Chapter 145 - 145. Undangan dari Serikat FAF

"Sayang.. Kamu istirahatlah, Aku masih harus mengantar Zain ke rumahnya. Atau kamu lebih menginginkan untuk menungguku?".

Drrt.. Drrt..

Pesan masuk dari ponsel Ludius, dia mengambil ponsel disakunya dan melihat ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

"Siapa yang mau menunggumu, aku akan tidur. Sekalian saja tidak usah pulang malam ini!". Silvia melepas pelukannya dan pergi dari sisi Ludius.

[ Tuan Ludius, Saya dari Serikat FAF (Forbidden Arms Federation) mengundang anda dalam pertemuan beberapa serikat di Club Night Bour. Saya harap anda dapat hadir. Terima kasih. ]

"Ada apa dengan istriku ini?, akhir-akhir ini dia begitu mudah marah. Apa dia sedang PMS?. Aku lebih baik pergoli dan melihat apa yang akan di lakukan Serikat FAF padaku". Gumam Ludius.

Ludius berjalan keluar kamar dengan fikirannya yang tidak fokus. Ludius masih mengkhawatirkan keadaan Azell, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Azell melakukan apa yang dia inginkan. Karena pada dasarnya Ludius memang tidak bisa mengabulkan keinginan Azell sesungguhnya.

Diruang tengah Zain sedang duduk menunggu perintah selanjutnya. Zain yang melihat gurat wajah Ludius yang bimbang dan resah beranjak mendekatinya. "Tuan Lu.. Wajahmu sungguh tidak enak di pandang. Kalau Silvia melihatnya, dia pasti akan sangat khawatir. Aku sebenarnya tidak ingin ikut campur, tapi jika menyangkut Silvia itu pengecualian. Katakan apa yang kalian bicarakan tadi, Apakah itu tentang mantan kekasihmu?".

"Diam! Simpan pertanyaanmu untuk nanti. Kita pergi sekarang. Ada yang harus kita bicarakan secepatnya". Ludius keluar dari ruang tengah menuju pintu utama diikuti Zain. Dia melemparkan kunci mobil pada Zain dan masuk kedalam kursi brlakang. "Kamu yang menyetir, aku sedang tidak Mood memegang kemudi. Kita akan pergi ke Club Night Bour di kota X".

"Apa kamu gila? Aku baru tiba di China disuruh menyetir ketemoat yang aku tidak ketahui di tengah malam?. Ysng benar saja kamu Tuan!".

"Chih.. Apa gunanya kamu bekerja di Badan Intelejen Negara kalau hal sepele saja tidak bisa. Cepat berangkat!". Perintah Ludius yang sudah duduk dengan kepala bersandar di tempat duduk.

Find authorized novels in Webnovel,faster updates, better experience,

"Temperamenmu benar-benar buruk, untung saja Silvia orang yang sabar. Kalau tidak dia akan pergi secepatnya dari sisimu!". Zain meegang kemudi dan membawa mobil pergi ke Club Night

Club Night Bour.

Setelah menempuh perjalanan panjang karena baru pertama kali Zain menginjakkan kaki di Negara China, akhirnya mereka sampai di Club X. Setelah memarkir mobil, Ludius dan Zain berjalan menuju gedung Club. Sebelum memasuki Club, mereka sudah di hadang oleh 2 penjaga Club. Kedua penjaga menunduk memberi hormat.

"Tuan Ludius.. Selamat datang di Club kami. Saya di perintahkan Tuan X untuk mengantar anda nenemui beliau". Salah satu penjaga Club mengantar Ludius dan Zain masuk melewati orang-orang yang sedang menikmati pesta malam dan mengantar mereka ke ruangan khusus. Penjaga Club berhenti didepan pintu dan membukakannya. "Tuan Lu.. Silahkan masuk".

Ludius dan Zain masuk kedalam, disana sudah ada 5 orang penting yang menunggu kedatangannya.

"Selamat datang Tuan Ludius.. Silahkan duduk. Kami sudah menunggu kedatangan anda. Dimana Longshang yang menjadi tangan kanan anda, Apakah anda tidak mengajaknya?".

Ludius dan Zain duduk ditempat yang sudah di persiapkan. "Terima kasih atas sambutannya. Longshang sedang ada tugas lain, sebagai gantinya Aku membawa orang yang mungkin kalian butuhkan. Aku perkenalkan salah satu dari Tentara Pasukan Khusus Badan Intelejen Keamanan Negara (BIKN) atau State Security Intelligence Agency (SSIA) Code name 17 yang menyelidiki pergerakan Black Emperor di Negaranya".

