Chapter 163 - 163. Peringatan keras dari Silvia

Longshang, kau selidiki isi dokumen tersebut. Mengenai kerjasamanya dengan beberapa Perusahaan Illegal dan Aliansi dari FAF, aku juga mengerti mengapa Aliansi dari FAF masih belum mengetahui siapa Pemimpin Black Emperor, ternyata ada mata-mata didalamnya. Untuk urusan Nero adalah salah satu Putra dari Kakek, kita bahas nanti. Kakak Lian dan Longshang, kalian boleh pergi". Kata Ludius tidak bersemangat.

"Baik, Ludius.. Aku kembali ke Perusahaan. Kau hari ini istirahat saja temanu istrimu, masalah kantor biar aku yang urus". Kata Longshang. Dia menyalin semua file dokumen kedalam harddisk dan keluar dari ruang tamu.

"Ludius, aku akan kembali kekantor. Masalah Kontrak kerjasama dengan anak cabang Qin Corp. Aku benar-benar minta maaf, aku ceroboh dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi". Kata Kak Lian merasa bersalah. Karena dia hampir membuat Perusahaan rugi milyaran dollar akibat kerjasamanya dengan Perusahaan anak cabang Qin yang tidak diketahui Ludius.

"Kakak tidak perlu membahasnya, itu sudah berlalu. Mengenai Saham Perusahaan Jiang, aku sudah melakukan rapat dengan Dewan Direksi dan menyutujui Kakak sebagai Direktur Kedua Perusahaan Jiang. Mengenai kapan pengangkatannya kita akan bahas besok bersama yang lain".

Kakak Lian dan Longshang keluar dari ruang tamu dan kembali ke Kantor. Ludius yang melihat Silvia pucat dan lemah, mengangkat tubuhnya dan membawanya kembali kekamar.

"Ludius, kamu apa-apaan sih, aku bisa jalan sendiri tahu! Lagian malu dilihat Azell". Kata Silvia merajuk.

"Sayang, wajahmu tiba-tiba pucat. Kalau kamu pinsan saat jalan gimana? Diamlah! Biarkan aku menggendongmu sampai kamar kita". Kata Ludius jahil. "Azell, Papa akan membawa Silvia kembali kekamarnya. Kamu bisa teruskan mainmu, nanti Papa akan kembali".

"Baik Pa..".

Setelah beberapa saat Ludius meninggalkan ruang tamu, Shashuang yang tidak pernah mengunjungi Mansion Lu tiba-tiba datang dengan sendirinya.

"Azell Sayang.. Mama datang jemput kamu pulang!". Kata Shashuang manja. Dia menghampiri Azell dan duduk disampingnya.

"Ma, Ada urusan apa Mama kemari? Apa Mama ada maksud tertentu pada Papa?".

"Azell, aku ini Mamamu. Bagaimana bisa kamu mengatakan hal kejam seperti itu pada Mama?".

"Ma, justru karena Azell putra Mama. Tidak biasanya Mama menemui Papa seperti ini! Jika bukan karena maksud tertentu lalu apalagi? Meski Bibi Silvia itu menyebalkan, tapi jika Mama datang hanya untuk bermain trik pada Papa. Sebaiknya Mama pulang deh!".

Seketika kening Shashuang mengkerut, dalam sekejap dia menahan kejengkelan atas perkataan pedas putranya sendiri. 'Azell, jika bukan karena kamu anak Ludius. Sudah aku hukum kamu sejak dulu!'. Batin Shashuang.

Demi memikat perhatian anaknya, Shashuang menitikan air matanya. "Azell, Hiks.. Hiks.. Mama tahu.. Mama hanya wanita pengganggu yang mempunyai putra seperti kamu. Mama bahkan belum bisa memberimu status keluarga yang resmi. Ini memang salah Mama Azell".

Melihat air mata Shashuang Azell langsung memeluknya. "Ma, mama jangan bicara seperti itu. Maafkan atas perkataan Azell".

"Iya, Mama ngerti ko. Ohya, Papamu mana Zell?". Tanya Shashuang sambil melihat kesekeliling.

"Papa sedang mengantar Bibi Silvia kekamarnya. Bibi terlihat kurang sehat hari ini".

Dari dalam Bibi Yun yang melihat Shashuang datang menghampiri. "Nona Shashuang, Saya Bibi Yun.. Ada yang bisa saya bantu?". Sapa Bibi Yun ramah.

"Ah Bibi, kebetulan sekali. Aku haus, tolong ambilkan minuman yang segar ya Bi". Kata Shashuang sedikit meninggikan angkuhnya.

"Baik Nona, saya akan segera kembali". Bibi Yun pergi dan memberitahu Ludius akan kedatangan Shashuang.

Tidak berselang lama Ludius datang, dia nampak tidak senang dengan kedatangan Shashuang yang tiba-tiba tanpa memberitahunnya.

"Shashuang, ada urusan apa kau kemari?. Katakan saja, kau tidak perlu basabasi".

Shashuang beranjak dari duduknya, dia menghampiri Ludius yang masih berdiri disamping sofa ruang tamu. "Ludius.. Sambutanmu ini, tidakkah terlalu kejam. Apa salahnya aku datang menemui anak dan Ayah dari anakku?".

"Shashuang, pergi! Jangan uji kesabaranku!". Kata Ludius lirih namun penuh penekanan.

"Shashuang, kau sudah bertemu denganku". Ludius mengambil dompet yang ada disakunya. Dia mengambil kartu Gold unlimitide dan memberikannya pada Shashuang. "Ini kartu Gold tidak ada limit. Kau boleh gunakan sesukamu, pin ada tertera dibelakangnya. Mengenai Azell, kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia akan aku antar dengan selamat sampai rumahmu! Sekarang kau boleh pergi!".

Shashuang menerima kartu dengan senyum mengembang. "Ludius, aku terima dengan senang hati. Jangan salahkan aku jika menguras habis isi kartumu. Kalau begitu Azell, jika kamu masih ingin main dengan Bibimu itu. Mama akan pergi sekarang".

"Tunggu Nona Shashuang". Cegah Silvia yang masih berada dilantai atas. "Kebetulan kamu datang kemari. Ini hampir waktunya makan siang, aku sebagai Nyonya Kediamanan Lu mengajak Nona Shashuang untuk makan siang bersama". Kata Silvia, dia turun dari tangga dengan anggun. Meski kondisinya lemah, tapi mengetahui Shashuang datang kerumah ini, Silvia tidak bisa tinggal diam.

"Silvia, Opps.. Salah, sepertinya aku harus memanggilmu Nyonya Lu mulai sekarang. Terima kasih atas tawaran makan siangnya. Tentu aku tidak akan menolaknya". Jawab Shashuang dengan muka tebal.

Silvia berjalan kearah Shashuang, dia memeluk Shashuang dengan wajah dinginnya. "Terserah Nona Shashuang akan bertingkah seperti apapun di rumah ini. Aku hanya mengingatkan Nona, Ludius adalah Suami dari Silvia Zhuan. Meski kamu bertingkah dan memakai trik untuk mengambil hati Ludius, aku rasa kamu tahu sendiri apa jawabannya". Bisik Silvia.

"Silvia, Kau mengancamku! Permainan ini baru dimulai. Jangan kira kamu sudah jadi Nyonya Lu maka kamu sudah menang. Ingat, Azell masih ada dipihakku. Selagi dia ada dalam kendaliku, maka tidak butuh waktu lama untukku menarik Ludius dari sisimu". balas Shashuang.

"Ini bukan ancaman, aku hanya sekedar memperingatkan!".