Chapter 711 - Selamat Ulang Tahun, Ayah

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Jika anak-anaknya masih hidup, berapa usia mereka sekarang? Akankah mereka dua orang anak laki-laki atau dua orang anak perempuan? Atau, seperti anak-anak Li Sicheng, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan? Suasana hati Ou Ming tidak pernah terlihat dengan jelas, tapi kali ini, Li Sicheng dengan jelas merasakan kecemburuan sahabatnya. Mata Li Sicheng menjadi dalam saat dirinya menepuk-nepuk pundak Ou Ming dengan lembut. "Tunggu aku."

Kemudian, Li Sicheng memberi tahu anak-anaknya, "Aku datang." Setelah menghampiri mereka, pria itu berpura-pura membuat sebuah permintaan dan kemudian meniup semua lilinnya yang berjumlah 31 buah. Butuh beberapa saat bagi Li Sicheng untuk mencabut semua lilin tersebut sebelum dirinya memotong kue sesuai dengan harapan anak-anaknya. Anak-anak itu bersorak dan berteriak serempak, "Selamat ulang tahun!"

Li Sicheng memotong kuenya. Su Qianci membantu di samping dan membagikan kue tersebut kepada anak-anak. Wanita itu mendongak menatap Ou Ming. "Kemarilah, ambil satu potong kuenya." Ou Ming tersenyum, berjalan mendekat dan duduk di tepi sofa.

Semua tetua berada di belakang. Kapten Li memandang Ou Ming, menghela napas, dan berkata, "Ming, kau masih belum menikah? Apakah kau punya kekasih?"

Ou Ming tersenyum dan dengan perlahan menggelengkan kepalanya, "Tidak."

"Apakah kau sedang mencarinya?"

"Aku tidak sedang mencari untuk saat ini." Ou Ming tertawa, mengambil kue dari tangan Li Sicheng, dan menyerahkannya kepada Kapten Li. "Kakek, makan kuenya."

Orang tua itu mengambil kue tersebut dan tersenyum. "Tidakkah ayahmu khawatir?"

"Ya, aku memberitahunya bahwa aku fokus pada karier terlebih dulu."

"Kariermu sudah cukup sukses. Kau tahu bahwa keluarga Ou telah melesat seperti roket dalam beberapa tahun terakhir. Bukankah itu cukup? Seorang pria masih perlu memiliki sebuah rumah, yang akan membantu kariermu juga."

"Kakek, kenapa kau begitu tertarik dengan hubungan orang lain?" Li Sicheng melirik ke arah pria tua itu dan menyerahkan sepotong kue lagi pada Ou Ming. "Jika tidak ada yang harus dilakukan, awasi anak-anak untukku. Ada sesuatu yang harus kukatakan pada Ou Ming."

Kapten Li menatap cucunya dengan tajam. "Kau bocah nakal, sekarang kau merasa malu dengan kakekmu? Oh! Lupakan saja, aku tidak bisa ikut campur lagi. Pergilah!"

Ou Ming meletakkan kuenya, dan setelah mohon diri pada sang kapten, dia mengikuti Li Sicheng keluar dari pintu. Namun, sebelum Li Sicheng meninggalkan ruangan itu, Li Jianqian tiba-tiba meletakkan sisa kuenya dan berlari menghampiri, sambil memanggil, "Ayah, tunggu!" Li Sicheng tercengang dan tetap berada di tempatnya, menatap bocah laki-laki itu. Sosok pendek itu berlari menghampiri. Meskipun masih kecil, Li Jianqian memiliki bentuk tubuh yang bagus. Rambut pendek hitam pekatnya berkibar ditiup angin, bocah laki-laki itu menatap Li Sicheng dengan wajah yang merona merah.

Li Sicheng menunduk menatap putranya, tatapan matanya semakin dalam dengan sebuah perasaan yang tidak bisa dimengerti oleh Li Jianqian. "Kau panggil aku apa?"

Wajah bocah kecil itu semakin memerah, saat dirinya memanggil dengan lemah, "Ayah …."

Raut wajah Li Sicheng bahkan semakin lembut. Dengan sebuah senyum di matanya, pria itu menatap Li Jianqian. "Ya."

"Aku ingin memberi Ayah sebuah hadiah ulang tahun."

"Hadiah apa?" Li Sicheng tersenyum dan membungkuk, bergerak mendekat dan terlihat terkejut.

Meskipun bocah itu tidak terlalu mengerti, dirinya mengetahui bahwa ayahnya pasti sedang merasa bahagia pada saat ini. "Ayah terlalu tinggi, berlututlah." Li Sicheng mengikuti permintaannya. Li Jianqian maju mendekat dan melakukan apa yang selalu dilakukan oleh Li Jianyue. Bocah itu memegang kepala Li Sicheng dengan kedua tangannya dan mencium pipi ayahnya. Kemudian Li Jianqian langsung membalikkan badannya dan berseru, "Selamat ulang tahun, Ayah!"