Chapter 124 - 124. Mengunjungi Kediaman Al Farezi

"Senang bertemu dengan anda Paman Brahmantya. Saya ucapkan terima kasih karena telah merawat Istri saya selama ini. Kedepannya mungkin saya akan lebih merepotkan paman. Paman.. Tidakkah kamu mengenalkan aku Pada Kakek? ". Balas Ludius ramah.

"Tuan Lu, yang kamu sebut Kakek ini adalah Kepala keluarga Inti saat ini. Dia adalah Tuan Lingga al Farezi adik dari Tuan Surya Dharma Al Farezi Ayah dari Ibu Yuliana. Dan Tuan Lingga mempunyai 2 anak yaitu Ayah dari Julian Tuan Tommy Al Farezi Dan Istri saya Susan Al Farezi . Dan Ayah.. Perkenalkan, Tuan Ludius adalah menantu dari Kakak Yuliana. Mereka akan menikah besok dan Tuan Lu berharap Ayah merestui pernikahan mereka".

"Apakah kamu menantu dari Yuliana?. Ternyata Yuliana bisa mendapatkan menantu muda sepertimu. Pantas dia berani menginjakkan kaki kembali ke keluarga Inti ".

"Kakek.. Saya senang anda menyambut saya dengan baik. Tapi Saya datang karena menantu anda yang meminta kami untuk kemari dan Ibu mertua Saya yang merasa bahwa berhubungan baik dengan Keluarga Inti juga sebuah hal baik. Tapi sangat disesalkan, Apakah karena alasan kematian dari Kakek Surya dan Tuan Dharma Aji Kakak dari Ibu mertua saya, yang menyebabkan anda mengusir Ibu Mertua saya dari keluarga Inti tanpa mencari tahu kebenarannya? ". Kata Ludius menjelaskan dengan santai dan perkataan Ludius justru memancing emosi dari Tuan Lingga.

"Jaga bicaramu anak muda! Kamu adalah orang luar, tidak berhak mengkritik apa yang terjadi dalam keluarga kami ". Bantah Tuan Lingga.

Melihat keadaan memanas Brahmantya mulai kalang kabut. Antara marah, geram dan menenangkan Ludius. Karena kedatangan Ludius sebagai menantu Keluarga Al Farezi akan sangat berpengaruh dan mengundang perhatian Pengusaha dari Perusahaan lain. Jika itu terjadi, maka peluang kerjasama Al Farezi Grup dengan Perusahaan lain pasti lebih mudah .

"Ayah.. Berhentilah menyalahkan Kakak Yuliana. Benar yang dikatakan Tuan Lu, kecelakaan 18 tahun yang lalu murni sebuah kecelakaan. Dan keputusan Ayah mengasingkan mereka dari keluarga Inti itu adalah sebuah kesalahan. Lagi pula itu masalalu, dan hari ini aku mengundang mereka untuk mmeperbaiki hubungan kalian ". Kata Pak Brahmantya mengiyakan.

Dari pintu utama datang Tuan Tommy beserta Istri dan Julian. Mereka datang bersama dan melihat kegaduhan yang dilakukan Tuan Besar Lingga.

"Ayah.. Apa seperti ini cara Ayah menyambut anggota Keluarga al Farezi?. Seharusnya Ayah masih ingat betul Kakak Yuliana adalah Putri sah dari Surya Dharma Pendiri Al Farezi Grup. Sudah seharusnya Kakak kembali kemari ". Kata Tuan Tommy membela.

Perdebatan tiada akhir membuat Ibu Yuliana tiba-tiba merasakan pusing. Dia hampir saja pinsan karena harus melihat keluarganya tercerai berai. Ludius mendekat kearah Ibu mertua dan memegang kedua tangannya. "Ibu.. jangan khawatir, serahkan semuanya padaku. Ibu hanya perlu percaya bahwa semua akan kembali seperti semula ".

Karena situasi semakin memburuk dan saling menyalahkan, Akhirnya Ludius angkat bicara dan mengakhiri perdebatan yang sedang terjadi.

"Kalian para orang tua, berhentilah berdebat hal yang tidak penting. Saya datang sebagai Ludius suami dari Silvia Zhuan. Kedatanganku kemari hanya untuk meminta restu kalian dan membahas mengenai Resepsi Pernikahan esok hari. Tapi jika kalian tetap seperti ini, Maaf saja.. Sepertinya saya salah mengharapkan bimbingan dari Orang Tua macam kalian!. Kalau begitu kami permisi..! ". Ludius menggunakan taktik tarik ulur untuk membuat Keluarga menerima walau mungkin hanya sementara waktu.

"Tunggu.. Aku akan diam untuk kali ini, Dan menyambut kalian di Keluarga Inti. Kalian boleh melakukan apapun disini! ". Kata Tuan Lingga setengah hati. Setelah mengatakan itu Tuan Lingga masuk kedalam dan membiarkan mereka mengatur acara besok.

Akhirnya pembahasan mengenai resepsi pernikahan pun dapat di laksanakan. Karena sebelum ini Ludius sudah meminta Julian untuk mempersiapkan Gedung beserta yang lainnya. Persiapan Pernikahan sudah mendekati 90% .

"Nak Ludius, bagaimana dengan Keluarga dari pihakmu? Apakah mereka sudah sampai di Indonesia? ". Tanya Istri Tuan Tommy.

"Belum paman, saat ini beliau masih berada di Pesawat dan mungkin akan tiba sore nanti ".

"Silvia.. Walau kalian sudah menikah, tapi kalian akan menjalani ritual adat jawa. Jadi mulai sekarang, kamu akan di pisahkan dulu dengan Suamimu. Bibi akan mengantarmu kedalam kamar sampai besok tiba ". Kata Istri dari Tuan Tommy. Dia membawa Silvia pergi dari ruang tamu dan disaat Silvia melewati depan Ludius dia memandang Ludius lama. Ludius hanya membalas dengan senyum jahilnya seperti sudah merencanakan sesuatu.

'Seperti ini ternyata Pernikahan dari adat budaya Jawa. Dipisahkan sebelum sampai di Altar Pernikahan. Menarik.. Tapi aku adalah Ludius, Sayang.. Tunggu aku nanti malam '.

Pembahasan mengenai Tata cara Pernikahan sudah berlangsung sampai waktu menunjukkan pukul 03.00 sore. Ludius akhirnya mohon pamit untuk menjemput Paman Zhuan Yang beserta Istri dan meninggalkan Ibu Yuliana di Kediaman Inti.

"Paman dan Bibi.. Saya harus segera pamit undur diri untuk menjeput Paman saya di bandara. Jika ada sesuatu atau kekurangan apapun jangan sungkan memberitahu saya. Kalau begitu saya Permisi ". Ludius berjalan keluar dari Kediaman Inti, di tengah langkahnya dia berpapasan dengan Julian.

"Jaga Silvia dan Ibu mertuaku selama aku tidak ada disamping mereka. Aku punya firasat kalau akan ada permainan licik dari dalam Keluarga kalian. Aku sekarang mengerti, pemilik Sah dari Al Farezi Grup adalah Ibu mertuaku. Jelas… ini adalah sebuah jebakan dan tipu muslihat adu domba seseorang agar bisa menguasai Perusahaan tanpa terlihat. Setelah acara ini selesai, Aku akan segera mencaritahu kebenarannya. Kutunggu laporan kejadian 18 tahun yang lalu darimu. Sampai jumpa ". Bisik Ludius pada Julian

"Tentu.. Aku akan senang hati membantumu ".