Chapter 267 - Gunakan Segala Cara Untuk Menemukannya

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Lelaki itu terdiam lagi. Setelah beberapa lama, dia berkata, "Tidak peduli apa yang kau yakini, aku menolongmu kemarin. Berikan sejumlah uang tunai kepadaku, bahkan beberapa ratus yuan akan sangat berguna. Aku perlu mencari tempat yang aman untuk bersembunyi sementara waktu. Li Sicheng sudah membuatku kehilangan tempat tinggal."

Tang Mengying mengejeknya, tetapi dirinya mengetahui bahwa lelaki itu tidak akan berbohong padanya. "Di mana kau? Aku akan meminta seseorang mengantarkan uang untukmu."

Dia cepat-cepat memberi tahu alamatnya, dan Tang Mengying meminta sopirnya untuk mengirim uangnya. Namun, wanita itu tidak mengetahui bahwa ada seorang pengintai di luar rumah keluarga Tang. Peretas ini tidak selihai Luo Zhan, jadi ketika dia meretas file video itu, tidak mungkin dia bisa menghindari untuk diretas balik. Karena dia disewa oleh Tang Mengying, peretas itu pasti akan datang padanya ketika merasa putus asa.

Li Sicheng telah memperhitungkan setiap detailnya dan meminta Cheng You untuk mengawasi rumah keluarga Tang. Apa pun yang sedang terjadi akan diberitahukan dan dilaporkan kepada Cheng You dan Li Sicheng.

"Kejar dia," kata Cheng You singkat.

Kemudian dia dengan cepat menelepon Li Sicheng dan memberi tahu bosnya tentang apa yang telah terjadi. Suara Li Sicheng terdengar sangat dingin sekali. "Gunakan segala cara untuk menemukannya."

"Akan saya lakukan."

Setelah seharian kuliah, Su Qianci berjalan keluar dari kampus dan melihat Maybach hitam Li Sicheng. Teman-teman sekelasnya yang sedang berjalan di sampingnya, semuanya langsung mengenali mobil itu dan tampak iri. "Suamimu di sini untuk menjemputmu lagi."

Su Qianci tersenyum dan berjalan menuju ke mobil, duduk di depan. "Mengapa kamu datang?"

"Untuk membawamu kembali ke rumah tua," Li Sicheng mengambil tas Su Qianci dan memasang sabuk pengamannya, berkata dengan suara lembut. "Tuan Song Yifan pergi mengunjungi kakek, ibu, dan ayah. Kakek berharap kita bisa makan bersama."

Ketika dia berada di Maladewa, Kapten Li tidak pernah berpikir untuk makan bersama dengan Song Yifan. Namun, setelah konferensi pers beberapa hari yang lalu, sikapnya terhadap Song Yifan benar-benar berubah. Lagi pula, dia bukan lagi orang asing. Apakah dia adalah ayah kandung Su Qianci atau bukan, sikap protektif Song Yifan telah memperoleh respek dari Kapten Li.

Ketika Song Yifan melihat Su Qianci di rumah tua itu, dia tampak terkejut bercampur senang. Segera berdiri dari sofa, sang pianis yang anggun itu tampak tak berdaya untuk sekali ini. "Su Qianci, kau sudah datang?"

Hatinya menjadi hangat, Su Qianci mengangguk. "Aku di sini."

Melihat pemandangan yang menyenangkan itu, Kapten Li menyeringai dan berkata, "Yifan, kau pasti merindukan putrimu. Kalian berdua silakan menghabiskan waktu bersama dan aku akan berbaring sebentar. Seorang lelaki tua tidak bisa duduk terlalu lama." Kemudian Kapten Li bangkit berdiri dari duduknya.

"Aku akan menemanimu," usul Song Yifan.

"Aku baik-baik saja. Kau mengobrol saja dengan Qianci dan aku bisa menjaga diriku sendiri." Kapten Li segera pergi dengan tongkatnya.

Saat duduk dengan Su Qianci, Song Yifan jelas terlihat gugup. Dia memandang Su Qianci dan bertanya dengan rasa bersalah, "Apakah kau menyalahkanku karena berbicara seperti itu di depan media? Itu keadaan darurat, jadi aku tidak terlalu banyak berpikir sebelum aku …."

"Tidak apa-apa." Nada suara Su Qianci terdengar sama seperti biasanya.

Song Yifan menghela napas lega. Namun, dia masih merasa gugup saat memandang Su Qianci. Melihat buah di atas meja, dia tiba-tiba berkata, "Apakah kau haus? Bisakah aku mengupas apel untukmu?"

Kemudian, Song Yifan mengambil sebuah pisau dan sebuah apel dari keranjang buah yang dibawanya sebagai hadiah, dan mulai mengupasnya.

"Aku baik-baik saja … Ayah."

Tangan Song Yifan bergetar dan pisaunya terjatuh ke lantai.