Dari luar pintu datang pelayan membawakan beberapa wine jenis Domaine de la Romanee Conti 1990. "Permisi Tuan..". Sapa pelayan, Dia meletakkan wine di meja dan keluar dan menutup pintu kembali.

"Tuan Lu.. Silahkan nikmati Wine yang telah saya persiapkan khusus untuk anda". Tawar salah satu dari kelima orang penting. Dia mengambil wine di meja dan menuangkannya di gelas kosong milik Ludius.

"Tuan tidak perlu sungkan seperti ini. Silahkan di mulai rapatnya". Sergah Ludius secara halus.

Pria muda tampan yang menawarkan Wine berdiri dan memperkenalkan diri. "Saya James Nicol Pemimpin dari FAF (Forbidden Arms Federation), mengundang Pemimpin dari beberapa Serikat terutama Tuan Lu untuk membahas pergerakan dari Black Emperor yang akhir-akhir ini telah merambah seluruh kawasan ASIA dan Eropa".

Di depan seluruh tamu sudah ada layar proyektor dan tampilan mengenai hal yang akan di bahas. James sebagai ketua berdiri dan mulai menjelaskan tujuan rapat kali ini. "Seperti yang kalian ketahui, Pemimpin Black Emperor yang belum di ketahui identitasnya, masih dengan bebas melakukan transaksi ilegal penjualan senjata terlarang. Saya sebagai perwakilan dari Negara Inggris sudah mengerahkan beberapa penyelidik, untuk memasuki pasar gelap dan memantau aktifitasnya. Dalam sebulan Black Emperor berhasil menjual senjata Api jenis laras panjang dan Revolver dengan target mencapai Ratusan juta US dolar. Dan setiap dari mereka yang tertangkap berakhir dengan bunuh diri. Dari keterangan yang saya dapat, pemimpin Black Emperor sedang mengincar senjata terlarang milik salah satu dari Pewaris tunggal Keluarga Lu generasi Ke 3. Tuan Ludius, bisakah anda jelaskan mengapa Ketua Black Emperor mengincar barang milik Keluarga Lu?". Tanya James di akhir kalimat.

"Tuan Ludius, Jelaskan apa yang dikatakan Tuan James barusan?. Bagaimana bisa Black Emperor mengincar barang milik anda?". Tanya beberapa orang yang datang dalam pertemuan.

Ludius sedikit terkejut mendengar James mengetahui rahasia Keluarga Lu. James bahkan sengaja membuat Ludius terpojok dengan mengatakan rahasianya. Ludius mencoba untuk tetap tenang dan mengendalikan situasi.

"Tuan James.. Anda bertanya tanpa membawa bukti dan menghadirkan saksi. Jika anda ingin menjadikan saya umpan agar Ketua Black Emperor menampakkan dirinya, anda terlalu naif. Ketua Black Emperor tidak akan pernah menunjukkan dirinya selain dari musuh yang mengetahui identitasnya. Jika Tuan James masih menerangkan hal yang setengah-setengah seperti ini. Anda telah membuang waktu saya yang berharga. Saya tahu, masih banyak hal yang anda tutupi didepan semua yang hadir. Jika anda lebih senang bermain di belakang akan saya nantikan kedatangan anda. Sekian!". Ludius beranjak dari tempat duduknya di barengi Zain.

Diluar Club, Ludius masuk kembali kedalam mobil bersama Zain. Didalam mobil Zain melihat Ludius dari kaca spion. "Ludius, sepertinya orang dari serikat FAF menyembunyikan beberapa hal darimu. Orang yang bernama James bahkan mengungkit tentang Rahasia Keluarga Lu. Apa kamu percaya begitu saja pada James?". Tanya Zain.

"Zain, selain seorang pemangsa ternyata kamu jeli juga dalam melihat situasi. Aku datang hanya untuk melihat seperti apa Ketua dari Serikat FAF. Dia pasti memiliki informasi yang sengaja dia simpan sebagai senjata andalan. Yang aku takutkan adalah salah satu saksi dari Laboratorium Kakek ada ditangannya. Semakin banyak orang yang tahu, itu akan menyulitkan kita dalam pertempuran melawan Rossman Nero nanti".

"Tuan Lu.. Sepertinya posisimu saat ini tidak menguntungkan. Selain Rossman yang memiliki Peneliti di genggamannya, sekarang Ketua Federasi juga mengetahui fakta tentangmu. Belum lagi anakmu yang justru menjadi mata-mata dari Rossman sendiri. Tidak hanya terjepit, kamu bahkan sekarang terkepung. Jika sudah seperti ini, keputusan apa yang akan kamu ambil Tuan Lu?".