar kata KEKASIH dari mulut manis Julian membuatnya mengingat kembali kejadian di ruang makan. Meski ia terjebak di tangan pria hidung belang, namun ia juga tidak ingin kalau Julian yang datang menolongnya.

"Untuk apa kau kemari, belum puas mengolokku didepan semua orang di ruang makan? tadi kau mengatakan ingin menikahiku, dan sekarang kau juga mendeklarasikan menjadi kekasihku didepan para hidung belang ini? Lalu apa bedanya kau dengan mereka?". Sindir Shashuang.

"Maafkan aku, tidak seharusnya aku mengolokmu tadi". Perkataan yang pelan dengan sebuah rasa penyesalan tergambar jelas di raut wajah Julian.

"Terlambat! Aku sudah ada di tangan mereka, kecuali jika kau bisa menolongku!". Kata Shashuang ketus dengan memalingkan wajahnya dari Julian. Mau tidak mau ia memang harus menurunkan sedikit ego dan harga dirinya didepan Julian agar bisa lepas dari cengkraman mereka.

Ketiga pria hidung belang yang merasa di acuhkan oleh sepasang Julian dan Shashuang membuat salah satu dari mereka yang mengeratkan cekalan mereka pada pergelangan Shashuang.

"Brengsek kalian, Cepat lepaskan aku!". Shashuang memberontak, ia mencoba melepas cekalan kuat pria itu dengan tangan kirinya. Namun pria itu justru mengeluarkan pistol yang sedari tadi ia simpan dalam sakunya.

"Diam kau! Jangan mimpi untuk bisa lepas dari kami karena kau adalah milik Tuan kami!". Ujar pria yang mencekalnya. Ia mengarahkan pistol tersebut tepat di bagian kepala Shashuang.

Pada awalnya Julian ingin langsung meyerang mereka di saat mereka lengah, namun begitu salah satu dari mereka mengeluarkan pistol secepatnya Julian menghentikan langkahnya.

"Jauhkan pistolmu darinya..!".

"Kalau begitu, diam ditempat! Biarkan kami pergi membawa wanita ini pada Boss. Jika kau berani melangkah peluru ini tidak segan-segan melubangi kepala kekasihmu!". Ancam pemegang pistol beringas.

Shashuang yang semula terkesan cuek dan angkuh seketika wajahnya pucat, tubuhnya gemetar melihat pistol di arahkan tepat di samping kepalanya. Shashuang memandang sendu Julian, ia menggelengkan kepala dan meminta Julian untuk pergi.

"Kau pergilah! Jangan bahayakan nyawamu untukku". Shashuang mengalihkan pandangannya dan tidak ingin melihat Julian yang ada didepannya.

"Kau dengar bukan, kekasihmu saja memintamu untuk pergi. Mengapa kau masih saja berdiri disana?!". Hentak pria pemegang pistol.

"Baik, aku akan mundur. Kau boleh membawanya pergi dengan syarat jangan kau lukai dia!". Julian perlahan melangkah mundur sambil memperhatikan keadaan sekitar dan ketiga pria tersebut.

Melihat Julian mundur mereka membawa Shashuang pergi. Setelah jarak antara Julian dengan mereka cukup jauh, diam-diam Julian membuntuti mereka hingga sampai di sebuah lahan kosong, disana terdapat sebuah mobil pick up. Shashuang di paksa naik oleh mereka dan akhirnya mobil membawa Shashuang pergi.

Julian yang tidak bisa menyelamatkan Shashuang dan membiarkan mereka membawa Shashuang merasa bersalah.

"Mengapa aku begitu tidak berguna! Bahkan menyelamatkan 1 wanita saja aku tak bisa. Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada Silvia?". Antara marah dan geram pada dirinya sendiri yang tak berguna membuat Julian tertunduk.

Beberapa saat Julian terdiam memikirkan cara untuk menyelamatkan Shashuang, ia mengambil ponsel mencoba menghubungi Ludius untuk meminta bantuannya.

[Ludius, kau dimana? Cepat temui aku di sebuah gang tidak jauh dari Mansionmu". ]Kata Julian cemas.

"Shashuang di bawa pergi oleh seseorang, dan kemungkinan ini masih orang yang sama dengan yang pernah terjadi tempo hari". Balas Ludius yang sudah ada di belakang Julian.

Mendengar suara Ludius Julian kaget, ia berbalik arah dan melihat Ludius sudah ada dibelakangnya dengan beberapa anggota dari Naga Imperial. Bagaimana bisa Ludius sampai secepat ini??

"Ludius, bagaimana kau bisa ada disini?".

"Kau takkan percaya ini, tapi Azell lah yang memberitahuku kalau Shashuang sedang dalam bahaya. Anak itu diam-diam memasang alat pelacak dan penyadap suara pada Ibunya".

Julian mengerutkan keningnya, ia tidak percaya anak seusia Azell mampu melakukan hal yang belum tentu orang dewasa bisa. "Anak dari wanita itu dan kau! Bagaiamana mungkin dia yang melakukan semuanya?".

"Sudahlah! Akan aku jelaskan nanti, kita lebih baik mengikuti arahan anak kecil itu. Dasar… Aku sudah frustasi memikirkan perasaannya saat berada di ruang makan dia malah menguping semua pembicaraan melalui alat penyadap suara!".